
Merauke—Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH, membantah soal adanya anggapan Majelis Rakyat Papua (MRP) atas kegagalan penerapan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua, sehingga MRP menuntut untuk segera dilaksanakannya referendum. Dikatakan, seharusnya pertanyaan ini dikembalikan kepada pihak MRP.
“Siapa yang bilang Otsus (gagal) ? Kalau MRP yang bilang, tanyakan saja ke MRP, toh,” tegasnya, saat ditemui di VIP Room Bandara Mopah, Merauke Jumat (25/6) pagi.
Gubernur menegaskan, ia tak pernah mengatakan kalau Otsus itu gagal. Dan, setiap tahunpun selalu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Otsus yang sudah berjalan 9 tahun ini. “Evaluasi bukan sekarang baru dilakukan, tapi setiap tahunnya,” katanya meluruskan tanggapan Otsu situ gagal.
Ditegaskan, sejauhmana keberhasilan Otsus itu, sudah dapat dilihat langsung ke kampung-kampung yang ada. “Anda (wartawan) pergi ke kampung, dan silahkan lihat di kampung,” tandasnya seraya menyarankan wartawan saat menanyakan keberhasilan Otsus sejauh ini. (cr-14)
:'( BUKTI KEGAGALAN OTSUS TIDAK BISA DIUKUR PADA DANA SAJA TAPI JUGA REALISASI KEBIJAKAN OTSUS YANG HARUS DIDUKUNG OLEH SIKAP POLITING PUSAT TIDAK ADA !!!!!!!!. BUKTINGA 9 TAHUN BERJALAN BELUM ADA PERDASI DAN PERDASUS YANG BAIK DISIAPKAN OLEH PUSAT. SAAT PERWAKILAN MRP MENYAMPAIKAN PERNYATAAN2 POLITIK UNTUK KEPENTINGAN ORANG PAPUA TIDAK DI DENGAR SAMA SEKALI OLEH PUSAT.
BUKTI KEGAGALAN OTSUS BAGI PAPUA.
DIALOG PAPUA SOLUSI YANG TEPAT.!!!! MAU DIARAHKAN KE MANA TOPIK DIALOGNYA AKAN BERKEMBANG SENDIRI
:'( BUKTI KEGAGALAN OTSUS TIDAK BISA DIUKUR PADA DANA SAJA TAPI JUGA REALISASI KEBIJAKAN OTSUS YANG HARUS DIDUKUNG OLEH SIKAP POLITING PUSAT TIDAK ADA !!!!!!!!. BUKTINGA 9 TAHUN BERJALAN BELUM ADA PERDASI DAN PERDASUS YANG BAIK DISIAPKAN OLEH PUSAT. SAAT PERWAKILAN MRP MENYAMPAIKAN PERNYATAAN2 POLITIK UNTUK KEPENTINGAN ORANG PAPUA TIDAK DI DENGAR SAMA SEKALI OLEH PUSAT.
BUKTI KEGAGALAN OTSUS BAGI PAPUA.
DIALOG PAPUA SOLUSI YANG TEPAT.!!!! MAU DIARAHKAN KE MANA TOPIK DIALOGNYA AKAN BERKEMBANG SENDIRI
Isu Dialog Kebangsaan (Pusat vs Daerah) bukanlah merupakan satu-satunya solusi penyelesaian bagi penderitaan segenap rakyat West Papua, Jangan pernah merasa bingung Isu West Papua Merdeka harus dibawah kemana? semua sudah jelas tergantung pengamatan anda bagaimana?
Dialog bukan satu-satunya solusi, namun ia hanya merubah nama dari paket Otsus, sudah jelas bahwa Otsus akan direfisi kembali. Kenyataan di lapangan jelas bahwa Otsus telah membawa musibah yang sangat dahsyat secara fisik maupun mental dalam kelangsungan hidup bagi bangsa West Papua.
Contoh sudah banya, cara-cara bangsa penjajah ia akan berfikir bagaimana kejayaannya terus berjajah di wilayah kekuasaannya, seperti teman-teman kita di aceh (GAM). Dialog lintas tiga namun digiring ke pemberian Otonomi Khusus, pertanyaannya adalah apakah kami mau didikte oleh bangsa lain seperti tahun 1969 pasca PEPERA? jika kami tidak menginginkannya maka dengan suara yang tekad dan bulat serukan kepada rakyat semesta untuk Menolak diadakannya DIALOG NASIONAL alias KEBANGSAAN.
(-VIVA WEST PAPUA-)
Isu Dialog Kebangsaan (Pusat vs Daerah) bukanlah merupakan satu-satunya solusi penyelesaian bagi penderitaan segenap rakyat West Papua, Jangan pernah merasa bingung Isu West Papua Merdeka harus dibawah kemana? semua sudah jelas tergantung pengamatan anda bagaimana?
Dialog bukan satu-satunya solusi, namun ia hanya merubah nama dari paket Otsus, sudah jelas bahwa Otsus akan direfisi kembali. Kenyataan di lapangan jelas bahwa Otsus telah membawa musibah yang sangat dahsyat secara fisik maupun mental dalam kelangsungan hidup bagi bangsa West Papua.
Contoh sudah banya, cara-cara bangsa penjajah ia akan berfikir bagaimana kejayaannya terus berjajah di wilayah kekuasaannya, seperti teman-teman kita di aceh (GAM). Dialog lintas tiga namun digiring ke pemberian Otonomi Khusus, pertanyaannya adalah apakah kami mau didikte oleh bangsa lain seperti tahun 1969 pasca PEPERA? jika kami tidak menginginkannya maka dengan suara yang tekad dan bulat serukan kepada rakyat semesta untuk Menolak diadakannya DIALOG NASIONAL alias KEBANGSAAN.
(-VIVA WEST PAPUA-)
Orang berdialog tanpa topik jelas sulit, karena masing-masing harus berhitung sebelum melangkah. Jangan sampai terjadi seperti di NAD, di mana dalam keterpaksaan NKRI dan GAM harus tandatangan persetujuan akibatnya kedua belah pihak harus tunduk, walaupun banyak pihak tidak rela dan menolaknya.
Paling tidak harus ada kerangka dan tema penyelesaian itu jelas: Apa yang mau didialogue-kan? Pembenahan Otsus atau sejarah integrasi West Papua ke dalam NKRI atau apa?
Orang berdialog tanpa topik jelas sulit, karena masing-masing harus berhitung sebelum melangkah. Jangan sampai terjadi seperti di NAD, di mana dalam keterpaksaan NKRI dan GAM harus tandatangan persetujuan akibatnya kedua belah pihak harus tunduk, walaupun banyak pihak tidak rela dan menolaknya.
Paling tidak harus ada kerangka dan tema penyelesaian itu jelas: Apa yang mau didialogue-kan? Pembenahan Otsus atau sejarah integrasi West Papua ke dalam NKRI atau apa?