• About Us
    • Tentang Kami
  • Tentang Negara
    • Fungsi Negara
    • Unsur-unsur Terbentuknya Negara
    • Pemerintah Berdaulat dan Negara Federal
  • About West Papua
    • Daftar Nama Peserta Pepera 1969
    • Anggota DMP West Irian 1969
    • Daftar Nama Peserta Pepera 1969
    • Agen NKRI
  • Sejarah OPM
    • PMNews dalam Kampanye Papua Merdeka
    • Sejarah Perjuangan Papua Merdeka
    • Sejarah Organisasi Papua Merdeka
  • Blog
    • Petunjuk Browsing
    • Ungkapan Penting
    • Human Rights
    • Arsip Lama
    • Ungkapan Penting
  • Career
    • Links
    • Undangan
    • Forum
    • Interactives
  • Contact
Sunday, September 21, 2025
  • Login
PAPUApost.com
  • Home
    • About Us
      • Anggota DMP West Irian 1969
      • PMNews dalam Kampanye Papua Merdeka
        • PMNews dalam Kampanye Papua Merdeka
      • Sejarah Organisasi Papua Merdeka
      • Sejarah OPM
      • Petunjuk Browsing
      • Contact
    • Tentang Negara
      • Fungsi Negara
      • Unsur-unsur Terbentuknya Negara
      • Republic of West Papua
      • Pemerintah Berdaulat dan Negara Federal
  • Media Post
    • All
    • Columns & Analysis
    • Editorial & Column
    • Editorial & Columns
    • Gambar
    • Interviews
    • Opini & Analisis
    • Opinions
    • Pesan Khusus
    • Post Press
    • Publikasi
    • Video
    • Wawancara
    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    RENUNGAN NATAL OLEH KOORDINATOR AKADEMISI ORGANISASI PAPUA MERDEKA “OPM”

    RENUNGAN NATAL OLEH KOORDINATOR AKADEMISI ORGANISASI PAPUA MERDEKA “OPM”

    Mengapa Pejuang Papua Merdeka yang Suka Memposting Kegiatan Mereka di Sosmed?

    Mengapa Pejuang Papua Merdeka yang Suka Memposting Kegiatan Mereka di Sosmed?

    Tanah Air ku Papua, Mengapa Kami terus Dibunuh?

    Tanah Air ku Papua, Mengapa Kami terus Dibunuh?

    Presiden Wenda: Konstitusi ULMWP menghormati deklarasi kemerdekaan OPM tahun 1971

    Presiden Wenda: Konstitusi ULMWP menghormati deklarasi kemerdekaan OPM tahun 1971

    Trending Tags

    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
    • Opinions
    • Columns & Analysis
    • Opinions
  • War on Terror
    • Terror Negara
    • War on Terror
    • Bio-Terror
    • Terror Jihad
  • Post Roundups
    • Fiji
    • Papua New Guinea
    • West Papua
    • Kanaky
    • Solomon Islands
    • Vanuatu
    • Asiaoceania
  • Focus Post
    • All
    • Alam Bicara
    • Human Rights
    • Masyarakat Adat
    • Neo-colonialism
    • Perempuan Papua
    • Terorisme
    • War on Terror
    ‘Kalau ada keadilan di Papua, tak perlu digelar pengadilan rakyat di London’

    ‘Kalau ada keadilan di Papua, tak perlu digelar pengadilan rakyat di London’

    OAP yang ikut PEMILU NKRI adalah Pembunuh OAP itu sendiri

    Peserta Kongres I (United Liberation Movement for West Papua) menyambut para deklarator /pendiri ULMWP di Gedung GOR STT-GIDI, Sentani, Senin (20/11) kemarin.

    Gelar Kongres I, Momentum Penting ULMWP Tentukan Pemimpin

    Mako Tabuni, Buchtar Tabuni, dan Victor Kogoya saat member keterangan pers

    Indonesian Police Arrest Again 33 People of West Papua Solidarity Fundraising for the Vanuatu Natural Disaster

    Delapan negara mengkritik pelanggaran HAM Indonesia di Sidang UPR

    SEBUAH RESOLUSI MU-PBB BISA DICABUT DAN HASIL REFERENDUM BISA DIBATALKAN, SERTA MEMBUAT KEPUTUSAN DARURAT

    Australia committed to military cooperation with Indonesia

    BREAKING NEWS! Buchtar Tabuni ditangkap Polisi Indonesia

    Hati-Hati Dengan Dialog Jakarta – Papua Difasilitasi Komnas HAM Indonesia

    • Alam Bicara
    • Masyarakat Adat
    • War on Terror
    • Neo-colonialism
    • NKRI Bangkrut
    • Otsus Gagal
    • Featured Post
  • Merdeka Post
    • All
    • Demo & Aksi
    • Gerilya
    • Papua Post
    • Politik & Diplomasi
    • Sejarah
    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    Brigjend Seth J. Rumkorem, Membelot dari TNI AD dan Proklamirkan Papua Barat Merdeka

    Brigjend Seth J. Rumkorem, Membelot dari TNI AD dan Proklamirkan Papua Barat Merdeka

    TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

    TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

    Nasional TNI Masih Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Papua

    Pos Satgas Pamtas di Maybrat ditembaki, 1 prajurit TNI meninggal, 1 terluka

    Pos Satgas Pamtas di Maybrat ditembaki, 1 prajurit TNI meninggal, 1 terluka

    TPNPB bertanggung jawab atas penembakan dua prajurit TNI di Maybrat

    TPNPB bertanggung jawab atas penembakan dua prajurit TNI di Maybrat

    Peserta Kongres I (United Liberation Movement for West Papua) menyambut para deklarator /pendiri ULMWP di Gedung GOR STT-GIDI, Sentani, Senin (20/11) kemarin.

    Gelar Kongres I, Momentum Penting ULMWP Tentukan Pemimpin

    Indonesia’s Largest Fleet Of Taxis Teams Up To Beat Ride-hailing Apps

    Menteri Sekretaris KabinetL Bukan KTT II, ULMWP Siap Gelar Kongres

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
    • Gerilya
    • Demo & Aksi
    • Sejarah
    • Merdeka Post
No Result
View All Result
  • Home
    • About Us
      • Anggota DMP West Irian 1969
      • PMNews dalam Kampanye Papua Merdeka
        • PMNews dalam Kampanye Papua Merdeka
      • Sejarah Organisasi Papua Merdeka
      • Sejarah OPM
      • Petunjuk Browsing
      • Contact
    • Tentang Negara
      • Fungsi Negara
      • Unsur-unsur Terbentuknya Negara
      • Republic of West Papua
      • Pemerintah Berdaulat dan Negara Federal
  • Media Post
    • All
    • Columns & Analysis
    • Editorial & Column
    • Editorial & Columns
    • Gambar
    • Interviews
    • Opini & Analisis
    • Opinions
    • Pesan Khusus
    • Post Press
    • Publikasi
    • Video
    • Wawancara
    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    RENUNGAN NATAL OLEH KOORDINATOR AKADEMISI ORGANISASI PAPUA MERDEKA “OPM”

    RENUNGAN NATAL OLEH KOORDINATOR AKADEMISI ORGANISASI PAPUA MERDEKA “OPM”

    Mengapa Pejuang Papua Merdeka yang Suka Memposting Kegiatan Mereka di Sosmed?

    Mengapa Pejuang Papua Merdeka yang Suka Memposting Kegiatan Mereka di Sosmed?

    Tanah Air ku Papua, Mengapa Kami terus Dibunuh?

    Tanah Air ku Papua, Mengapa Kami terus Dibunuh?

    Presiden Wenda: Konstitusi ULMWP menghormati deklarasi kemerdekaan OPM tahun 1971

    Presiden Wenda: Konstitusi ULMWP menghormati deklarasi kemerdekaan OPM tahun 1971

    Trending Tags

    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
    • Opinions
    • Columns & Analysis
    • Opinions
  • War on Terror
    • Terror Negara
    • War on Terror
    • Bio-Terror
    • Terror Jihad
  • Post Roundups
    • Fiji
    • Papua New Guinea
    • West Papua
    • Kanaky
    • Solomon Islands
    • Vanuatu
    • Asiaoceania
  • Focus Post
    • All
    • Alam Bicara
    • Human Rights
    • Masyarakat Adat
    • Neo-colonialism
    • Perempuan Papua
    • Terorisme
    • War on Terror
    ‘Kalau ada keadilan di Papua, tak perlu digelar pengadilan rakyat di London’

    ‘Kalau ada keadilan di Papua, tak perlu digelar pengadilan rakyat di London’

    OAP yang ikut PEMILU NKRI adalah Pembunuh OAP itu sendiri

    Peserta Kongres I (United Liberation Movement for West Papua) menyambut para deklarator /pendiri ULMWP di Gedung GOR STT-GIDI, Sentani, Senin (20/11) kemarin.

    Gelar Kongres I, Momentum Penting ULMWP Tentukan Pemimpin

    Mako Tabuni, Buchtar Tabuni, dan Victor Kogoya saat member keterangan pers

    Indonesian Police Arrest Again 33 People of West Papua Solidarity Fundraising for the Vanuatu Natural Disaster

    Delapan negara mengkritik pelanggaran HAM Indonesia di Sidang UPR

    SEBUAH RESOLUSI MU-PBB BISA DICABUT DAN HASIL REFERENDUM BISA DIBATALKAN, SERTA MEMBUAT KEPUTUSAN DARURAT

    Australia committed to military cooperation with Indonesia

    BREAKING NEWS! Buchtar Tabuni ditangkap Polisi Indonesia

    Hati-Hati Dengan Dialog Jakarta – Papua Difasilitasi Komnas HAM Indonesia

    • Alam Bicara
    • Masyarakat Adat
    • War on Terror
    • Neo-colonialism
    • NKRI Bangkrut
    • Otsus Gagal
    • Featured Post
  • Merdeka Post
    • All
    • Demo & Aksi
    • Gerilya
    • Papua Post
    • Politik & Diplomasi
    • Sejarah
    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Chief General Mathias Wenda: Free West Papua is a path to Free Melanesia

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    Oridek Ap: We have lost an elder, Bapak Hermanus Bonggoibo

    Brigjend Seth J. Rumkorem, Membelot dari TNI AD dan Proklamirkan Papua Barat Merdeka

    Brigjend Seth J. Rumkorem, Membelot dari TNI AD dan Proklamirkan Papua Barat Merdeka

    TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

    TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

    Nasional TNI Masih Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Papua

    Pos Satgas Pamtas di Maybrat ditembaki, 1 prajurit TNI meninggal, 1 terluka

    Pos Satgas Pamtas di Maybrat ditembaki, 1 prajurit TNI meninggal, 1 terluka

    TPNPB bertanggung jawab atas penembakan dua prajurit TNI di Maybrat

    TPNPB bertanggung jawab atas penembakan dua prajurit TNI di Maybrat

    Peserta Kongres I (United Liberation Movement for West Papua) menyambut para deklarator /pendiri ULMWP di Gedung GOR STT-GIDI, Sentani, Senin (20/11) kemarin.

    Gelar Kongres I, Momentum Penting ULMWP Tentukan Pemimpin

    Indonesia’s Largest Fleet Of Taxis Teams Up To Beat Ride-hailing Apps

    Menteri Sekretaris KabinetL Bukan KTT II, ULMWP Siap Gelar Kongres

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
    • Gerilya
    • Demo & Aksi
    • Sejarah
    • Merdeka Post
No Result
View All Result
PAPUApost.com
No Result
View All Result
728*90

Doktrin Noordin Merambah Papua Barat

by wpra
October 8, 2009
in Terorisme
2

Terorisme NKRI MANOKWARI – Kekhawatiran banyak kalangan bahwa matinya gembong teroris Noordin M Top tidak berarti ancaman bom sirna, mulai terbukti. Jaringan Noordin yang masih tersisa, diindikasikan mulai merambah kawasan Papua Barat untuk menebarkan doktrin-doktrin sesatnya. Komandan Kodim (Dandim) 1703/Manokwari Letkol.Inf.

Leo Rajendra menyebutkan, wilayah Provinsi Papua Barat telah dijadikan bagian pengkaplingan pergerakan jaringan teroris. Wilayah tersebut termasuk dalam wilayah Mantigi IV (sebutan wilayah operasi kelompok terorisme). Bahkan, di sana sudah ada pimpinannya.
v
“Kita sudah membaca ada gelagat yang kurang baik. Kota Manokwari terlihat tenang, namun mau dijadikan sasaran. Ini perlu menjadi perhatian untuk mengawasan, bukan hanya aparat keamanan tapi juga masyarakat untuk memberi informasi bila ada yang mencurigakan,

Tags: terorisme di Indonesiaterorisme global
wpra

wpra

Next Post

Bila Makar Bersalin Rupa

Comments 2

  1. admin says:
    16 years ago

    Dear All,

    Nurdin Top tidak punya hubunga sama sekali dengan West Papua New Gunea, baik hubungan budaya maupun politik apapun juga.

    Kita kenal hanya tiga kelompok rumpun bangsa yang besar dan kami orang West Papua New Guinea adalah Bangsa Melanesia. Terlalu jauh perbedaannya hubungan dengan orang Papua Barat dilihat dari warna kulit, rambut dan bahasa serta asal usul sejarah adat perfam di West Papua New Guinea dengan Nurdin Top.

    Kita perlu melihat kembali pengalaman pahit yang tergores dalam sejarah aneksasi Bangsa Papua ke dalam NKRI sejak 1960-an hingga tahun 2009 ini, mudah-mudahan dalam tahun 2010 ke depan ini pihak Amerika, Belanda dan PBB boleh dirayu dengan tawaran pendekatan review PEPERA hingga pemaksaan Jakarta dengan cara memberikan OTSUs Papua 2001 untuk melihat hasil apa saja yang Jakarta buat untuk rakyat West Papua New Guinea. Setelah masyarakat internatioal tahu tentang apa yang Jakarta buat West Papua New Guinea barulah kita mulai dengan tahapan Dialoqq atau Referendum untuk mendapatkan pengakuan pihak international di bawah pengawasan UN. Karena pihak Jakarta tidak pernah buat pendekatan pembangunnan dan pendekatan kemanusiaan terhadap rakyatnya. Pihak Jakarta, Amerika dan Belanda yang dinilai aktor pelanggar berat HAM di West Papua New Guinea sejak 1960-an hingga 2009 ini apabila mereka semua tidak bersatu untuk kembalikan Status Politik Bangsa West Papua yang telah dijual belikan demi kepentingan ekonomi dan politik pihak bata.

    Dulu, Amerika takut Komunis masuk ke West Papua New Guinea karena kampanye Jakrta mau berikan ijin pihak Komunis akan ditempatkan di seluruh wilayah jajahan Belanda di Papua. Akhirnya Amerika paksa Pemerintah Belanda harus segera tinggalkan West Papua New Guinea dan serahkan Status Politik Papua ke dalam NKRI sejak 1962 secara paksa. Dalam penyerahan itu, semua perwakilan Fam Asli West Papua New Guinea tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusannya. Status Tanah Adat di West Papua New Guinea adalah milik per Fam Asli West Papua New Guinea, bukan milik para Kepala Suku, Perusahaan, Tokoh Agam dan Pemerintah NKRI.

    Ingat,
    Jakarta mau berusaha melakukan hal yang sama (telah berhasil jual Isue masuknya pihak Komunis masuk di West Papua New Guinea 1960-an) dengan Issue masuknya Terroris dan diduga ada jaringan Nuridin M. Top. Issue ini sengaja Jakarta buat untuk mempengaruhi pihak Amerika, Belanda dan Un dalam rangka menggalkan Gerakan Rakyat West Papua New Guinea mencapai Kemerdekaannya.

    Ingat juga kegagalan lainnya di West Papua New Guinea sejak 1967.

    Jakarta dan PT. Freeport tidak pernah merancang Sistem FAMISASI di areal konsesinya di Wase, Tembagapura West Papua New Guinea. Oleh karena itu, sejak tahun 2003 Freeport dan pihak Pemerintah Indonesia ditawarkan sistem FAMISASI tersebut oleh Ketua YLSM Pegunungan Tengah Papua Barat yang berkantor pusat di Agadide untuk memperkuat posisi tawar fam Wamuni (mewakili Suku Moni) dan Fam Natkime (mewakili suku Amungme) untuk mendapatkan Saham Ulayat Per Fam pemilik tanah adatnya dari hasil produksi tambang tembaga & emas di Tembagapura. Karena suku Suku Amungme merasa kecewa, maka mereka sedang mengajukan gugatan ke Freeport dengan tuntutan Uang Rp 300 Trilyun. Tidak ketinggalan juga bagi Suku Moni dan Suku Me melalui tuntutan Kepala Fam tuan Jonathan Wamuni.

    Kelompok Wamuni sedang membangun kekuatan dari akar rumput dengan cara menjalankan sosialisasi Sistem Famisasi dari kampung ke kampung di Pegunungan Tengah West Papua New Guinea. Sedangkan suku Amungme melalui fam Natkime melakukan pendekatan langsung melalui Jakarta dan Amerika. Kami memberikan rekomendasi kepada Freeport Jakarta dan Freeport Amerika, segera proses tuntutan mereka sesuai hukum international yang mengatur tentang penghormatan tehadap hak-hak masyarakat adat sebagai pemilik tanah adatnya pada kesempatan pertama.

    Demikian dan terima kasish

    Reply
  2. admin says:
    16 years ago

    Dear All,

    Nurdin Top tidak punya hubunga sama sekali dengan West Papua New Gunea, baik hubungan budaya maupun politik apapun juga.

    Kita kenal hanya tiga kelompok rumpun bangsa yang besar dan kami orang West Papua New Guinea adalah Bangsa Melanesia. Terlalu jauh perbedaannya hubungan dengan orang Papua Barat dilihat dari warna kulit, rambut dan bahasa serta asal usul sejarah adat perfam di West Papua New Guinea dengan Nurdin Top.

    Kita perlu melihat kembali pengalaman pahit yang tergores dalam sejarah aneksasi Bangsa Papua ke dalam NKRI sejak 1960-an hingga tahun 2009 ini, mudah-mudahan dalam tahun 2010 ke depan ini pihak Amerika, Belanda dan PBB boleh dirayu dengan tawaran pendekatan review PEPERA hingga pemaksaan Jakarta dengan cara memberikan OTSUs Papua 2001 untuk melihat hasil apa saja yang Jakarta buat untuk rakyat West Papua New Guinea. Setelah masyarakat internatioal tahu tentang apa yang Jakarta buat West Papua New Guinea barulah kita mulai dengan tahapan Dialoqq atau Referendum untuk mendapatkan pengakuan pihak international di bawah pengawasan UN. Karena pihak Jakarta tidak pernah buat pendekatan pembangunnan dan pendekatan kemanusiaan terhadap rakyatnya. Pihak Jakarta, Amerika dan Belanda yang dinilai aktor pelanggar berat HAM di West Papua New Guinea sejak 1960-an hingga 2009 ini apabila mereka semua tidak bersatu untuk kembalikan Status Politik Bangsa West Papua yang telah dijual belikan demi kepentingan ekonomi dan politik pihak bata.

    Dulu, Amerika takut Komunis masuk ke West Papua New Guinea karena kampanye Jakrta mau berikan ijin pihak Komunis akan ditempatkan di seluruh wilayah jajahan Belanda di Papua. Akhirnya Amerika paksa Pemerintah Belanda harus segera tinggalkan West Papua New Guinea dan serahkan Status Politik Papua ke dalam NKRI sejak 1962 secara paksa. Dalam penyerahan itu, semua perwakilan Fam Asli West Papua New Guinea tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusannya. Status Tanah Adat di West Papua New Guinea adalah milik per Fam Asli West Papua New Guinea, bukan milik para Kepala Suku, Perusahaan, Tokoh Agam dan Pemerintah NKRI.

    Ingat,
    Jakarta mau berusaha melakukan hal yang sama (telah berhasil jual Isue masuknya pihak Komunis masuk di West Papua New Guinea 1960-an) dengan Issue masuknya Terroris dan diduga ada jaringan Nuridin M. Top. Issue ini sengaja Jakarta buat untuk mempengaruhi pihak Amerika, Belanda dan Un dalam rangka menggalkan Gerakan Rakyat West Papua New Guinea mencapai Kemerdekaannya.

    Ingat juga kegagalan lainnya di West Papua New Guinea sejak 1967.

    Jakarta dan PT. Freeport tidak pernah merancang Sistem FAMISASI di areal konsesinya di Wase, Tembagapura West Papua New Guinea. Oleh karena itu, sejak tahun 2003 Freeport dan pihak Pemerintah Indonesia ditawarkan sistem FAMISASI tersebut oleh Ketua YLSM Pegunungan Tengah Papua Barat yang berkantor pusat di Agadide untuk memperkuat posisi tawar fam Wamuni (mewakili Suku Moni) dan Fam Natkime (mewakili suku Amungme) untuk mendapatkan Saham Ulayat Per Fam pemilik tanah adatnya dari hasil produksi tambang tembaga & emas di Tembagapura. Karena suku Suku Amungme merasa kecewa, maka mereka sedang mengajukan gugatan ke Freeport dengan tuntutan Uang Rp 300 Trilyun. Tidak ketinggalan juga bagi Suku Moni dan Suku Me melalui tuntutan Kepala Fam tuan Jonathan Wamuni.

    Kelompok Wamuni sedang membangun kekuatan dari akar rumput dengan cara menjalankan sosialisasi Sistem Famisasi dari kampung ke kampung di Pegunungan Tengah West Papua New Guinea. Sedangkan suku Amungme melalui fam Natkime melakukan pendekatan langsung melalui Jakarta dan Amerika. Kami memberikan rekomendasi kepada Freeport Jakarta dan Freeport Amerika, segera proses tuntutan mereka sesuai hukum international yang mengatur tentang penghormatan tehadap hak-hak masyarakat adat sebagai pemilik tanah adatnya pada kesempatan pertama.

    Demikian dan terima kasish

    Reply

Leave a Reply to admin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Category

  • Alam Bicara
  • Asiaoceania
  • Bio-Terror
  • Buku & Situs
  • Columns & Analysis
  • Demo & Aksi
  • Editorial & Column
  • Editorial & Columns
  • Featured Post
  • Fiji
  • Focus Post
  • Gambar
  • Gerilya
  • Human Rights
  • Interviews
  • Kanaky
  • Masyarakat Adat
  • Media Post
  • Merdeka Post
  • Neo-colonialism
  • NKRI Bangkrut
  • Opini & Analisis
  • Opinions
  • Otonomisasi
  • Otsus Gagal
  • Papua New Guinea
  • Papua Post
  • Penghianat
  • Perempuan Papua
  • Pesan Khusus
  • Politik & Diplomasi
  • Post Press
  • Post Roundups
  • Publikasi
  • Rilis Pers
  • Sejarah
  • Senasib
  • Solomon Islands
  • Surat
  • Terorisme
  • Terror Jihad
  • Terror Negara
  • Uncategorized
  • Vanuatu
  • Video
  • War on Terror
  • Wawancara
  • West Papua

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube
  • Blogger
  • WordPress

© 2024 PMNews - Presented since 1999 by West Papua Army.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Senasib
    • Post Roundups
    • Post Roundups
    • Otsus Gagal
    • Featured Post
    • NKRI Bangkrut
  • Media Post
    • Alam Bicara
    • Opinions
    • Columns & Analysis
    • Masyarakat Adat
  • War on Terror
    • TNI Terror
  • Merdeka Post
    • Demo & Aksi
    • Focus Post
    • Politik & Diplomasi
    • Sejarah
  • Media Post
    • Otonomisasi
    • Alam Bicara
    • Interviews
    • Perempuan Papua
    • Gerilya

© 2024 PMNews - Presented since 1999 by West Papua Army.