Category: Senasib

You can add some category description here.

  • Ketua MPR Dukung Kemerdekaan Kosovo

    TEMPO Interaktif, Doha:
    Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat meminta pemerintah segera mengakui kemerdekaan Kosovo. “Ini adalah hasil referendum yang demokratis jadi harus kita dukung,” kata Hidayat Nur Wahid di Doha, Qatar, Senin (18/2).

    Ia mengakui bahwa pihak Kosovo telah menghubungi dirinya meminta dukungan, dan hal itu telah disampaikannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini menolak pendapat yang menuding ia mendukung Kosovo karena penduduknya mayoritas Islam. “Bukan itu alasan saya,” katanya.

    Ia mengambil contoh tentang Timor Leste yang juga merdeka melalui jalan demokrasi, yaitu dengan referendum. Doktor lulusan Universitas Madinah ini juga tak khawatir pengakuan terhadap Kosovo akan membuka peluang Papua akan memerdekakan diri dari Republik Indonesia. “Papua kan dulu sudah mengadakan referendum dan hasilnya adalah ikut menjadi bagian Republik Indonesia, jadi tak ada alasan untuk memisahkan diri,” katanya.

    Hidayat diwawancara TEMPO di Doha, Qatar, saat ia mengikuti konferensi US_Islamic World Forum yang berakhir hari ini. Bambang Harymurti (Doha)

  • TNA – MONYET LIHAT MONYET BIKIN (26 Agustus 2004)

    by Administrator
    Monday, 30 August 2004
    Pemerintah Negara Acheh (PNA) mengutuk dengan sangat keras kebiadaban pemerintah kolonial Indonesia atas pembuangan empat perunding damai beserta 70 tahanan lainnya ke penjara di Pulau Jawa kemarin. Penangkapan para perunding damai adalah salah satu dari tindakan-tindakan Jakarta untuk menggagalkan perundingan damai di Tokyo dalam tahun 2002 yang lalu
    PEMERINTAH NEGARA ACHEH (PNA)
    KANTOR PERDANA MENTERI
    P.O.BOX 130, S-145 01 NORSBORG, SWEDEN
    TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275

    26 Agustus 2004

    MONYET LIHAT MONYET BIKIN

    Pemerintah Negara Acheh (PNA) mengutuk dengan sangat keras kebiadaban pemerintah kolonial Indonesia atas pembuangan empat perunding damai beserta 70 tahanan lainnya ke penjara di Pulau Jawa kemarin. Penangkapan para perunding damai adalah salah satu dari tindakan-tindakan Jakarta untuk menggagalkan perundingan damai di Tokyo dalam tahun 2002 yang lalu. Pembuangan para perunding dan tahanan lainnya merupakan satu pengkhianatan terhadap Deklarasi Universal tentang Hak-Hak Asasi Manusia dan hukum-hukum humaniter internasional.

    Sebagian perunding damai akan ditempatkan di penjara Sukamiskin, penjara di mana Soekarno pernah ditahan oleh penjajah kolonial Belanda. Pemerintah kolonial Indonesia tidak segan-segan menjiplak seluruh kekejian yang pernah dilakukan oleh Belanda untuk menundukkan perjuangan rakyat Acheh.

    Pemerintah Negara Acheh menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam kepada seluruh keluarga tahanan yang diasingkan ke pulau Jawa, yang terdahulu dan yang sekarang ini, terlebih-lebih lagi karena ramai diantara mereka yang sakit keras akibat pemukulan dan kondisi penjara yang sangat buruk. Para tawanan hanya mendapat rawatan dokter yang disediakan oleh keluarga masing-masing yang dibenarkan masuk penjara setelah membayar sogokan yang mahal. Kini mereka telah dibuang jauh dari Acheh, maka keluarga mereka sudah pasti tidak dapat membantu lagi. Ini kembali menjadi bukti, bahwa pemerintah kolonial Indonesia hanya bermaksud untuk menindas dan menghancurkan martabat rakyat Acheh.

    Semakin kuat penindasan akan semakin kokoh perlawanan kita memerdekakan bangsa Acheh dari penindasan dan kezaliman.

    Stockholm, Sweden

    Pemerintah Negara Acheh di Pengasingan

    Malik Mahmud
    Perdana Menteri

    Last Updated ( Monday, 30 August 2004 )

  • Gerakan Riau Merdeka Latih 20.000 Tentara di Malaysia

     

    BangkitOnline – http://bangkitonline.litbot.com

    Reporter: Lukmanul Hakim

    detikcom – Jakarta, Gerakan Riau Merdeka (GRM) menyatakan siap memerdekakan diri dan lepas dari Indonesia. Kesungguhan niat mereka itu ditunjukkan dengan telah dibentuknya pasukan bersenjata GRM. “Pasukan yang di Riau mendapat pelatihan dari GAM,” kata Mohammad Sabri yang mengaku sebagai Panglima Perang GRM.

    Pernyataan Sabri itu disampaikan melalui surat yang dikirim ke detikcom. Dan, setelah dikonfirmasi sekitar pukul 21.00 WIB, Jum’at (30/06/2000, menyatakan bahwa GRM memang sedang melatih pasukan. Tapi, dia mengaku belum bisa mendeklarasikan secara terbuka. Hal ini disebabkan ada masalah teknis saja. “Para tokoh pendukung belum bisa berkumpul” kata Sabri menegaskan.

    Selain memiliki pasukan perang, Sabri juga menyatakan bahwa GRM secara resmi telah mengangkat tokoh gerakan Riau Merdeka asal Suku Sakai, Tabrani Rab sebagai Presiden Republik Demokratik Riau.

    Menurut Sabri, saat ini GRM sudah memiliki 20 ribu pasukan siap tempur bersenjata lengkap. Pasukan ini direkrut dari masyarakat Riau sendiri. Namun Sabri tidak mau mengatakan apakah ada keterlibatan pihak asing untuk melatih dan membiayai pasukan tersebut. “Kami tidak bisa menyampaikan hal-hal yang bersifat rahasia negara,” tegasnya. Namun diakui pelatihan pasukan itu ada keterlibatan dari GAM.

    Dikatakan juga pasukan tersebut sebagian ditempatkan di Riau dan sebagian di Malaysia. Namun menurutnya pasukan ini belum mempunyai seragam khusus.

    Rencana deklarasi pasukan perang GRM akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat luas sekitar satu dua hari lagi. “Kemungkinan kita umumkan lusa. Saat ini tidak bisa karena ada masalah di Malaysia” katanya memberi alasan.

    Sabri menjelaskan alasan penyampaian kabar GRM itu dilakukan di Malaysia
    karena banyak tokoh-tokoh pendukung GRM sudah berdomisili di sana. Namun
    demikian mereka masih terus memikirkan Riau.

    “Walaupun kami di Malaysia kami tetap memperdulikan kampung kami,” tambahnya. Sabri membantah penyampaian dari Malaysia karena khawatir akan ada tekanan dari pemerintah Jakarta. “Ngga, kami tidak khawatir akan pemerintah Jakarta,” tegasnya.

    Sementara itu penunjukkan Prof. Tabrani Rab sebagai calon presiden negara Riau diakui sudah sepengetahuan Tabrani. Penunjukkan tersebut sudah dilakukan sejak pertama kali diluncurkannya niat Merdeka. “Sudah, itu sudah sepengetahuan beliau,” tegas Sabri.

    Namun demikian saat ditanya kesediaan apakah Tabrani bersedia untuk dicalonkan sebagai Presiden Negara Riau, Sabri menyatakan belum sempat membicarakanya. “Beliau belum sempat menjawab penunjukkannya karena pada waktu itu beliau harus meninggalkan Riau,” jawab Sabri. Ia pun menyatakan saat ini sebagian besar masyarakat Riau sepakat akan penunjukan Tabrani itu. (sap)


    Email all postings in plain text (ascii) to apakabar@radix.net
    INDONESIA-L – <http://www.indopubs.com/archives>
    INDONESIA-NEWS – <http://www.indopubs.com/parchives>
    INDONESIA-VIEWS – <http://www.indopubs.com/varchives>
    INDONESIA-POLICY – <http://www.indopubs.com/tarchives>
    INDONESIA-DOCS – <http://www.indopubs.com/darchives>
    SEARCH CURRENT POSTINGS – <http://www.indopubs.com/search.html>
    SEARCH YEAR 2000 POSTINGS – <http://basisdata.esosoft.net>
    SEARCH 1990-1999 POSTINGS – <http://basisdata.esosoft.net/search-all.html>
    RETURN TO Mailing List & Database Center – <http://www.indopubs.com>

    Enhanced by Zemanta
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?