Blog

  • Dari MPP WPA: Komando Operasi Khusus Mengakhiri Puasa 40 Hari untuk West Papua

    Dari MPP WPA: Komando Operasi Khusus Mengakhiri Puasa 40 Hari untuk West Papua

    Dari Markas Pusat Pertahanan (MPP) Tentara Revolusi West Papua (WPRA), yang kini telah menjadi MPP West Papua Army (WPA) diumumkan bahwa Komando Operasi Khusus WPRA yang tetelah terlibat dalam Doa dan Puasa 40 Hari 40 Malam yang diorganisir oleh Jadiran Doa Rekonsiliasi Papua dipimpin oleh Selpius Bobii tadi malam dinyatakan berakhir.

    Dari sejumlah kesaksian yang dihimpun dilaporkan bahwa telah terjadi berbagai mujizat yang patut disyukuri dan nama Tritunggal Allah patut dimuliakan.

    Tanggal 1 Mei 2021, yaitu setelah 26 Hari Doa Puasa berlangsung, telah diumumkan

    1. Daftar 12 Departemen dalam Pemerintahan Sementara West Papua;
    2. Daftar 12 Menteri Kabinet 12 Murid, Power-Sharing Government of West Papua; dan
    3. Panglima Komando WPA dan staff Komando Pusat West Papua Army

    Inilah mujizat terbesar yang telaht erjadi, yang patut disyukuri oleh Orang Asli Papua (OAP) dan para pendukung Papua Merdeka di manapun kita berada.

    Berita lebih lanjut, silakan ke situs Fast, Pray and Praise

  • Catatan Bung Iwan Penthol – “HOMRATKU UNTUK TPNPB-OPM”

    Catatan Bung Iwan Penthol – “HOMRATKU UNTUK TPNPB-OPM”

    Hormat untuk kalian yang bertahan dihutan (TPNPB-OPM), digunung yang terus berjuang, aku menundukkan kepala dengan takjub. Kalian adalah orang-orang yang mempunyai kesadaran tertinggi dalam berjuang..level sebuah kesadaran yang tidak kami daptkan disini.

    Perjuangan kalian dalam membebaskan diri dari bentuk kolonialisasi yang di kemas lewat jargon kosong nasionalisme-NKRI, tak lebih dari kedzoliman kapitalisme/imperialisme yang tengah dijalankan oleh rezim bonekanya di indonesia. 

    Perjuangan yang membutuhkan militansi yang sangat tinggi, kesadaran yang melampaui intelektual di negri kami. Mengapa?. Karena disini kami masi dalam takaran memperdebatkan sebuah platform, sebuah isu anti imperialis/kapitalis & borjuasi reformis gadungan boneka dari imperialis. Tapi kau!, sudah melampaui kesadaran kami, sebuah tindakan nyata, kongkrit hasil dari kesimpulan dari literatur lusinan buku-buku progresif. meninggalkan semua akan subyektifisme.

    Cita-cita yang cukup mulia dari takdir sejarah yang memang harus kau lakukan untuk mendapatkan tanah air merdeka Papua.

    Disini hanya segelintir manusia sadar..sisanya gerakan sampah & kami masih terus belajar memahami literatur-literatur yang ada di buku untuk sebuah pembebasan. Sedangkan sisa manusianya disini tidak pernah terbongkar kesadarannya dalam berjuang, asik dengan kemiskinannya kerja cari duit…kerja cari duit, itulah cerminan dari manusia disini yg Ahli dalam Menderita, keburu tunduk pada penindasan selama faedahnya belum dirampas. Karna itu rasa takjubku pada kalian yang mengangkat senjata dalam berjuang, menjadi catatan terpenting dalam sejarah yang terus bergerak maju.

    Mereka yang bilang kalian frustasi, sebetulnya adalah mereka yang disini yang frustasi karna tak melakukan apa-apa dalam sistem penindasan selama ini, selain hanya berkonsultasi pada rumah akademiknya yang tak memberikan solusi apapun juga.

    Hormatku sekali lagi buat kalian cukup dalam. Hidup Sosialisme, Hidup Perjuangan bagi rakyat tertindas. Salam Pembebasan! 

    Hidup Perjuangan Rimba Hutan, yakni Perang TPNPB-OPM yang selalu eksis melawan kekuasaan yang menindas

  • Seruan! Semua Pejuang Bangsa Papua Bergabung ke dalam ULMWP

    Seruan! Semua Pejuang Bangsa Papua Bergabung ke dalam ULMWP

    Pembuka

    Seruan ini disampaikan dari Kantor Berita Melanesia News, berita milik orang Melanesia, untuk sebuah Melanesia yang merdeka dan berdaulat.

    Seruan ini disampaikan dalam rangka menyatukan kekuatan perjuangan bangsa Papua menentang teror dan intimidasi, penangkapan semena-mena, pengemboman dan pembunuhan yang merebak di seluruh West Papua setelah TPN/OPM dinyatakan oleh NKRI sebagai kelompok teroris.

    Seruan ini didasari atas status ULMWP yang jelas, sebagai sebuah keberhasilan gemilang bangsa Papua yang harus kita akui dan banggakan, dan harus kita dukung, sampai NKRI angkat kaki dari tanah leluhur bangsa Papua: Negara Republlik West Papua.

    Status dan Kedudukan ULMWP

    United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) adalah satu-satunya organisasi yang dibentuk secara bersama oleh Orang Asli Papua, melewati prosedur demokrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan kepada dunia, disaksikan oleh warga negara dan pemerintah di dunia, secara khusus di Melanesia, dan yang terpenting dari itu ialah, telah mendapatkan pengakuan secara hukum dan politik dari negara-negara di kawasan Melanesia.

    ULMWP adalah sebuah hasil kisah sukses bangsa Papua dalam memperjuangkan hak-hak asasinya menentang penjajahan di atas tanah leluhurnya, yang telah dimulai sejak awal 1960-an dan kini telah berjalan selama lebih dari setengah abad.

    ULMWP adalah anak-kandung dari semua figur politik bangsa Papua (antara lain Oktovianus Motte, Benny Wenda, dan Jacob Roembiak), didirikan oleh organisasi penggerak Papua Merdeka seperti PNWP, WPNCL, TPN/OPM, dan KNPB. Beberapa tahun kemudian kelompok TRWP dan Free West Papua Campaign juga telah bergabung ke dalam wadah pemersatu perjuangan bangsa Papua ini.

    ULMWP dilahirkan oleh organisasi semua kelompok politik dan militer yang ada di Tanah Papua sejak 1960-an sampai saat ini, yaitu TPN/OPM, TPN PB OPM, NFRPB/ TNPB (Negara Federal Republik Papua Barat – Tentara Nasional Papua Barat) dan TRWP/ FWPC (Tentara Revolusi West Papua – Free West Papua Campaign), PNWP dan WPNCL (DeMMAK, DM TPN/OPM, TPN/OPM).

    ULMWP telah memiliki badan hukum, yaitu didirikan berdasarkan sebuah Undang-Undang Dasar (UUD) yang telah disahkan oleh sidang resmi Komite Legislatif ULMWP pada akhir Oktober 2020 lalu.. UUD ULMWP ini bertindak sebagai Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) Pemerintah West Papua yang berkantor pusat di Port Vila, Republik Vanuatu.

    ULMWP memiliki status resmi dalam lembaga regional Melanesia bernama Melanesia Spearhead Group (MSG) sebagai anggota peninjau, yang secara otomatis mengandung arti secara hukum bahwa ULMWP telah mendapatkan pengakuan dari negara-negara Melanesia dan Indonesia sebagai lembaga yang berstatus sama dengan negara-negara merdeka lainnya di Melanesia dan di dunia

    Sebentar lagi ULMWP akan mendapatkan status sebagai anggota penuh MSG, yang artinya statusnya secara hukum sama persis dengan NKRI di mata MSG, dengan demikian kita telah berhasil mengukir keberhasilan diplomasi gilang-gemilang.

    Ditambah atas itu, ULMWP telah mendapatkan perhatian dari 78 Negara Africa, Caribbea dan Pacific dan telah mengundang para pemimpin ULMWP sebagai organisasi mewakili orang Papua dan wilayah West Papua yang saat ini diduduki oleh NKRI.

    Apalagi yang kurang?

    ULMWP telah mendapatkan dukungan dari seluruh negara Melanesia sebagai mitra kerja.

    Apa lagi?

    ULMWP telah memiliki West Papua Army (WPA) sebagai tentara yang resmi didirikan berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara West Papua.

    Ditambah lagi!

    ULMWP telah memiliki kabinet dengan kementerian yang jelas.

    ULMWP juga telah secara resmi mengumumkan Panglima Komando West Papua Army bersamaan dengan pengumuman kabinet pada tanggal 1 Mei 2021.

    Seruan kepada Tokoh, Aktivis dan Organisasi Papua Merdeka

    Kami serukan kepada

    1. Para tokoh dan pemimpin politik bangsa Papua;
    2. Para pemimpin organisasi perjuangan bangsa Papua; dan
    3. Para panglima Komando pembebasan bangsa Papua di seluruh Tanah Papua

    untuk bergabung ke dalam komando West Papua Army dan pemerintahan Sementara yang telah didirikan ULMWP

    Dari Redaksi Collective Editorial Board of the Diary of OPM (Online Papua Mouthpiece)

    WWW.

  • West Papua ‘provisional government’ announces full cabinet amid escalating violence in Indonesian region

    West Papua ‘provisional government’ announces full cabinet amid escalating violence in Indonesian region

    Separatist leaders in West Papua have announced the formation of a full cabinet as part of a provisional government, set up to undermine Indonesia’s rule over the troubled region. 

    The United Liberation Movement for West Papua, which is a coalition of independence groups, set up its own provisional government in December.

    It’s led by Benny Wenda, a separatist leader living in exile in Britain and has now appointed a ministerial cabinet and 12 departments including Foreign Affairs and Defence.

    Mr Wenda says the departments are working underground to undermine Indonesia’s rule from within the province.

    “We are moving towards forming a new state inside West Papua based on the principle of human rights and environmental protection,” Benny Wenda told Pacific Beat.

    The rights of all beings will be at the heart of our new cabinet agenda. Our number one priority is ensuring the survival of our people and our culture and our environment”.

    “Enough is enough and the world must support alternative authority within West Papua,” he said.

    The move comes amid escalating violence between separatist groups and Indonesian security forces, after Indonesia’s chief security minister declared Papuan separatists as terrorists.  

    “We need to convince the world, particularly our brothers and sisters in the Pacific.

    We successfully lobbied in the Pacific Islands recognise our struggle,” Mr Wenda said.Duration: 7min 39secBroadcast: Mon 3 May 2021, 6:00am

    Source: https://www.abc.net.au/

  • OPM Tembak Mati Kepala Polisi Subsektor Oksamal Papua Briptu Mario Sanoy

    OPM Tembak Mati Kepala Polisi Subsektor Oksamal Papua Briptu Mario Sanoy

    Suara.com – Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM, Sebby Sambom memastikan pihaknya bertanggung jawab atas penembakan di Polsubsektor Oksamal, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

    Sebby menyebut dalam penyerangan itu mereka telah menembak mati Kepala Subsektor Oksamal sek Warasmol Briptu Mario Sanoy dan merampas sejumlah senjata api dari Polri pada Jumat (28/5/2021) kemarin.

    “Telah dilaporkan langsung oleh Panglima Komando Daerah Pertahanan 15 Ngalum Kupel Brigadier General Lamek Taplo bahwa mereka telah berhasil tembak mati Kapolsek Warasmol dan berhasil rampas dua pucuk senjata Api Laras Panjang Standard serta satu pistol,” kata Sebby dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).

    Sebby menjelaskan, Panglima Komando Lamek Taprol menyerang Polsek Warasmol pada Jumat 28 Mei 2021 sekitar 05.15 WIT, kondisi di lapangan hanya terdapat satu jalan yang hanya bisa diakses melalui udara atau pesawat. “Dengan kondisi geografis ini, maka kami siap jaga satu saja,” ujar Lamek Taplo.

    Sementara, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menceritakan detik-detik aksi penyerangan tersebut yang terjadi pada pukul 01.30 WIT. Kamal lantas menceritakan kronologi kejadian tersebut.

    Mulanya Ka Subsektor Oksamal Briptu Mario Sanoy tengah berjaga sembari duduk bersama masyarakat. Lalu, pada pukul 00.00 WIT, masyarakat meninggalkan Polsubsektor Oksamal dan Briptu Mario pun masuk ke kamar untuk beristirahat.

    Satu setengah jam kemudian, masyarakat melihat kurang lebih ada enam orang tidak dikenal (OTK) mendatangi Polsubsektor Oksamal. Beberapa jam kemudian saksi melihat Briptu Mario sudah berlumuran darah

    “Pukul 06.00 WIT anggota Linmas mendatangi Polsubsektor Oksamal dan melihat dari kaca jendela, Briptu Mario tergeletak di lantai dalam keadaan berlumuran darah,” kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat lalu.

    Anggota linmas yang melihat Briptu Mario itu langsung melapor kepada masyarakat lainnya. Mereka belum memasuki ruangan Kantor Polsubsektor Oksamal karena masih menunggu Tim dari Polres Pegunungan Bintang untuk dilakukan evakuasi.

    Source: https://www.suara.com/

    Erick Tanjung | Stephanus AranditioMinggu, 30 Mei 2021 | 16:13 WIB

  • 2 Tentara Pembunuh dari Indonesia Ditembak Pukul 08:00 AM Waktu West Papua

    Mathias Wenda, Chief Gen. WPRA, dari medan pertempuran di wilayah perbatasan antara West Papua (Negara Kolonial Republik Indonesia – NKRI) dengan Papua New Guinea telah melaporkan kepada crew PMNews bahwa telah terjadi baku tembak di wilayah perbatasan pada pukul 08:00 pagi Waktu West Papua di wilayah Wutung, daerah perbatasan NKRI – Papua New Guinea.

    Menurut Gen. Wenda operasi ini dilakukan atas dasar Surat Perintah Operasi Umum Pangktikor WPRA bretanggal 20 Juli 2017, yang telah disampaikan kepada seluruh panglima dan prajurit pejuang Papua Merdeka di seluruh Tanah Papua.

    Dalam peristiwa baku tembak antara Tentara NKRI dan pasukan WPRA ini telah ditembak dua orang anggota TNI dan diakui Gen. Wenda tidak ada korban dari pihak WPRA.

    Demikian untuk disebarluaskan kepada dunia.

     

    PMNews

     

  • Perintah Operasi Umum West Papua Army 20 July 2017 dan Aksi 1 Oktober 2017

    No. 14/A/PANGTIKOR/TRWP/P.O/VII/2017
    Perihal: SURAT PERINTAH OPERASI UMUM
    Sifat: PENTING DAN BERLAKU KAPAN SAJA

    Kepada Yang Terhormat,

    1. Panglima KORDAP TRWP
    2. Komandan OPERASI TRWP
    3. Komandan Lapangan TRWP
    4. Komandan Pelatih TRWP

    Di West Papua

    Berdasarkan keputusan Rapat Staf Umum Markas Pusat Pertahanan Tentara Revolusi West Papua (TRWP_ NomorP 07/A/PANGTIKOR/TRWP/SK/IV/216, tanggal 20 April 2016, maka dengan ini Panglima Tertinggi Komando Revolusi penanggung jawab revolusi memberikan “SURAT PERINTAH OPERASI UMUM” kepada Panglima Komando Daerah Pertahanan (KORDAP) dan para Komandan Lapangan serta anggota yang akan menjalankan tugas revolusi di seluruh pelosok tanah air West Papua

    BAHWA

    1. SURAT PERINTAH ini berdasarkan situasi politik pada dewasa ini tidak berjalan sesuai aspirasi Rakyat West Papua;
    2. Sesuai dengan tugas-tanggungjawab dan wewenang para Panglima, Komandan dan seluruh anggota Tentara Revolusi West Papua untuk menentang dan melawan kolonialisme di West Papua.

    Maka dalam menjalankan tugas ini agar dapat mempehatikan hal-hal sebagai berikut:

    1. PAda waktu yang tepat para komandan segera memberikan arahan kepada pasukan yang akan menjalankan tugas sesuai dengan tujuan dan sasaran operasinya
    2. Ager memperhatikan seluruh harga-benda dan akan-isteri dari rakyat West Papua serta kekayaan lannnya;
    3. Agar tidak merusak Rumah Sakit, Rumah warga dan bangunan sekolah, gedung ibadah dan tempat-tempat keperluan umum masyarakat sehingga masyrakat umumnya tidak merasa terganggu;
    4. Agar keselamatan dan keamanan pasukan serta kebutuhan lainnya harus diperhatikan secara saksama.
    5. Dalam menjalankan kegiatan operasi apabila kehabisan amunisi/ busuh-panah dan alat perang lainya, maka segera menarik mundur anggotanya.
    6. Segala jenis barang rampasan dari pihak musuh ataupun sandera segera dilaporkan langsung kepada Panglima Tertinggi di Marpas Pusat Pertahanan (MPP) TRWP.
    7. Surat Perintah Operasi Umum ini berlaku kapan saja selama revolusi Papua Merdeka berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing tempat basis pertahanan.
    8. Surat Perintah Operasi Umum ini dikeluarkan agar dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung-jawab secara penuh, secara rapih dan professional.

     

    Demikian Surat Perintah Operasi Umum ini dikeluarkan atas nama segenap komunitas makhluk dan anah serta bangsa Papua, atas nama para pahlawan yang telah gugur di medan perjuangan di sepanjang pulau New Guinwa ataupun yang masih hidup dan yang akan lahir, atas berkat dan anugerah Sang Khalik Langit dan Bumi, atas nama KEBENARAN mutlak.

    DIkeluarkan di:        MPP TRWP
    Pada Tanggal:         20 July 2017

    Panglima Tertinggi,

     

     

    Mathias Wenda, Chief. Gen. TRWP
    BRN: A.DF.00107676

  • Urgent!! Mohon Solidaritas, Advokasi dan Peliputan: Mahasiswa Papua Surabaya Dikepung

    Image may contain: textSedang berlangsung pengepungan asrama Kamasan Mahasiswa Papua di Surabaya oleh aparat Tentara, Satpol PP dan Ormas Reaksioner. Sejak sore tadi beberapa puluh aparat Tentara dan Satpol PP telah melakukan pengrusakan terhadap pagar Asrama Kamasan Mahasiswa Papua Surabaya. Pihak aparat dan satpol memaksa para mahasiswa untuk memasang bendera merah putih dan menuduh bendera merah putih yang telah dipasang di luar pagar asrama dirusak oleh mahasiswa-mahasiswa Papua.

    Saat ini jumlah aparat semakin bertambah disertai dengan pertambahan jumlah massa Ormas yang melakukan ancaman dengan teriakan-teriakan rasis seperti “Monyet, Babi, binatang, Anjing. Kamu Jangan Keluar, Sa tunggu kamu disini. Sampe Jam 12 kamu jangan keluar.”

    Setelah melakukan pengrusakan pagar asrama Tentara dan Satpol PP melempari asrama dari luar yang mengakibatkan jendela-jendela asrama pecah. Aparat Tentara, Satpol PP, dan ormas-ormas reaksioner sudah menutup jalan masuk menuju asrama. Dan dalam waktu dekat akan dikhawatirkan mereka akan mendobrak masuk asrama.

    Untuk komunikasi yang lebih lanjut silahkan menghubungi:
    Doly: 0812-2632-5859
    Alin: 0821-9963-6278

    Source: Facebook.com

  • Izaac Hindom vs. Ismail: “Saya Ada Urus Rakyatmu!”

    Waktu Izaac Hindom jadi Gubernur Irian Jaya, suatu ketika beliau dapat telepon dari Gubernur Jawa Tengah. Ismail mengeluh karena ada beberapa mahasiswa asal Irian Jaya yang berkelahi.

    Bapa Hindom, sesudah mendengar dengan seksama keluhan koleganya, menjawab, “Mohon maaf Bapa Gubernur, belakangan ini saya sibuk sekali, sehingga tidak sempat mengurus anak-anak saya itu.”

    Gubernur Ismail dengan takzim bertanya, “Sibuk apakah Pak Gub?”

    Hindom menjawab, “Saya sibuk mengurus anak-anak Bapak, belasan ribu jumlahnya. Mereka datang sebagai transmigran. Harus disiapkan tanah, penginapan sementara, makanan, air bersih, sekolah, tenaga perawat ….”

    Gubernur Jawa Tengah terdiam.

    Bapa Hindom menyambung, “Jadi, tolonglah Bapa Gubernur mengurus anak-anak saya seperti saya dengan penuh kasih mengurus anak-anak Bapa yang pindah ke banyak tempat di Irian ini.”

    _(Copas Status FB BRONAL DEIKME)_

  • Delegasi ULMWP yang sempat di hambat oleh Indonesia melalui New Zealand dan Australia

    Image may contain: 4 people, people smiling, people standing
    Foto: Ruang registrasi peserta pertemuan PIF 2019 di Tuvalu.

    Delegasi ULMWP (West Papua) yang sempat di hambat oleh Indonesia melalui New Zealand dan Australia dalam perjalanan telah berhasil tiba di Funafuti, Tuvalu. Delegasi West Papua dipimpin oleh; Benny Wenda ketua ULMWP, bersama juru bicara Jacob Rumbiak. Mereka didampingi oleh Lora Lini, utusan Vanuatu untuk urusan dekolonisasi West Papua di PBB.

    Lora Lini adalah anak dari Bapa bangsa Melanesia di Vanuatu, Father Walter Lin̄i.

     

    Image may contain: 4 people, people smiling, people standing

    Foto: Ruang registrasi peserta pertemuan PIF 2019 di Tuvalu.

    #PIF2019 #Tuvalu #LetWestPapuaVote — in Funafuti.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?