Dr. Ondawame: Soal boikot adalah hak demokrasi setiap orang

Dear All,

Soal boikot adalah hak demokrasi setiap orang. Tidak bisa dipaksakan.
Bila Indonesia itu betul-betul satu negara demokrasi, hak penolakan
mengambil bagian dalam PEMILU harus dihormati.

Soal sekarang berapa besar pengaruhnya terhadap tuntutan kita. Ini
tergantung kepada sasaran boikot itu sendiri. Sebagaimana tuan Andy
Ayamiseba sarankan sasaran boikot baru-baru ini, memang benar. Ada
effek-effekt positif and negatif. Tapi itu merupakan satu sasaran yang
tidak bisa dilupakan dalam kampanye mendatang.

Tapi sekarang, menjelang PEMILU 2009, sikap kita harus jelas. Gunakan
hak saudara untuk tidak mengambil bagian dalam PEMILU mendatang.
Penolakan itu tanda yang jelas kepada masyarakat dunia bahwa Bangsa
Papua Barat adalah bukan bagian dari Indonesia. Bahwa disana ada
kemauan seluruh rakyat untuk merdeka. Kemauan ini harus ditunjukkan
dalam aksi damai tersebut.

Kami percaya bahwa perjuangan didalam negeri sama nilainya dengan
perjuangan diluar negeri. Kaki tidak bisa berjalan sendiri dan juga
kepala tidak bisa berjalan sendiri. Sebagai satu manusia utuh, seluruh
badan harus bergerak pertanda hidup and berbuat sesuatu. Yang perlu
disini adalah koordinasi kerja yang baik. Jadi memang benar perjuangan
ada ditangan Orang Papua didalam negeri, tapi tidak berarti apa yang
dikerjakan diluar negeri tidak mempunyai nilai sama sekali.

Gunakan hak demokrasimu!. Boikot PEMILU 2009!.
Kemerdekaan pasti ada dipihak kita!

Salam solidaritas,

John O Ondawame

Exit mobile version