United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Masa Depannya

Gereja, Adat dan Perwira West Papua Army harus terlibat

ULMWP

Di tengah lautan luas di Selat Malaka ada sebuah pulau yang terpencil dan terlupakan. Pulau itu selalu terlihat tenang dan damai, namun di balik kedamaian yang terlihat, di sebalik gunung-gunung yang indah, ada sebuah gerakan yang luar biasa yang sedang berlangsung. Gerakan yang disebut United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sedang berjuang untuk mengakhiri penindasan dan menciptakan kebebasan bagi penduduk di tanah air mereka.

ULMWP adalah organisasi yang didirikan pada tahun 2014 oleh sekumpulan pemimpin suku, aktivis hak asasi manusia, dan pemimpin politik di Papua Barat. Tujuan mereka adalah untuk mencapai kemerdekaan, mencegah penindasan, dan mempromosikan hak-hak suku di tanah air mereka. ULMWP telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memperjuangkan hak-hak ini, termasuk mempromosikan kesadaran tentang isu-isu Papua Barat, membuat kampanye global untuk mengajak orang lain beraksi, dan berpartisipasi dalam pertemuan antarnegara untuk mempromosikan kepentingan suku Papua Barat.

ULMWP mengambil pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengakhiri penindasan suku Papua Barat. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan membangun kesadaran tentang isu-isu di Papua Barat. Melalui berbagai kampanye, ULMWP berupaya mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk peduli dengan isu-isu di Papua Barat dan bersama-sama mengambil tindakan untuk mengakhiri penindasan suku Papua Barat.

Selain itu, ULMWP juga telah berpartisipasi dalam berbagai pertemuan antarnegara untuk mempromosikan kepentingan suku Papua Barat. Dengan berpartisipasi dalam forum internasional, ULMWP berharap bahwa isu-isu di Papua Barat akan diperhatikan oleh para pemimpin dunia. ULMWP juga telah menyatakan komitmen mereka untuk berkontribusi secara konstruktif dan berkelanjutan dalam mencapai kemerdekaan di Papua Barat.

ULMWP adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana kekuatan dan keberanian kolektif dapat mengubah sebuah situasi. Organisasi ini telah menyatakan komitmen mereka untuk terus memperjuangkan hak-hak suku Papua Barat. Dengan visi yang jelas dan tujuan yang mulia, ULMWP telah menjadi inspirasi bagi berbagai organisasi lain di seluruh dunia untuk mengambil tindakan melawan penindasan dan mencapai keadilan bagi semua orang.

Masa Depan

Masa depan ULMWP mengalami tantangan berar, pertama-tama karena penyakit akut bernama “perpecahan” dan “konflik” internal masih saja berlanjut. Peristiwa terakhir di mana telah terjadi perpecahan yang cukup memprihatinkan antara pemimpin ULMWP di bawah pengaruh Oktovianus Motte, yang mengedepankan dialogue dengan Indonesia sebagai jalan moderat menghadapi penjajah Indonesia dan ULMWP di belakang barisan Hon. Benny Wenda, yang memilih untuk menggunakan tiga peta-jalan, yaitu kunjungan Komisi Tinggi PBB ke West Papua, keanggotaan penuh ULMWP di MSG dan resolusi PBB tentang referendum di West Papua.

Jalan satu-satunya ada di tangan Dewan Penasehat Agung (DPA) yang dibentuk oleh ULMWP sendiri berdasarkan Undang-Undang Dasar Pemerintah Sementara 2020, dan kini telah menjadi Undang-Udang Dasar ULMWP sejak September 2023.

Pimpinan gereja di Tanah Papua, pimpinan militer dan pimpinan atau tokoh adat di Tanah Papua harus berani mengambil langkah untuk melakukan rekonsiliasi, atau semacam saling pengertian di antara yang berbeda pendapat.

Kalau tidak, perpecahan akan terus terpelihara dan berkembang-biak, dan dengan demiian memperkokoh pendudukan NKRI di wilayah West Papua.

Exit mobile version