KONDISI LINGKUNGAN ALAM DI TANAH PAPUA

Akhir-akhir ini saya mengamati bahwa ternyata kondisi lingkungan alam di tanah Papua justru sangat memprihatinkan. Hal ini sebabkan karena berbagai macam program dan kebijakkan Jakarta yang notabene hanya mementikan kepentingan pribadi dan kelompok sehingga menyebabkan rusaknya seluruh ekosistem di tanah Papua, dimana kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan alam Papua. Zaman sekarang orang sibuk mengurus kepentingan partai agar mendapat posisi yang layak dengan menjadi rakyat Papua pada umumnya sebagai objek, sehingga sangat menyengsarakan rakyat, mempersempit ruang gerak masyarakat Papua yang otomatis merusak seluruh ekosistem di tanah Papua.

KONDISI HABITAT atau SATWA DI TANAH PAPUA

Dalam pengamatan saya selama beberapa tahun ini, saya melihat bahwa ada beberapa kelompok dan oknum tertentu yang dengan bebas membawa satwa baik yang ada dilaut maupun yang ada di darat. Setiap kapal putih keluar dari tanah  Papua ada banyak satwa seperti; Burung Cenderawasih, Burung Yakub, Burung Mambruk, Burung Luri, Burung Kakatua Hitam, penyu, buaya, dan beberapa jenis ikan lainnya yang dengan gampang dibawah keluar dari tanah Papua. Menurut hemat saya, hal ini disebabkan karena lemahnya pemerintah daerah dalam mengobtimalkan aturan-aturan yang terterah dalam undang-undang otonomi khusus. Fakta membuktikan bahwa meskipun Jakarta telah memberikan OTSUS, tetapi sebagai pemegang kendali masih ada di Jakarta, atau dengan kata lain Jakarta sendiri yang melanggar OTSUS bagi masyarakat Papua.

PERANAN PROFAUNA INDONESIA DI TANAH PAPUA
Alternatif yang bisa saya lakukan sekarang adalah berkabung dengan Profauna Indonesia, atau menjadi Anggota Profauna Indonesia agar dapat membantu dalam menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup seluruh habitat baik yang ada di laut maupun di darat di seluruh tanah Papua.

PROGRAM-PROGRAM YANG DAPAT DILAKUKAN

  1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat Papua tentang perlunya pelestarian satwa di tanah Papua, agar masyarakat harus sadar dan peduli kembali untuk bersama-sama menjaga kelestarian satwa yang ada di Papua sehingga tidak termasuk dalam kategori kupunahan, dimana ada beberapa hewan yang sudah mulai punah dan hampir punah.
  2. Membentuk kelompok atau masyarakat peduli satwa di masing-masing daerah sehingga dapat berfungsi untuk menjaga wilayah atau daerahnya masing-masing.
  3. Kerja sama dengan Profauna Indonesia agar bisa memberikan penyuluhan, seminar dan pameran Profauna Indonesia  tentang satwa di tanah Papua.
  4. Mendesak pemerintah daerah agar lebih ketat terhadap oknum-oknum tertentu yang datang ke Papua dan menjadikan masyarakat Papua sebagai objek yang membantu dalam mempercepat proses pemusnahan satwa di seluruh tanah Papua. Pemerintah daerah harus bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku dengan tanpa memandang baik ABRI Angkatan Darat, Laut, Udara yang coba-coba mengeksploitasi satwa untuk membawa keluar dari tanah Papua.
  5. Mendesak Presiden SBY agar dapat memberikan jaminan keamanan terhadap Anggota Profauna Indonesia yang akan bertugas sebagai sukarelawan di seluruh plabuhan dan Airport di seluruh tanah Papua. Hal ini dilakukan agar dapat menjaga kelestarian seluruh habitat yang ada di Papua yang sebagai aset daerah dan negara.

Saya juga sangat membutuhkan saran dan nasehat dari berbagai pihak guna membantu saya untuk pengembangan ke depan demi perlindungan seluruh satwa di tanah Papua.

Malang, 07 April 2008
Agustinus Trapen
Mahasiswa Fakultas Sastra
Jurusan Sastra Inggris
Semester VIII (Studi Akhir)
Bercita-cita menjaga kelestari seluruh satwa
di tanah Papua.

Exit mobile version