Timika [PAPOS]- Mobilitas kendaraan dari arah Timika menuju Tembagapura dan sebaliknya sampai saat ini belum dibuka khusus pada malam hari sejak insiden penembakan yang menewaskan sejumlah karyawan PT Freeport Indonesia dan anggota polisi beberapa waktu lalu.
“Sampai saat ini belum dibuka untuk malam hari, sedangkan untuk siang harinya tetap normal,” kata Kapolres Mimika AKBP Mochammad Sagi di Timika, Selasa.
Ia mengatakan, belum dibukanya perlintasan kendaraan ruas jalan Timika-Tembagapura pada malam hari guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Adapun pengamanan terhadap setiap kendaraan yang melintas di ruas jalan Timika-Tembagapura masih tetap dilakukan oleh anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan PT Freeport Indonesia yang berasal dari personel Polri dan TNI.
“Protap (prosedur tetap) dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi karyawan. Tidak ada maksud lain,” jelas Sagi.
Sementara itu pada Senin (8/3) siang dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bekti Suprapto dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hotma Marbun dan Presiden Direktur & CEO PT Freeport Indonesia Armando Mahler tentang pengamanan areal Obyek Vital Nasional (Obvitnas) itu.
Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia beranggotakan 886 personel, terdiri dari 607 personel polisi dan sisanya personel TNI.
Sagi mengatakan, personel polisi yang tergabung dalam Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia berasal dari Polda Papua, Polres Mimika ditambah sejumlah anggota Satuan Tempur (Satpor) Mabes Polri.
Sedangkan dari unsur TNI juga berasal dari Kodam XVII/Cenderawasih yakni Batalyon Infantri 751 Jayapura dan Batalyon Infantri 755 Merauke.
“Jumlah personel Satgas Pam Freeport dikurangi untuk lebih mengefektifkan pengamanan,” kata Sagi menyinggung berkurangnya jumlah personel Satgas Pengamanan Freeport dari sebelumnya sebanyak 1.576 orang menjadi 886 orang.[ant/agi]
Ditulis oleh Ant/Papos
Rabu, 10 Maret 2010 00:00