[SIDOARJO] Kegiatan belajar mengajar Yayasan Pendidikan Khalid Bin Walid Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terhenti, karena lingkungan sekolah tersebut terkena luberan air bercampur lumpur, menyusul bocornya tanggul penahan lumpur di sekitar lembaga pendidikan itu.
Luberan air bercampur lumpur tersebut menggenangi seluruh halaman dan kelas setinggi 40-60 sentimeter. Kompleks lembaga pendidikan ini terdiri dari Raudlatul Athfal (setingkat TK), Madrasah Ibtidaiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (SMP), dan Madrasah Aliyah (SMA).
“Seluruh perlengkapan sekolah kami pindahkan ke tempat aman, karena bukan tidak mungkin volume bocornya tanggul penahan lumpur membesar,” kata Kepala Sekolah MA Khalid Bin Walid, Ali Mas’ad, kepada SP, Jum’at (24/10).
Para siswa bergotong royong memindahkan seluruh perlengkapan sekolah. Mereka rela menceburkan kakinya ke dalam lumpur yang menggenangi sekolah kompleks sekolah mereka. Para siswa berharap agar kompleks lembaga pendidikan ini segera dipindahkan ke tempat aman, agar tidak terganggu luberan lumpur.
“Hari Senin lusa, murid kami menjalani ujian semester. Karena itu, kami prihatin, mereka tidak bisa mempersiapkan diri dengan maksimal. Ujian diadakan di tempat yang lebih aman,” katanya.
Petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, terlihat mulai menutup asal luberan di tanggul penahan lumpur. [080]
Last modified: 25/10/08