Kepada Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes (Pol) Sulistyo Pudjo HartonoJAYAPURA – Seorang warga Nabire bernama, John Agapa (25 tahun) ditembak mati oleh Orang Tidak Dikena (OTK) di Kilo 74, Jalan Trans Nabire di Distrik Diva, Kabupaten Nabire, pada Kamis (18/9) siang.
Kepada Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan terjadi penembakan itu. “Korban ditembak dibagian dada depan tembus bagian belakang,” katanya saat menghadiri pertemuan wartawan dengan Pangdam XVII/Cenderawasih di Makodam XVII/Cenderawasih, Jumat (19/9) kemarin.
Pudjo menjelaskan, kronologis kejadian itu awalnya, polisi setempat mendapat informasi telah ditemukan seseorang meninggal di Kilometer 74 di Nabire, Kamis (18/9) petang sekitar pukul 19.00 WIT.
Mendapat laporan itu, anggota berjumlah 12 orang yang dipimpin langsung Kapolres Nabire menuju lokasi kejadian. Setibanya di lokasi kejadian, menemukan korban telah meninggal dunia.
“Saat itu Tim Identifikasi Polres Nabire langsung melakukan olah TKP dan dari hasil olah TKP, korban mengalami luka tembak dibagian dada depan tembus belakang . Selanjutnya langsung dievakuasi ke RSUD Nabire,”
jelasnya.
Sementara lanjut Pudjo, dari hasil yang diperoleh dilapangan, peristiwa tersebut berawal, ketika korban bersama bersama beberapa rekannya sedang melakukan pemalangan di jalan sekitar lokasi. “Polisi menduga pemalangan jalan itu motifnya meminta uang kepada warga pengguna jalan karena kondisi jalan sedikit longsor,” katanya.
Disinggung motif penembakan tersebut, Pudjo belum bisa memastikan motif pelaku karena masih dalam penyelidikan dan penyidikan polisi di Polres Nabire setempat. “Dari laporan yang kami terima, pelakunya diduga berjumlah dua orang dan kami masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku penembakan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Pudjo, akses jalan kilometer 74 merupakan akses yang menghubungkan tiga kabupaten diantaranya, Kabupaten Paniai, Nabire, dan Kabupaten Dogiyai. “Pelaku dicegat oleh korban, sehingga terjadi penembakan,” ujarnya. (Loy/don/l03)
Sabtu, 20 September 2014 11:11, BintangPapua.com