JAYAPURA-Christian Aipassa (39) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Sarmi yang bertugas di Bagian Pemerintahan dikeroyok beberapa oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD) di Kompleks Pasar Lama Sarmi, Minggu (29/6). Akibat pengeroyokan yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIT, korban yang tinggal di Jalan Diponegoro Kelurahan Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi ini, mengalami sakit di kepala, telinga dan hidung.
Disamping itu, bagian hidung korban juga mengeluarkan darah. Karena luka yang dialami cukup seriusi, korban yang sempat dirawat di Puskesmas Sarmi, Senin (7/7) dievakuasi ke RSUD Dok II Jayapura dan menjalani operasi di bagian hidung selama 1,5 jam.
Kepala Ruang Bedah Pria RSUD Dok II Jayapura, Susilo,S.Kep,Ners saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos mengatakan, korban harus dioperasi karena mengalami patah tulang hidung. Sementara itu, istri korban Ningsih (37) saat ditanya awal mula pengeroyokan yang menimpa suaminya menjelaskan, pada malam itu, suaminya berada di salah satu kios di Kompleks Pasar Lama, Sarmi untuk membeli rokok.
Saat berada di kios korban mendengar bunyi tembakan, sehingga ia keluar dari kios dan melihat ke arah munculnya bunyi tembakan. Korban kemudian melihat ada oknum TNI berinisial RL yang sedang memukul mertuanya (mama mantu).
Melihat kejadian itu, korban berusaha mencegah agar mama mantunya itu tidak dipukul. Namun RL bersama teman-temannya justru mengeroyok korban, bahkan muka dihantam dengan popor senjatan.”Setelah kejadian itu, dia (korban) masih bisa naik ojek dan kemudian melapor ke pihak kepolisian di Sarmi dan selanjutnya oleh polisi dilarikan ke Puskesmas Sarmi untuk mendapatkan parawatan,”ungkapnya.
Keluarga korban lainnya menambahkan bahwa awal mula kasus ini terjadi saat Bendahara Sekwan DPRD Sarmi, Hengki T sedang membeli pinang bersama istrinya di kompleks pasar lama Sarmi. Setelah itu, Hengki menawari pinang ke oknum anggota TNI dari Kostrad 413 yang lewat di tempat itu. Entah karena faktor apa, oknum TNI itu kemudian memukul Hengki. Hengki mencoba membalas dan karena masyarakat juga banyak, sehingga oknum TNI itu lari ke posnya yang jaraknya sekitar 3 km dari tempat kejadian.
Tidak lama kemudian oknum TNI tersebut memanggil teman-temannya dan bersama teman-temannya itu, oknum TNI itu mencari Hengki. Karena Hengki sudah pergi, para oknum tentara itu berusaha mencari hingga mengejar mama mantu korban. Saat itulah, korban yang berada di kios kemudian mencoba melerai agar mama mantunya tidak dipukul. Namun justru kemudian dihajar beberapa oknum TNI yang membawa senjata lengkap itu.
Atas kejadian ini, pihak keluarga korban meminta agar para pelakunya diproses setegas-tegasnya, karena telah berbuat kekerasan terhadap masyarakat.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf. Imam Santoso saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut dan atas kasus ini, enam orang sudah ditahan dan diperiksa untuk diproses sesuai aturan yang ada. (fud)