Letkol Inf Abdul HamidMERAUKE – Seorang anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, Yonif 320/Badak Putih, Kopda Nanang Yuliono ditemukan tewas tertembak sekitar 20 meter di belakang Pos Makadi Distrik Bupul Kabupaten Merauke, Kamis (8/10) sekitar pukul 11.30 Wit.
Informasi berkembang, diduga Kopda Nanang Yuliono meninggal akibat bunuh diri dengan menggunakan senjata Minimi. Yang bersangkutan meninggal akibat dua luka tembak mengenai dada dan dagu.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Yonif 320/Badak Putih, Letkol Inf Abdul Hamid kepada wartawan mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kematian Kopda Nanang Yuliono. “Kami belum bisa mengambil suatu kesimpulan karena saat ini masih dalam tahap penyelidikan dari Polisi Militer,” kata Abdul.
Peristiwa penembakan itu diketahui setelah salah satu anggota di Pos Satgas Makadi mendengar ada suara tembakan sebanyak dua kali. Setelah mengecek ke lokasi suara tembakan, ditemukan Kopda Nanang Yuliono sudah tidak bernyawa akibat luka tembakan.
“Dia memegang senjata minimi. Kalau SS1 kan kecil, kami belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan bunuh diri atau apa? Karena saat ini masih dalam proses penyelidikan. Lokasinya sekitar 20 meter di belakang pos. Luka tembak sementara yang kelihatan dari luar, itu di dada dengan di bawah dagu,”
terangnya.
Abdul Hamid memastikan Kopda Nanang Yuliono meninggal akibat tembakan. Hanya saja apakah karena bunuh diri atau dibunuh, hal itu masih dalam penyelidikan Sub
Denpom TNI AD. “Tembakan itu entah dari mana masih dalam tahap penyelidikan, kita belum bisa mengambil kesimpulan seperti apa,’’ ujarnya.
Informasi dari teman-teman Kopda Nanang Yuliono bahwa yang bersangkutan terkesan biasa saja, tidak terlihat stres dan sebagainya. “Gak ada hal yang menonjol terhadap almarhum, gak ada yang aneh-aneh, seperti biasa. Saat diketemui itu dia pakai pakaian dinas. Sudah 6 bulan lebih bertugas di sini,’’ tandasnya. (moe/ari/l03)
Jum’at, 10 Oktober 2014 14:07, BintangPAPUA.com