Papua–Sebanyak 30 orang yang menamakan diri sebagai kelompok Tentara Nasional Pembebasan Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengepung kawasan tambang emas PT Martha Maining pimpinan Martha Asmuruf di Kampung Nomouwodide, Kabupaten Paniai, Papua.
Mereka menyandera sekitar 100 pekerja tambang sejak Senin (26/4) sekitar pukul 15.00 WIT. Kelompok tersebut meminta uang tebusan senilai Rp 1,5 miliar.
Kelompok OPM pimpinan John Magai Yogi yang merupakan anak kandung Tadius Yogi, komandan OPM Paniai, menyandera dengan menggunakan senjata api jenis Mousse dan, AK 47 sebanyak 6 pucuk serta senjata tajam berupa kampak dan panah.
Ketua Dewan Adat Paniai, John Gobay ketika dikonfirmasi via telepon membenarkan kejadian itu. “Kelompok bersenjata itu meminta uang tebusan Rp 1,5 milliar baru bersedia menghentikan aksinya,” ujarnya, Rabu (28/4).
Lebih lanjut dikatakannya, pengepungan dan penyanderaan sudah berlangsung sejak Senin lalu, dan hingga saat ini aparat keamanan belum berhasil menghentikan aksi itu.
Selain mengepung dan menyandera tambang emas PT Martha Maining, kelompok OPM itu juga meminta uang kepada para pedagang kios disekitar lokasi tambang. “Mereka juga memeras para pedagang dengan meminta uang Rp 800 juta rupiah,” tukasnya.
Sehari sebelum melakukan penyanderaan, kelompok OPM itu juga meminta emas sepuluh killogram kepada salah seorang pengusaha tambang yang beroperasi di lokasi tersebut.
Juru Bicara Polda Papua, Kombes Agus Rianto ketika dikonfirmasi mengenai penyanderaan itu via telepon selulernya mengatakan, pihaknya saat ini masih mencari informasi selengkapnya. “Tunggu ya kami masih terus berkoordinasi dengan Polres setempat,” kata Agus Rianto.
Berkaitan dengan kasus ini, Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih Letkol Infantri Susilo menyatakan, dirinya belum mendapat informasi. “Nanti saya kabari, sekarang saya mau cek dulu kesana,” ucapnya.
vivanews/ tiw