JAYAPURA – Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), melalui Sekretaris Jenderal. Anton Tabuni, menyampaikan bahwa pihaknya sama sekali tidak gentar dan takut setelah merebut 8 pucuk senjata milik Polisi di Distrik Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (4/1) lalu.
“Tanggal 3 dan 4 itu kami operasi dan berhasil rebut senjata delapan, dan semua itu diperintahkan oleh Gen. Goliath Tabuni,” ujar Anton Tabuni via ponsel kepada Bintang Papua, Minggu (12/1) malam.
Dari kejadian tersebut TPN-OPM berhasil mengambil delapan (8) pucuk senjata yang dimiliki anggota kepolisian, diantaranya, 5 pucuk senjata dengan jenis SS1, 1 pucuk senjata dengan jenis Moser, 2 pucuk senjata dengan jenis AK (buatan China), selain itu, mereka juga mengambil ratusan butir amunisi.
“Kami heran, kenapa pemerintah SBY tidak dengar suara kami, kami akan terus beraksi kalau Pemerintah tidak mengakui kedaulatan Papua, kami juga sayangkan pernyataan-pernyataan pejabat Papua soal OPM, kami ini berjuang, jadi harus hargai kami,”
tegas Anton.
Mengetahui apa yang dilakukan adalah memiliki resiko, Anton megenaskan bahwa pihaknya tidak gentar dan tidak takut,”Dari dulu kami sudah berjuang, tentara dan polisi Indonesia selalu datang cari kami, tetapi kami tidak takut, demi kemerdekaan Papua, kami tidak gentar,” kata Anton.
Berbagai aksi dan kegiatan sudah dilakukan TPN-OPM, bahkan sejak tanggal 1 Mei 2006 pihak TPN-OPM telah melakukan kongres, bahkan mengumumkan kemerdekaan Tanah Papua.
“Kami ini adalah Negara merdeka, sejak tanggal 1 Mei itu TPN-OPM sudah proklamasi, jadi Negara Indonesia harus mengakui itu, hargai itu, dan hormati itu, kami sudah dirikan Negara kami sendiri, jadi kami minta SBY dan Indonesia untuk segera angkat kaki dari Papua,”
jelas Anton. (bom/don/l03)
Rabu, 15 Januari 2014 03:36, BinPa