PUNCAK JAYA – Dua jenazah korban penembakan kelompok OPM di Kali Semen, Puncak Senyum, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua akhirnya diberangkatkan menuju kampung halamannya untuk dikuburkan. Kedua itu adalah Zainal (25) Achmad Solihan (35), diterbangkan dari Bandara Mulia, dengan pesawat Susi Air menuju Bandara Sentani untuk selanjutnya ke Probolinggo dan Jember.
Tampak antusias masyarakat saat hendak menghantarkan jenazah di Bandara Mulia dengan isak tangis yang tidak terbendung lagi. Bahkan Ketua Paguyuban Keluarga Jawa Sunda Madura (PKJSM), Subagyo juga ikut meneteskan air mata. Ia juga meminta kepada Bupati Puncak Jaya untuk menindaklanjuti tindakan yang telah dilakukan kelompok OPM karena telah meresahkan masyarakat. Pihaknya juga mewakili seluruh masyarakat PKJSM berharap agar peristiwa ini yang terakhir dan tidak terulang kembali”Kami meminta kepada pemerintah daerah supaya bisa menindaklanjuti kejadian ini dan kejadian ini yang terakhir, bahkan tidak terjadi lagi sehingga masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya khususnya di Kota Mulia bisa merasa aman dalam melakukan semua kegiatannya,”ungkapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos melalui ponselnya.
Tak hanya itu, tampak hadir di Bandara Mulia untuk memberangkatkan jenazah, Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe, S.IP, Asisten I, Syamsudin Roma, S.sos, Asisten II, Heri Dosinaen, S.IP, Kapolres Puncak Jaya, AKBP. B Chris Rihulay, Wakapolres, Kompol Drs. Marselis S, Pabung Puncak Jaya, Kapten Inf. Junaid. Bupati Lukas dalam arahan singkatnya mengungkapkan, pihaknya turut berduka cita atas peristiwa tersebut yang telah mengakibatkan 2 orang warga menjadi korban.
Bupati Puncak Jaya, lanjut Enembe, mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, baik TNI maupun Polri untuk mencari solusi jalan keluar agar tidak terjadi kejadian yang sama bagi masyarakat. “Saya akan melakukan pertemuan dengan pihak TNI/Polri untuk membicarakan langkah selanjutnya sehingga peristiwa ini tidak bisa dibiarkan lagi, karena telah merugikan pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, kami akan melakukan yang terbaik bagi daerah ini dan masyarakat ke depannya,”ujarnya.
Sekitar 200 lebih masyarakat dari berbagai kalangan bersama pejabat di lingkungan Pemkab Puncak Jaya mengantarkan jenazah menuju pesawat dan langsung diterbangkan menuju Bandara Sentani. Sekedar diketahui, 4 keluarga ikut menghantarkan jenazah menuju kampung halaman masing-masing dan semuanya dibiaya Pemkab Puncak Jaya.
Sementara itu Kapolda Papua, Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto menegaskan, pihaknya saat ini berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku penghadangan dan penembakan tersebut.
Kapolda mengakui, ulah kelompok bersenjata ini, telah meresahkan masyarakat di daerah Distrik Mulia dan Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, karena masyarakat juga melaporkan bahwa kelompok ini sering melakukan perampasan terhadap hasil bumi atau bahan makanan milik masyarakat, termasuk mengintimidasi masyarakat dengan senjata hasil rampasan tersebut dan beberapa kali dilaporkan juga melakukan pemerkosaan terhadap masyarakat.
Apalagi, laporan dari masyarakat dan pernyataan Bupati Puncak Jaya yang menyebutkan bahwa pelaku penghadangan dan penembakan warga tersebut merupakan tindak pidana.
“Jelas, mereka melakukan tindak pidana, sehingga kami akan lakukan penegakkan hukum terhadap mereka dengan melakukan pengejaran, penangkapan dan proses penegakan hukum lainnya,” tegas Kapolda dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Rabu (11/3) kemarin.
Soal pernyataan Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe yang akan memberikan mandat kepada TNI dan Polri melakukan pengejaran terhadap pelaku, Kapolda Bagus Ekodanto mengatakan bahwa pihaknya tetap akan melakukan pengejaran dalam upaya penegakan hukum terhadap mereka.
Untuk pengamanan pemilu di Kabupaten Puncak Jaya, Kapolda mengakui akan memberikan perhatian secara khusus, apalagi sudah 4 kali kejadian di Puncak Jaya yang dilakukan kelompok bersenjata, mulai dari penyerangan Pos Polisi Tingginambut dan perampasan senjata milik anggota Pos Pol, penghadangan terhadap anggota polisi yang mengakibatkan 1 orang anggota TPN/OPM pimpinan Goliat Tabuni, yakni Yendenak Wenda berhasil ditembak di pahanya, pencabutan dan pembakaran bendera merah putih dan terakhir penghadangan dan penembakan 4 warga sipil tersebut.
“Jadi, untuk pengamanan pemilu di Puncak Jaya, kami memberikan atensi khusus,” ujarnya.
Kapolda mengakui, pelaku penghadangan dan penembakan 4 warga sipil tersebut, sampai sejauh ini masih simpang siur berapa jumlahnya.
“Pelakunya masih simpang siur. Saksi menyebutkan ada sekitar 10 orang, muka dicorat-coret, termasuk kronologisnya atau realitanya bagaimana? Karena ada yang bilang dicegat di tengah jalan, ada yang ditembaki dari pinggir jalan, masih kami selidiki,” ungkapnya.
Kapolda menyebutkan, pelaku penghadangan dan penembakan tersebut diduga kuat berasal dari kelompok TPN/OPM pimpinan Goliat Tabuni.
“Ya, karena sekarang kita katakan seperti itu karena yang mempunyai senjata adalah kelompoknya Goliat Tabuni. Tapi dibawah itu, apakah dari anak buahnya yang mana kami belum tahu, namun yang jelas bahwa kelompok bersenjata yang beroperasi di daerah itu berasal dari kelompoknya Goliat Tabuni,” ujar jenderal bintang dua asal Malang Jawa Timur ini. (nal/bat)