JAYAPURA-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ir H. Aburizal Bakrie mengingatkan, bahwa pelaksanaan otonomi khusu (Otsus) tinggal 17 tahun lagi, karena itu Papua harus memanfaatkan Otsus ini sebaik-baiknya.
Demikian ungkap Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie dalam pidato politiknya saat membuka membuka Diklat Penyegaran Kader dan Penggerak Partai Golkar se-Provinsi Papua yang berlangsung di Auditorium RRI, Jayapura, Senin (12/7) kemarin.
Menurutnya, Otsus dengan anggaran yang demikian besar dibandingkan daerah lain di tanah air, seharusnya makin cepat mensejahterakan rakyat. “Kalau saya lihat selama ini, bukan Otsus yang salah, tetapi pelaksanaannya yang mungkin salah, sehingga masih ada program yang tidak kena sasaran. Saya rasa ke depan pelaksanaan Otsus harus lebih diperhatikan lagi,” paparnya.
Dia juga mendukung DPR Papua yang tidak bisa mengabulkan tuntutan referendum dari sebagian orang Papua yang berhaluan keras.
Di hadapan ribuan kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin itu, Aburizal Bakrie mengajak setiap calon bupati/walikota dan wakilnya yang diusung Partai Golkar dalam Pemilukada di sejumlah daerah Papua agar komit memperjuangkan kesejahteraan rakyat, sehingga rakyat bisa hidup lebih mandiri. “Papua merupakan bagian integral dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jadi dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat di daerahnya masing – masing harus selalu dalam bingkai NKRI,” katanya.
Sebab, menurut Ical, hal itu merupakan satu identitas dari Partai Golkar untuk selalu memperjuangkan 4 masalah pokok yakni, Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika. “Ini yang saya sampaikan kepada semua bupati/walikota agar terus menerus memperjuangkan kepentingan rakyat dan selalu menjaga dan mempertahankan Papua di dalam bingkai NKRI. Jadi mereka harus perjuangkan dan tetap pertahankan itu, baik dari diri mereka maupun pada rakyat mereka,” paparnya.
Ical juga meminta Golkar harus menang dalam Pemilukada, sebab salah satu dari empat sukses Golkar adalah menang dalam pemilu dan Pemilukada.
Di bagian lain, Ical yang rencana akan maju sebagai calon Presiden RI 2014 – 2019 ini juga menyatakan kecintaannya terhadap Papua, khususnya terhadap masyarakat di wilayah pedalaman dan pegunungan Papua yang masih hidup dalam keterbatasan dan ketertinggalan.
Saking cintanya terhadap Pegunungan di Papua, Ical mengaku menggunakan nama Yahukimo sebagai password name-nya di Blackberry yang digunakannya. “Di sana saya pakai nama Yahukimo itu, karena saya sudah terbang 800 jam ke pegunungan tengah termasuk Yahukimo,” ujarnya.
Itu dilakukannya ketika ia masih menjabat sebagai Menko Kesra pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu.
Lanjut Ical, kunci keberhasilan pembangunan di Papua adalah kalau masyarakat pegunungan sudah sejahtera. Karena itu penting untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan. Dan sejak masih menjabat sebagai menko Kesra, ia sudah mengusulkan dibukanya satu jalan dari Habema melewati sejumlah distrik yang tembus hingga ke Timika. “Ini penting untuk membuka isolasi,” katanya yang disambut aplaus.
Untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih adil dan merata maka penting bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan dari pusat hingga pedesaan termasuk Papua. Dan Golkar sebagai partai besar salah satu perjuangannya adalah bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ical sangat yakin bahwa suatu saat Papua akan menjadi satu daerah yang maju bukan saja dari sisi infrastrukturnya, tetapi juga pendidikan dan kesehatan. “Saya paling sering ke Papua di sini pendidikan dan kesehatan masih menjadi satu problem besar yang harus diselesaikan. Golkar sebagai suara rakyat akan berupaya memperjuangkan itu,” katanya. Dan kader Golkar menjadi ujung tombak bagi kontribusi pembangunan di Papua.
Tak hanya itu, masih dalam pidatonya, Ical juga menasehati para kader Golkar agar tidak mengekslusifkan diri. “Jangan karena sudah jadi bupati atau anggota DPR terus bikin diri elit, bahkan sangat sulit ditemui. Saya tidak inginkan ada kader Golkar yang seperti itu,” himbaunya. Ia ingin kader Golkar harus selalu berada di tengah – tengah rakyat dan mendengarkan suara rakyat.
Ia juga melihat problema kesejahteraan masyarakat di pegunungan harus melalui penanganan khusus. “Dulu ketika saya Menkokesra saya buat satu program khusus untuk membangun rumah – rumah rakyat, air bersih, listrik di daerah pedesaan dan memberikan satu guru – guru dan minta gaji guru diantar ke sana sehingga anak- anak kita yang masih kecil dapat pendidikan yang cukup di daerah terpencil di tanah Papua,” katanya.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Papua Habel Melkias Suwae,S.Sos,MM mengatakan, sebagai partai yang demokratis, Golkar sangat terbuka dan akan terus menyukseskan pembangunan di Papua.
Pada kesempatan itu, seluruh calon walikota/bupati dan wakilnya dipersilahkan maju ke depan. Mereka diperkenalkan kepada semua kader Golkar yang datang dari seluruh Papua dan disalami satu demi satu oleh Ical. (lihat table).
Pada saat yang sama, Ical juga meresmikan Koperasi Golkar yang dinamakan Koperasi Karya Golkar yang pembukaannya ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Aburizal Bakrie.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah petinggi Golkar diantaranya Akbar Tanjung, Marzuki Darusman, Yoris Raweyai dan Freddy Latumahina.(ta/fud) (scorpions)