JAYAPURA – Salah seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Agustinus Tabuni (24), warga Jenggernok, Distrik Gome tewas setelah ditembus timah panas Tim Khusus Polda Papua bersama anggota Brimob di Kampung Gome, Distrik Gome, Kabupaten Puncak-Papua Selasa 31 Maret pagi sekitar sekitar pukul 10.00 WIT.
Agustinus Tabuni yang merupakan anak buah dari Militer Murib tersebut, ditembak setelah mengarahkan Senjata Api Jenis Refolver kepada Timsus. Sontak kejadian itu, aparat langsung melakukan penembakan hingga meninggal dunia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol. Patrige ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya penembakan terhadap salah satu anggota kelompok Militer Murib yang selama ini bereaksi di Kabupaten Puncak.
“Awalnya Tim Khusus dan Brimob yang di BKO ke Puncak berjumlah 30 orang sedang melaksanakan Patroli di bawah komando AKP Syawal Halim, dengan tujuan melakukan kunjungan di beberapa Pos dan Pos TNI. Seketika itu terlihat tiga orang bersenjata dengan menggunakan jenis Monser dan Refolver,”
katanya.
Melihat peristiwa itu, lanjut Patrige, Timsus dan Brimob melakukan pengejaran terhadap tiga orang bersenjata tersebut. “Dari pengejaran, dua orang berhasil melarikan diri. Sementara, satu orang atas Nama Agustinus yang saat itu tak jauh dari tempat pengejaran langsung mengarahkan senpi laras pendek ke arah anggota. Saat itupula anggota langsung melakukan penembakan,” jelasnya dia.
Ia mengemukakan, pengejaran yang dilakukan Timsus dan Brimob disaksikan langsung oleh Kepala Distrik Gome, Zakeus Wakerkwa, S.Sos, yang saat itu ikut bersama-sama melakukan kunjungan di beberapa Pos. “Ketika dilakukan identifikasi, Kepala Distrik mengetahui betul orang yang tertembak itu. Dan statusnya merupakan Tenaga bantuan dari Pimpinan KKB Militer Murib,” katanya.
Sementara itu, ketika dilakukan pengecekan Senjata Api Laras Pendek yang digunakan Agustinus Tabuni diketahui jenis Revolver tanpa nomor seri dan berhasil menyita sebanyak 36 butir kaliber 5,56 mm, amunisi sebanyak 12 butir kaliber 7,62x51mm dan 2 butir amunisi kaliber 3,8 mm.
“Usai diidentifikasi langsung diadakan pemakaman dengan cara dibakar di lokasi kejadian yang disaksikan langsung oleh Kepala Distrik Gome dan seluruh masyarakat Gome. Situasi sampai saat ini aman dan terkendali. Namun aparat kepolisian terus mengantisipasi terhadap adanya kelompok yang ingin melakukan pembalasan,”
tandasnya. (Loy/don/l03)
Source: Kamis, 02 April 2015 18:00, BinPa