SPMNews perlu sampaikan bahwa berdasarkan komunikasi kami langsung ke salah satu warga Papua yang barusan pulang, maka beliau katakan ada dua alasan pokok mengapa ia memutuskan untuk pulang:
- Karena para pencari suaka yang mengatasnamakan warga pendukung Bintang Kejora, yang mengibarkan Bintang Kejora saat merapat ke perairan Australia itu TIDAK MENGAKUI dan TIDAK MENGIBARKAN BINTANG KEJORA di tempat kediaman atau di tempat pertemuan secara pribadi dan kelompok mereka. Mereka malahan mengibarkan dan mengkhotbahkan Bendera Bintang-14, maka ia putuskan untuk pulang saja, daripada menghianati aspirasi orang tuanya, daripada orang tuanya menganggapnya memperjuangkan Bintang Kejora, lebih baik pulang ke Tanah Bintang Kejora;
- Kedua karena ada perbedaan yang sangat jauh antara perkataan dan perbuatan di antara para tokoh pencari suaka, sehingga merasa lebih baik pulang karena ada kebenaran tengan aspirasi Papua Merdeka di tanah air daripada mengikuati mereka;
Itu berarti alasan NKRI tentang kecintaan kepada Ibutiri Pertiwi dan NKRI adalah propaganda murni dan bohong belaka.
Apalagi Kosay menanggapii dengan mengatakan orang Papua di luar negeri belajar daripada kasus ini, maka pelajarannya adalah bahwa agar Perjuangan Papua Merdeka hanya menggunakan SATU PAYUNG, yaitu dibahawah KEBENARAN DAN SEJARAH BINTANG KEJORA. Itulah sebabnya seorang tokoh Papua Merdeka di Vanuatu pernah bertanya kepada pejuang Bintang-14 lainnya, “Bintang 1 saja su setengah mati baru tambah 13 lagi mau berapa lama?”
Sekian dan terimakasih.