TIMIKA-Pemerintah Daerah Provinsi Papua dengan dukungan PT Freeport Indonesia menerbitkan buku “Mengenal Papua” karangan Dr. Kal Muller. Jumat (4/7) kemarin bertempat di Hotel Sheraton, Dr. Kal Muller yang merupakan ahli sejarah dan anthropologi itu, meluncurkan buku berjudul “Mengenal Papua”.
Buku ini ia tulis selain sebagai persembahan rasa cintanya kepada Papua, juga bertujuan memberikan pengenalan mengenai Papua, khususnya kepada pelajar dan mahasiswa asli Papua serta khalayak umum atas keterbatasan informasi tentang sejarah dan budaya Papua.
Selain Kal Muller, hadir antara lain Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Mimika Ausilius You, S.Pd. MM, Vice President Social and Local Dept. PTFI, Arief Latif yang mewakili Manajemen PT Freeport Indonesia, Manajer Departemen Corporate Communication PTFI Budiman Moerdijat, dan Sekretaris Eksekutif LPMAK Jhon Nakiaya. Lainnya Sekretaris Keuskupan Timika Vincent Suparman, SCJ, Kasubdin Pendidikan Menengah Dinas P&P Bartolomeus Kunong, S.Pd, Kasubdin Pendidikan Dasar Robert Martayuta, S.Pd, Kepala Sekolah SMK 1 Kuala Kencana, perwakilan guru SMA YPPK, rekanan Freeport Peduli, dan lain-lain.
Peluncuran buku “Mengenal Papua” itu juga ditandai dengan serah terima buku kepada Dinas P&P Kabupaten Mimika sebanyak 250 buah serta kepada lembaga-lembaga yang peduli dalam perkembangan pendidikan di Kabupaten Mimika khususnya serta Papua secara umum, yakni Keuskupan Timika dan LPMAK (Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro) masing-masing 125 buah.
Penyerahan buku kepada Kepala Dinas P&P Ausilius You dilakukan langsung oleh Kal Muller, sedangkan penyerahan buku kepada LPMAK, Keuskupan Timika serta perwakilan guru dilakukan perwakilan Manajemen PTFI masing-masing oleh Arief Latif, Budiman dan Nico Parinussa.
Acara yang dimulai pukul 11.00 WIT itu diawali sambutan oleh Kal Muller yang sudah menjadi konsultan PTFI selama 15 tahun itu. Pria kelahiran Hongaria tahun 1939 tersebut, menyampaikan terima kasih kepada PTFI dan Dinas P&P yang telah memberikan dana untuk menerbitkan buku “Mengenal Papua”.
Kata Kal Muller, selain untuk pelajar dan mahasiswa, buku “Mengenal Papua” juga dirancang sebagai salah satu sumber informasi akan beragam budaya dan tatanan hidup masyarakat Papua. Diharapkan seluruh Indonesia mengetahui Papua sebenarnya memiliki keragaman budaya serta sejarah yang tidak kalah menarik seperti yang dikenal masyarakat pada umumnya tentang kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Kal Muller sebelum peluncuran bukunya, kepada Radar Timika mengatakan, buku “Mengenal Papua” seri pertama dari lima yang dirancang, merupakan salah satu sumber informasi tentang beragam budaya serta tatanan kehidupan masyarakat di Papua.
Sementara Arief Latif mewakili Manajemen PTFI dalam sambutannya mengatakan, kerjasama PTFI memberikan kontribusi terhadap penerbitan buku “Mengenal Papua”, tidak terlepas dari kepedulian Freeport terhadap masyarakat Papua khususnya dalam pelestarian budaya dan pengembangan masyarakat.
Kata Arief Latif, PTFI menyambut baik peluncuran buku ini. Diharapkan kedepan buku yang mengangkat keragaman Papua bisa diterbitkan kembali.
“Lewat buku ini, generasi lokal dapat mengetahui sejarah Papua,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas P&P Ausilius You dalam sambutannya, mengatakan Papua adalah surga keanekaragaman, maka lewat buku karangan Kal Muller ini, generasi pelajar dan mahasiswa dapat mengetahui beragam keanekaragaman Papua itu.
Sebagai lembaga yang mengembangkan mutu pendidikan di Kabupaten Mimika, kata You, Dinas P&P segera menyalurkan buku-buku tersebut ke sekolah agar pelajar dapat mempelajarinya.
Hal yang sama dikatakan Sekertaris Keuskupan Timika, Vincent Suparman. Keuskupan yang peduli dengan pendidikan akan menyalurkan buku-buku tersebut. Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Kal Muller.
“Papua adalah paru-paru dunia yang masih alami, biarkan budaya Papua tumbuh dengan jangan dipoles,” katanya.. Perwakilan LPMAK, Y. Imbiri dalam sambutannya mengatakan, buku ini akan menjadi acuan yang baik untuk mengenal Papua secara keseluruhan. Ia berharap melalui Kal Muller akan tumbuh generasi baru untuk menulis buku tentang Papua. (lrk)