JAYAPURA–Buntut aksi penembakan yang diduga kuat dilakukan oleh kelompok TPN/OPM di Puncak Jaya terhadap aparat TNI maupun Polri, sebagaimana terjadi Jumat (21/5) dan Sabtu (22/5) lalu hingga mengakibatkan 2 TNI dan 2 polisi terluka wajib diwaspadai oleh semua Pos TNI yang ada di Puncak Jaya.
“Untuk persoalan ini tidak ada upaya lebih lanjut yang dilakukan atau perintah untuk menyerang, namun dihimbau kepada seluruh Pos TNI yang ada di Puncak Jaya untuk meningkatkan kewaspadan dan kesiagaannya untuk mengantisipasi kejadian yang sama,” ungkap Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Susilo kepada Cenderawasih Pos, Senin (24/5).
Pihaknya menegaskan, untuk menindaklanjuti kasus penembakan tersebut tetap diserahkan kepada pihak kepolisian, karena ini tindakan kriminal dan belum menjadi tugas TNI.
Sementara saat ditanya soal apakah ada penambahann anggota TNI untuk membantu anggota yang sudah ada di Puncak Jaya, Kapendam menegaskan, tidak akan ada penambahan anggota, namun kemungkinan yang ada hanya pergantian anggota. Itupun masih menunggu perintah, sebab belum ada kebijakan dari Panglima Kodam XVII/Cenderawasih.
“Tidak ada penambahan anggota TNI di Puncak Jaya, tapi masih cukup dengan anggota TNI dari Satgas Pamrahwan Yonif 753/AVT dari Kabupaten Nabire dan tidak ada anggota TNI lainnya,” tuturnya.
Lebih lanjut diungkapkan, dengan tertembaknya 2 orang anggota Satgas Pamrahwan Yonif 753/AVT itu, maka secara otomatis akan ada pengurangan jumlah personel, karena yang tertembak itu sudah dievakuasi ke Jayapura, sehingga kemungkinan akan diganti dengan cara digeser dari pos yang lain. Namun demikian, menurutnya, belum ada perintah dari pimpinan untuk hal itu.
Sementara terkait kondisi dua anggota Pos TNI Satgas Pamrahwan Yonif 753/AVT di Yambi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya yang tertembak oleh TPN/OPM yaitu Lettu Inf. Agung Setia yang terkena tembakan di bagian lengan kanan dan Pratu Afrianto mengalami kritis karena luka tembak di bagian pantat bagian belakang, kini kondisi keduanya semakin membaik bahkan stabil.
Kapendam mengatakan, kedua anggota TNI yang menjadi korban penembakan itu telah menjalami operasi di RS Marten Indey (Minggu, 23/5), dimana korban Lettu Inf. Agung Setia mulai dilakukan operasi sejak pukul 15.00-18.00 WIT sore. Sedangkan korban Pratu Afrianto mulai dilakukan operasi mulai pukul 19.00-21.00 WIT.
“Proses operasi ditangani langsung oleh Dr. Mayor Ckm. Deddy dari RS Marten Indey dan Dr. Mayor Arif dari Angkatan Laut. Operasi berjalan dengan baik bahkan kondisi kedua korban pagi ini (Senin kemarin) semakin stabil dengan perawatan medis yang dilakukan,” ungkapnya.
Dalam proses operasi tersebut tidak ada sisa proyektil yang diangkat, karena semua peluru yang ditembakkan itu tembus dan tidak bersarang, namun kemungkinan Pratu Afrianto akan dilakukan penambahan darah. “Kondisi mereka sudah membaik dan saat ini Lettu Inf Agung Setia dirawat di ruang Nuri 2 dan Pratu Afrianto dirawat di ruang bangsal pria RS Marten Indey,” ujarnya lagi. (nal/fud) (scorpions)