Mendegar berita ini lewat Facebook:
Rakyat Papua kembali berduka atas berita kepergian (meninggal dunia) pejuang Eliezer Awom, sore ini (15/6/2018). Saya kenal beliau sejak Summit WPNCL di Vanuatu, 2007 silam. Dia tegas pada apa yang benar. Sikap itulah yang membuat dirinya berani tinggalkan komandan Brimob di era 70 an, bergabung dengan gerilyawan TPN.PB. Memimpin perang melawan kolonialisme dari kota numbay hingga rimba Papua dan PNG. Ditangkap militer Indonesia, dan menjalani hukuman seumur hidup di penjara Kalisosok, Surabaya. Lalu era Gusdur mendap Amnesti tahun 2000.
Konsistensi dibuktikan sampai akhir hembusan napas terakhir dalam perjalanan misi perjuangan di rimba Papua Barat. Ia salah satu yang tegas berjuang bagi persatuan, mulai dari WPNCL, NRFPB dan ULMWP.
Setiap generasi punya sejarah. Terbaringlah dalam damai diatas pangkuan mama tanah, berselimut rimba hijau, disambut siul burung surga. Segenap kami tertunduk mengiringi kepergianmu dengan derai air mata.
Selamat jalan pejuang hebat
Sayang
Dengan menundukkan kepala dan mengangkat hati ke Tuhan Pencipta dan Pelindung Kami, menyatakan
BERDUKATICA
sedalam-dalamnya dan berdoa kepada Tuhan memimpin bangsa Papua terus memmperjuangkan aspirasinya sampai Papua Merdeka, NKRI keluar dari Tanah leluhur bangsa Papua, ras Melanesia.
R.I.P. ELIEZER AWOM
We have lost an elder, former TPN commander, former political prisoner, a leader, and a Freedom fighter.
He joined the West Papuan National Liberation Army (TPN) in 1980 and was captured by the TNI in 1988. He was imprisoned for treason and released in 1999. After his release he continued to to struggle peacefully for West Papua's Independence. In his role as a Senior Advisor of the United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) he was always trying to consolidate and safeguard the Unity in our Independence struggle. He died in duty trying to consolidate. Thank you for your Fighting Spirit. Marandan bebye Apus.
Untuk keluarga besar AWOM, jangan kuatir perjuangan jalan terus. KORES!
Oridek AP