Goliat Tabuni Bantah 23 Pengikutnya Turun Gunung

JAYAPURA – Panglima Tertingi Organisasi Papua Merdeka ‘jenderal’ Goliat Tabuni membentah keras jika dirinya bersama pengikutnya dikatakan menyerahkan diri (baca: turun gunung) dan bergabung dengan NKRI. Ia masih tetap berjuang untuk kemerdekaan Papua sesuai mandat yang diberikan rakyat Papua pada Konferensi Tingkat Tinggi OPM tahun 2012.

Pernyataan Goliat Tabuni itu disampaikannya kepada salah seorang Tokoh masyarakat Papua Deerd Tabuni, Kamis 26 Maret. “Saya sudah berkomunikasi dengan Goliat Tabuni kalau dia tidak pernah menginstruksikan anggotanya untuk turun menyerahkan diri. Itu hanya mengatasnamakan anak buah Goliat Tabuni demi kepentingan pribadi,” kata Deerd Tabuni kepada wartawan, Jumat (27/3).

Deerd yang juga sebagai anggota DPR Papua meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua, Kabupaten/Kota maupun TNI/Polri agar mendapat informasi yang pasti terhadap isu 23 anggota TPN OPM Kelompok Goliat Tabuni menyerahkan diri. “Kalau hanya mendengar dari orang lain dengan mengatasnamakan Goliat Tabuni dan anggotanya mau turun boleh saja. Kami pun merasa senang. Sekarang, apakah benar 23 orang itu turun sudah melakukan komunikasi dengan Goliat Tabuni, dan Anton Tabuni, dan pimpinan lainnya di Papua. Kalau sudah ada komunikasi barulah munculkan ke media. Ini kan ada pembohongan publik,” kata Deerd yang merupakan keponakan Goliat Tabuni.

Ia menyatakan, dirinya sebagai bagian dari keluarga Goliat Tabuni selalu memberikan dorongan kepada Goliat Tabuni agar tidak melakukan penyerangan dengan mengambil nyawa orang. “Saya selalu katakan kepada beliau (Goliat Tabuni) bahwa mengambil nyawa tidak boleh manusia siapapun selain Tuhan. Informasi inilah saya selalu sampaikan,” paparnya.

Namun ketika dirinya mendengar ada beberapa media dan SMS yang bereda di Papua, bahkan sampai di telinga Presiden RI, jikalau Goliat Tabuni akan turun dan akan bertemu dengan Presiden Indonesia. “Hal ini tidak akan terjadi. Setelah kami komunikasi, Goliat Tabuni mengaku bertahan di Hutan,” katanya.

Alasan Goliat bertahan di Hutan, lanjut Deerd Tabuni, karena sejak tanggal 1 Mei 2012 lalu, seluruh aktifis rakyat Papua menyelenggarakan Konferensi tingkat tinggi di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. “Dari situlah, Goliat Tabuni dipercayakan sebagai Panglima tertinggi TPN/OPM untuk berbicara masalah tanah Papua. Jadi, kalau dia memberikan statemen dirinya bersama anggota akan turun, maka pernyataan sejak komprefensi itu akan dicabut, tapi dia tidak pernah melakukan itu,” ucapnya.

Dia mengemukakan, isu yang beredar bahwa jikalau dari 23 orang tersebut lima orang diantaranya masing-masing Kulingga Morip, Riki Morip, matahari Kogoya, Supir Morip dan Gube Morip.

“Kelima orang ini hanya mengatasnamakan diri kelompok Goliat Tabuni. Ternyata sampai hari ini bukan kelompok Goliat Tabuni. Jangan kita mencari makan lalu mengatasnamakan orang lain. Jangan memperjual beli nyawa manusia. Kalau betul-betul mau turun harus komunikasi baik kepada Pemerintah, dan tokoh masyarakat yang ada,”

katanya.

Deerd Tabuni juga menyatakan, bahwa dirinya sebagai anggota DPR Papua juga sekaligus kerabat Goliat Tabuni siap memfasilitasi jika ingin berkomunikasi kepada Goliat Tabuni. “Saya ini dididik Indonesia untuk selalu jujur, dan saya juga bukan bermuka dua, kalau Goliat tetap dengan keyakinannya ya itulah dia, tapi saya bisa memfasilitasi jika pemerintah atau TNI/Polri ingin berkomunikasi dengan Goliat Tabuni,”imbuhnya. (loy/jir/don/l03)

Source: Sabtu, 28 Maret 2015 14:17, BinPa

Exit mobile version