Saya Bertanggungjawab atas Baku Tembak di Perbatasan West Papua – PNG

Mendengar peristiwa yang ramai disiarkan di Tanah Papua belakangan ini tentang peristiwa baku tembak dan pengibaran Bendera Negara West Papua Sang Bintang Kejora di Kantor Perbatasan West Papua – PNG menggantikan Bendera Kolonial NKRI Sang Merah-Putih, maka PMNews menyempatkan diri menelepon langsung ke Gen. TRWP Mathias Wenda untuk meminta penjelasan apakah penyebutan namanya dan pasukannya benar atau tidak.

Dalam balasan singkat tanpa panjang-lebar menyapa seperti biasanya, Gen. berbintang empat ini menyatakan,

“Ya, itu saya yang perintahkan. Saya bertanggungjawab penuh kepada bangsa Papua maupun kepada masyarakat internasional atas peristiwa ini. Sudah diserukan berminggu-minggu orang Papua jangan ikut Pemilu penjajah, jadi semua orang Papua supaya dengar. Kalau tidak dengar, kekacauan akan terus berlanjut,”

katanya.

Lebih lanjut katanya,

“PAPUA MERDEKA itu harga mati! Orang Papua ikut Pemilu NKRI setiap lima tahun terus-menerus itu maksudnya apa? Maksudnya berjuang dalam hati? Berjuang dalam doa? Berjuang tanpa bekerja dan tinggal pangku tangan baru minta Amerika Serikat dan Eropa turunkan kemerdekaan dari  luar? Mana bukti orang Papua mau merdeka? Hanya mengemis dialogue ke Jakarta? Hanya mengemis UU Otsus, Otsus Plus kalau tidak referendum? Siapa yang ajar kamu main politik murahan seperti itu?”

PMNews selanjutnya bermaksud menanyakan kronologi insiden dan keterangan lanjutan, akan tetapi dengan sangat meminta maaf, sang Jenderal meminta supaya komunikasi untuk sementara diputuskan dan akan dilanjutkan beberapa hari kemudian.

Dari cara berkomunikasi Sang Jendera Rimbaraya New Guinea, yang dijuluki beberapa pejabat di Papua New Guinea sebagai Bapak Melanesia ini PMNews mendapatkan kesan Gen. TRWP Mathias Wenda pada saat menerima telepon masih dalam perjalanan. Oleh karena itu PMNews memutuskan hubungan telepon dimaksud.

Exit mobile version