FPI Berpotensi Ganggu Kehidupan Beragama di Papua

fpi_thumb_medium299_217 JUBI — Ketua II Bidang Konsolidasi Pengurus Pusat Majelis Muslim Papua (MMP), Sayid Fadhal Alhamid mengatakan Muslim Papua tidak membutuhkan Kehadiran Front Pembela Islam (FPI) karena berpotensi mengganggu kehidupan beragama di Papua.

Menurut Alhamid, ormas-ormas Islam di Papua dibentuk dengan dasar semangat kebersamaan dan persaudaraan, dengan sesama umat muslim maupun dengan agama-agama yang lain. Bila semangat ini dinodai dengan tindakan-tindakan seperti di Monas setahun silam maka akan menimbulkan konflik antar agama di Papua, ujarnya.

“Bila ada perkumpulan FPI di Papua harus ada kordinasi dengan Majelis Muslim Papua, apabila ini tidak dilakukan dan kemudian ada konflik mengatasnamakan Islam, maka pihak berwajib harus bertindak tegas,” kata Alhamid di Jayapura, Selasa (10/8).

Pernyataan Alhamid terkait isu masuknya Front Pembela Islam oleh beberapa kalangan di Papua. Isu tersebut muncul pasca tuntutan Refrendum yang dilakukan sejumlah warga sipil Papua pekan lalu. (Marten Ruma)

Exit mobile version