Aparat Polresta Jayapura dan Polsek Abepura, Jumat (21/8), mengamankan tujuh orang yang diduga mengetahui aktivitas markas TPN OPM di Abe Gunung Jayapura Papua. Ini dilakukan saat siang harinya aparat kepolisian menggerebek markas itu. Ditemukan tiga bendera Bintang Kejora, puluhan peluru senapan M-16, senjata tajam, dokumen beserta stempel, kliping media, dan kamera. Penggerebekan ini tak berhasil meringkus Demus Wenda, Sekertaris Jenderal Komite Nasional Papua Barat yang mengaku bertanggung jawab atas pengibaran bendera Bintang Kejora pada 17 Agustus 2009.
JAYAPURA, KOMPAS.com – Kelompok kriminal bersenjata di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, tidak takut lagi kepada aparat. Mereka nekat menyergap mobil sipil yang terletak di 2 kilometer dari pos TNI, Rabu (21/7/2010) sore.
Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe, Rabu malam, menginformasikan, tiga mobil dibakar dan dua orang dinyatakan hilang akibat perbuatan tidak bertanggung-jawab itu.
Lukas mengatakan, kasus ini bermula ketika iring-iringan empat mobil dari Wamena (ibukota Kabupaten Jayawijaya) menuju Mulia (ibukota Puncak Jaya). Iring-iringan itu mengangkut bahan makanan.
Setiba di Distrik Tingginambut, sekitar pukul 17.00, mereka dihadang sekelompok orang tak dikenal. Seketika itu langsung tiga mobil dibakar, sementara satu mobil berhasil melarikan diri kembali ke Distrik Illu.
Menurut Lukas, aksi kriminal di Tingginambut ini jaraknya sekitar 2 Km dari pos TNI. “Saya juga baru mendapat informasi dari Puncak Jaya, yang lebih jelas akan kami kontak Kapolres, untuk mematikan apakah tiga orang sopir itu melarikan diri atau sudah meninggal,” ujar Lukas Enembe kepada pers di sela-sela pembukaan Musda KNPI Papua, semalam.
Ia menambahkan, kekuatan aparat keamanan di Puncak Jaya saat ini kurang lebih 1 Satuan Setingkat Kompo (SSK). Namum, dengan kondisi geografis yang berat, aparat belum memungkinkan turun ke lokasi.
Dikatakan, persoalan di Puncak Jaya tidak akan kunjung selesai karena Pemerintah Provinsi Papua tidak ada perhatian.
“Hasil pertemuan dengan gubernur, kapolda dan pangdam (sekira 3 bulan lalu) sampai saat ini juga tidak jelas. Padahal, kondisi masyarakat di Puncak Jaya sangat merindukan kedamaian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua itu mengatakan, beberapa surat yang menamakan dirinya TPN/OPM kepada Pemkab Puncak Jaya, menyatakan, kemerdekaan Papua adalah harga mati.
“Bahkan, mereka minta Pemkab Puncak Jaya membeli senjata. Maka dari itu, diharapkan, Gubernur segera mengambil keputusan apa yang harus kami lakukan untuk menghentikan penembahkan dan aksi kriminal yang terus terjadi di Puncak Jaya sepanjang tahun ini,” katanya.
Laporan wartawan KOMPAS Ichwan Susanto
Kamis, 22 Juli 2010 | 05:12 WIB
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO
hiduuuppppp Indonesia jangan biarkan papua terpisah.. orang papua cuma dimanfaatkan orang2 asing percayalah kau orang papua, jika papua sudah merdeka kau pnduduk asli papua akan ditindas
hiduuuppppp Indonesia jangan biarkan papua terpisah.. orang papua cuma dimanfaatkan orang2 asing percayalah kau orang papua, jika papua sudah merdeka kau pnduduk asli papua akan ditindas
NKRI yang terhormat, justru karena Indonesia sudah terlampau jauh masuk ke dalam jerat penjajahan orang asing, makanya Papua harus merdeka. Jangan bicara tanpa mengaca pada diri sendiri donk, kalau begini nanti Indonesia mau dibawa ke mana?
Bangsa dan wilayah yang menjadi bagian dari NKRI berarti bangsa dan tanah yang senang dan suka pada penindasan asing.
Papua Merdeka bukan sekedar artinya Indonesia keluar dari West Papua, atau West Papua keluar dari NKRI, tetapi lebih2 melepaskan dari jerat maut “penindasan asing” itu sendiri, karena maaf saja Indonesia sudah terlanjur terjerumus ke dalamnya.
Tinggal dengan Indonesia sama saja dengan senang dengan penindasan asing, merdeka dari Indonesia artinya merdeka dari penindasan asing. Itu matematika politik yang benar, kita tidak perlu memutarbalikkan rumus itu.
NKRI yang terhormat, justru karena Indonesia sudah terlampau jauh masuk ke dalam jerat penjajahan orang asing, makanya Papua harus merdeka. Jangan bicara tanpa mengaca pada diri sendiri donk, kalau begini nanti Indonesia mau dibawa ke mana?
Bangsa dan wilayah yang menjadi bagian dari NKRI berarti bangsa dan tanah yang senang dan suka pada penindasan asing.
Papua Merdeka bukan sekedar artinya Indonesia keluar dari West Papua, atau West Papua keluar dari NKRI, tetapi lebih2 melepaskan dari jerat maut “penindasan asing” itu sendiri, karena maaf saja Indonesia sudah terlanjur terjerumus ke dalamnya.
Tinggal dengan Indonesia sama saja dengan senang dengan penindasan asing, merdeka dari Indonesia artinya merdeka dari penindasan asing. Itu matematika politik yang benar, kita tidak perlu memutarbalikkan rumus itu.
Terima Kasih Tuan NKRI yang kami hormati, kenapa NKRI mendidik anak pemberontak?jika NKRI tahu akan seperti ini. lalu diantara kita siapa yang belum berpendidikan. Pandangan seperti ini kan biasa-biasa saja, jika NKRI menganggap bahwa West Papua bagian dari NKRI, kenapa NKRI tidak tahan Timor Leste yang baru saja merdeka.
Jangan-Jangan NKRI sedang didikte oleh elit politiknya sendiri atas kepentingan posisi dan jabatannya di kursi panas. Masyarakatnya NKRI saja pengemis banyak dan jangan menutup mata, NKRI hidup karena NKRI kurang mampu sehingga berharap/mengemis kepada dunia barat, jika saja saya orang NKRI?hari itu juga saya pindah negara dan ganti kulit serta rambut, tapi syukurlah saya dilahirkan dalam adat sehingga saya tahu siapa sebenarnya saya.
(-VIVA WEST PAPUA-)
Terima Kasih Tuan NKRI yang kami hormati, kenapa NKRI mendidik anak pemberontak?jika NKRI tahu akan seperti ini. lalu diantara kita siapa yang belum berpendidikan. Pandangan seperti ini kan biasa-biasa saja, jika NKRI menganggap bahwa West Papua bagian dari NKRI, kenapa NKRI tidak tahan Timor Leste yang baru saja merdeka.
Jangan-Jangan NKRI sedang didikte oleh elit politiknya sendiri atas kepentingan posisi dan jabatannya di kursi panas. Masyarakatnya NKRI saja pengemis banyak dan jangan menutup mata, NKRI hidup karena NKRI kurang mampu sehingga berharap/mengemis kepada dunia barat, jika saja saya orang NKRI?hari itu juga saya pindah negara dan ganti kulit serta rambut, tapi syukurlah saya dilahirkan dalam adat sehingga saya tahu siapa sebenarnya saya.
(-VIVA WEST PAPUA-)
saudaraku papua jadilah warga yang baik anda bukan di jajah oleh indonesia tapi anda adalah orang indonesia dari jaman kerajaan majapahit anda sudah terikat menjadi darah orang indonesia, jika kalian memisahkan diri dari indonesia berarti anda memutuskan hubungan darah dan tali silahturahim, kenapa kalian membenci indonesia kenapa anda senang dengan orang asing yang belum tentu anda kenal, mereka tidak senang melihat indonesia ini menjadi besar dan jaya mereka ingin melihat indonesia ini terpecah belah dan mudah untuk di kuasai seperti di timur tengah kalian harus sadar, itu perjuangan anda akan sia2, lihat timor leste yang memerdekakan diri dari indonesia, mereka merdeka masih minta bantuan indonesia untuk menyuplai kebutuhan hidup mereka, mereka merdeka tapi bukan tmbah meningkat kehidupan ekonominya tapi malah menjadi negara termiskin di dunia tanpa memiliki mata uang sndiri,malah mereka di jajah dgn mata uang dollar di mana letak harga diri mereka yang mengatakan mereka merdeka tapi masih mengimis belas kasihan orang indonesia, lihatwarga timur leste yang hidup di rantau mereka tak mau kmbali ke negaranya, karena mereka mau bersusah payah menjadi warga NKRI tapi liat buktinya mereka bahagia dan sejahtera di sumbawa ntb dan berhasil mengolah hasil bumi dan mendapatkan hasil yang melimpah ruah. camkan dulu, pikirkan, gunakan hati nuranimu, telaah apakah tindakan anda tidak melanggar ham jika membunuh warga sipil dan aparat keamanan, kalian hanya bisa memutar balikan fakta kalau TNI dan POLRI itu kejam ini bukti nyata dan realistis bahwa anda tidak punya hati nurani anda hanya bisa mengatakan yang salah TNI dan POLRI tapi anda tidak intropeksi diri kalau menghilangkan nyawa orang lain itu juga dosa, di mana letak keadilan yang kalian minta jika kalian meminta keadilan dengan jalan kekerasan pikir dengan otak dan pikiranmu.
kalau saja bapak soeharto masih memimpin negeri ini saya rasa timorleste tidak akan merdeka dan saya berani sumpah amerika dan australia tidak akan berani sejauh ini, mereka tau pemimpin NKRI lemah deplomasi lemah dan dalam tahap transisi di situlah mereka masuk dan menjadi penyusup,tapi insyaallah dan semoga allah mau mendengar doa rakyat indonesia SEMOGA BAPAK PRABOWO SUBIANTO MENJADI PRESIDEN KITA 2014-2019 saya kepingin tau itu muka orang amerika dan australia, malaysia dan singapore silahkan obok2 indonesia, OPM papua silahkan kalian berkoar dan mengganggu stabilitas keamanan papua dgn gayamu yang tidak gentelmen dan berani mengorbankan rakyat sipil yang tidak tau maksud dan tujuan anda.kalian hidup dalam RUMAH TANGGA NKRI dan harus tunduk dan taat pada hukum yang berlaku di NKRI tanpa kecuali kita tunggu saja…AMIN YA ROBBALALAMIN…….