Seluruh isi surat pemerintah Vanuatu yang akan dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal. Ban Ki-moon untuk mengagendakan soal Papua Barat di Sidang Majelis PBB ke 65 mendtang tahun ini adalah sebagai berikut:
“ Negara Daulat Republik Vanuatu,
“Memohon dukungan dari Sidang Majelis Umum PBB yang ke 65;
“ Mengingat pernyataan bangsa2 didunia sebagai diungkapkan dalam piagam2 PBB
“ Menyadari pernyataan bangsa dari bekas jajahan Belanda New Guinea selama dan sejak Augustus 1962 melawan perjanjian yang ditunjangi oleh Amerika Serikat antara Republik Indonesi and Kerajaan Belanda mengenai Papua Barat,
“Mengakui penderitaan yang berkelanjutan untuk kebebesan berbicara diakui oleh Kerajaan Belanda dengan menaikan Bendera Bintang Kejora pada 1 Desember 1961, mengakui dibukanya Dewan Rakyat Papua Barat pada tanggal 5 April 1961, mengakui diadakannya pemilihan umum secara bebas dan rahasia dibulan Januari 1961,
“Mengakui atas pernyataan2 mengenai kesahan hukum dari perjanjian antara Republik Indonesia and Kerajaan Belanda yang dimajukan oleh bangsa Papua Barat dan bangsa2 lain yang baik didunia, dan
“ Menyakinkan masalah kebenaran untuk menghapuskan perbudakan diseluruh dunia,
“Memohon dukungan dari Sidang Majelis Umum PBB yang ke 65 untuk Mahkamah Agung Internasional untuk memberikan Pendapat Hukum atas sahnya perjanjian antara Republik Indonesia and Kerajaan Belanda yang mempunyai dampak buruk bagi hak2 rakyat dan kehidupan bangsa Papua Barat,
“Dan akhirnya, Negara Daulate Republik Vanuatu mengusulkan pertanyaa ini kepada Mahkamah Agung International:
“Dengan memperhatikan prinsip2 dasar untuk menghapuskan perbudakan , Pernyataan Hak Azasi Manusia, Piagam2 PBB and resolusi2 1514 dan 1541 dari Majelis Umum PBB,
“Kami peserta dari Sidang Majelis Umum PBB yang ke 65 memohon Pendapat Hukum dari Mahkamah Agung Internasional dr PBB,
“pada masalah kesahan hukum atas Perjanjian New York antara Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda mengenai Papua Barat,
“ pada masalah kesahan hukum dari PBB dalam menjalakan pasal :12 dari penjanjian New York tersebut.
“ pada masalah kesahan hukum atas memberikan ijin tambang demi kepentingan penjajah,
“pada masalah kesahan hukum atas cara2 atau akhibat2 langsung dari PEPERA tahun 1969, dan kedudukan politik Papua Barat sekarang berdasarkan prinsip2 No:4 dan 5 dari resolusi 1514 dari Majelais Umum PBB.
semoga ini menjadi angin segar bagi bangsa Papua….
semoga ini menjadi angin segar bagi bangsa Papua….
Mudah-mudahan masalah Papua bisa menjadi agenda utama dalam sidang PBB.
Mudah-mudahan masalah Papua bisa menjadi agenda utama dalam sidang PBB.
Suara Nabi Pribumi Papua: Permasalahan yang terjadi pada tahun 1961 yakni perjanjian thun 1962 antara Indonesia dan Kerajaan Belanda bahwa, Indonesia akan mendidik orang-orang Papua selama 25 tahun, kemudian Indonesia akan memberikan kewenangan penuh kepada orang Papua untuk memerdekakan diri, lalu mengolah hasil kekayaannya. Tetapi mengapa orang Indonesia tidak meu mengakui perjanjian 1962 di PBB, Ada apa dibalik itu.? persoalan itu perlu dipertanyakan ke dalam. Dalam hal ini Kami sebagai para pemberita kabar baik (Injil) di seseluruh Papua menyampaikan kepada PBB tolong periksa kembali arsil perjanjian antara Indonesia dan Kerajaan Belanda yang ditanda tangani oleh PBB sendiri. Persoalan ini PBB harus buka mata, dan segerah menyelesaikan persoalan Papua Barat. Pappua Barat sudah merdeka pada tanggal 1 Desember Tahun 1961 di Kota Numbai.
Sekian ratusan ribu jiwa Umat-Nya telah ditewaskan oleh negara kolonial Indonesia dan Amerika serikat, tanpa mengetahui pemilik makluk Tuhan di Tanah Papua. mereka adalah milik Allah dan pemilik hak ulayat tanah Papua negeri idaman orang-orang hitam. Para nabi di Tanah Papua mengatakan kepada Bangsa Indonesia dan Amerika adalah perampok terbasar di seluruh dunia, kedua bangsa yang tamak: keinginan untuk memiliki banyak/ rakus biar pemilik mati dan binasa. dalam hal ini hamba Tuhan tidak bisa menyebut kedua bangsa ini adalah bangsa yang rakus tanpa mengetahui fakta yang jelas. Hamba Tuhan bicara atas kebenaran, dan kebenaran itu tidak boleh disembunyikan di dalam tanah. sebagai hamba Tuhan akan terus berbicara secara benar, fakta, jelas dan akhurat.
Bangsa Indonesia dan Amerikan segera mengambil komit mengaku atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini, engkau berhasil menipu orang Papua yang waktu itu kau anggap bodoh, badaki, primitif dengan tujuamu untuk mengambil Kekayaan Orang Papua diantaranya PT FRIPOTS DAN BAHAN BAKAR di Sorang Papua. Dunia tolong bicara barang ini, PBB segerah menyelesaikan persoalan Papua, sebelum murka Allah menimpah bangsa-bangsa yang sedang makan kekayaan dari orang-orang miskin pemilik tanah Papua. Persoalan/Kemerdekaan Papua dari penindasan, kemiskinan, kebodohan, Para hamba Tuhan di Tanah Papua kami akan terus bicara sampai Tuhan Yesus datang untuk menghakimi Indonesia, Amerika dan bangsa2 di seluruh dunia.
TUHAN YESUS MEMBERKATI :……………………………………… Tuhan Yesus mau Papua Merdeka.!
Suara Nabi Pribumi Papua: Permasalahan yang terjadi pada tahun 1961 yakni perjanjian thun 1962 antara Indonesia dan Kerajaan Belanda bahwa, Indonesia akan mendidik orang-orang Papua selama 25 tahun, kemudian Indonesia akan memberikan kewenangan penuh kepada orang Papua untuk memerdekakan diri, lalu mengolah hasil kekayaannya. Tetapi mengapa orang Indonesia tidak meu mengakui perjanjian 1962 di PBB, Ada apa dibalik itu.? persoalan itu perlu dipertanyakan ke dalam. Dalam hal ini Kami sebagai para pemberita kabar baik (Injil) di seseluruh Papua menyampaikan kepada PBB tolong periksa kembali arsil perjanjian antara Indonesia dan Kerajaan Belanda yang ditanda tangani oleh PBB sendiri. Persoalan ini PBB harus buka mata, dan segerah menyelesaikan persoalan Papua Barat. Pappua Barat sudah merdeka pada tanggal 1 Desember Tahun 1961 di Kota Numbai.
Sekian ratusan ribu jiwa Umat-Nya telah ditewaskan oleh negara kolonial Indonesia dan Amerika serikat, tanpa mengetahui pemilik makluk Tuhan di Tanah Papua. mereka adalah milik Allah dan pemilik hak ulayat tanah Papua negeri idaman orang-orang hitam. Para nabi di Tanah Papua mengatakan kepada Bangsa Indonesia dan Amerika adalah perampok terbasar di seluruh dunia, kedua bangsa yang tamak: keinginan untuk memiliki banyak/ rakus biar pemilik mati dan binasa. dalam hal ini hamba Tuhan tidak bisa menyebut kedua bangsa ini adalah bangsa yang rakus tanpa mengetahui fakta yang jelas. Hamba Tuhan bicara atas kebenaran, dan kebenaran itu tidak boleh disembunyikan di dalam tanah. sebagai hamba Tuhan akan terus berbicara secara benar, fakta, jelas dan akhurat.
Bangsa Indonesia dan Amerikan segera mengambil komit mengaku atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini, engkau berhasil menipu orang Papua yang waktu itu kau anggap bodoh, badaki, primitif dengan tujuamu untuk mengambil Kekayaan Orang Papua diantaranya PT FRIPOTS DAN BAHAN BAKAR di Sorang Papua. Dunia tolong bicara barang ini, PBB segerah menyelesaikan persoalan Papua, sebelum murka Allah menimpah bangsa-bangsa yang sedang makan kekayaan dari orang-orang miskin pemilik tanah Papua. Persoalan/Kemerdekaan Papua dari penindasan, kemiskinan, kebodohan, Para hamba Tuhan di Tanah Papua kami akan terus bicara sampai Tuhan Yesus datang untuk menghakimi Indonesia, Amerika dan bangsa2 di seluruh dunia.
TUHAN YESUS MEMBERKATI :……………………………………… Tuhan Yesus mau Papua Merdeka.!