Perburuan Liar Masih Terjadi di Lokasi TN Wasur

MERAUKE (PAPOS)- Kepala Balai Taman Nasional (TN) Wasur, Ir. Tri  Siswo Rahardjo, M.Si mengungkapkan, hingga saat ini perburuan secara liar oleh masyarakat lokal disekitaran Taman Wasur masih dilakukan. Meski demikian, petugas terus melakukan pendekatan secara kekeluargaan untuk meminta masyarakat agar tidak melakukan perburuan rusa maupun ternak serta habitat lainnya secara berlebihan.

“Saya memahami jika perburuan yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan busur dan anak panah agar bisa menghidupi keluarga mereka, namun perlu dipahami juga hal itu dilakukan maka akan menimbulkan kepunahan habitat di areal TN Wasur,” ujar Rahardjo. kepada Papua Pos di ruang kerjanya, Kamis (30/4) kemarin.

Rahardjo menjelaskan, perburuan dengan peralatan tradisional masih hingga kini masih dilakukan, tetapi sangat dilarang keras jika perburuan menggunakan senjara organik. Untuk tahun-tahun sebelumnya, banyak orang beramai-ramai berburu rusa dengan senapan, tetapi sekarang telah dilarang keras.

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan aparat keamanan, baik TNI maupun Polri untuk membicarakan masalah ini dan telah disepakati agar tidak ada oknum yang membawa senjata menembak di lokasi TN Wasur,” tegasnya.

Ditambahkan, saat ini terdapat kurang lebih 1700 jiwa penduduk yang berada disekitar lokasi TN Wasur atau sekitar 10 kampung. Mereka menggeluti berbagai pekerjaan, seperti berburu dan mengolah lahan untuk bisa menghidupi ekonomi keluarga.(frans)

Ditulis oleh Frans/Papos  
Jumat, 01 Mei 2009 00:00

Exit mobile version