Tak Aman, Bus Freeport Stop Beroperasi Operasional Malam

JAYAPURA-Pasca penembakan di areal pertambangan PT Freeport Indonesia, Selasa (20/10) yang mengakibatkan 2 orang karyawan Freeport terluka, tampaknya sedikit mulai mengganggu operasional, salah satu tambang emas terbesar di dunia itu.

Pasalnya demi untuk pengamanan, kegiatan operasional Freeport pada malam hari untuk sementara dihentikan. Sedangkan kegiatan siang hari berjalan normal.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Drs Agus Rianto saat dikonfirmasi Bintang Papua di Mapolda Papua di Jayapura, Rabu (21/10).

Menurut Agus Rianto, Polda Papua belum menemukan pelaku yang sebenarnya. Pasca penembakan pihaknya terus mendalami kasus ini dan menugaskan anggota untuk melakukan pencarian. Untuk menemukan pelaku penembakan, tambah Agus Rianto, pihaknya telah melakukan olah TKP beberapa saat setelah kejadian tersebut

Seperti diketahui, Selasa (20/10) sekitar pukul 09.45 WIT, iring-iringan bus yang mengangkut karyawan Freeport ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Mile 42 ruas jalan Timika-Tembagapura. Empat dari tujuh bus karyawan yang dikawal anggota brimob diberondong tembakan dari sisi kiri dan kanan mengakibatkan dua karyawan terluka.

Kedua karyawan itu, Kristian Karangan dan Rudi Parendeng, saat ini dirawat di RS SOS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana.

Exit mobile version