West Papua Revolutionary Army (WPRA) dan Wacana Dialogue Kebangsaan

Menanggapi berbagai gelagat penjajah belakangan ini, khususnya memobilisasi kekuatan Masyarakat Papua untuk melakukan Dialogue yang dinamakan “DIALOGUE KEBANGSAAN” oleh NKRI dengan pentolan Kaum Papua Indonesia (Papindo) yang ada dalam berbagai jajaran pemerintahan ataupun berbagai lembaga yang mengatasnamakan Rakyat atau Bangsa Papua, yang didorong oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), maka dengan ini dihimbau kepada seluruh rakyat West Papua dimanapun berada agar:

  1. Mengikuti langkah-langkah yang diambil Markas Pusat Pertahanan West Papua Revolutionary Army atau Tentara Revolusi West Papua;
  2. Tidak mudah terpengaruh dengan hasutan-hasutan penjajah yang hendak menggiring isu, bangsa dan perjuangan untuk Papua Merdeka menuju kepada sebuah Dialogue secara bersama untuk mengamankan situasi, mengikuti langkah perdamaian yang dilakukan di Nangroe Acheh Darussalam;
  3. Memperhatikan gerakan yang mengatasnamakan perjuangan bangsa Papua yang mengarahkan orang Papua untuk mempersatukan barisan dan organisasi. Apa artinya mempersatukan organisasi dalam satu lembaga baru dengan mengabaikan Organisasi Papua Merdeka, malahan menjadikan Organisasi Papua Merdeka di bawah lembaga-lembaga bentukan baru dimaksud? Apakah ini gelagat penjajah untuk secara sistematis MENGHAPUS NAMA DAN KEBERHASILAN KERJA OPM selama ini? Siapa yang menomor-dua-kan OPM berarti adalah musuh seluruh bangsa Papua;
  4. Menjanjikan kepada bangsa Papua dengan janji-janji bantuan dari Amerika Serikat, dukungan Vanuatu, dan lain sebagainya, TANPA bukti Surat Dukungan, Dokumen Negara atau sumber informasi yang jelas, dengan sengaja untuk membangun semangat di hati bangsa Papua, yang kemudian kalau tidak ada bukti janji-janji itu, maka orang Papua menjadi muak/ tidak bersemangat lagi untuk berjuang. Ini gelagat penjajah dalam membangun harapan palsu/ kosong, dan kemudian berakibat kekecewaan, yang akibatnya orang Papua tidak mau berjuang untuk jatidiri dan hak fundamentalnya.

West Papua Revolutionary Army telah memantapkan barisan pertahanan dan gerilya dengan Komando Revolusi secara tuntas yang telah dimulai sejak tahun 2003. Kini West Papua Revolutionary Army sedang melakukan persiapan-persiapan untuk melantik dan mengambil sumpah Kepempimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dengan pelantikan sebagai pengukuhan atas kepemimpinan OPM baru ini, maka demi hukum perjuangan dan Revolusi West Papua, semua yang pernah terjadi di masa lampau menjadi bagian dari sejarah yang tidak dapat dilupakan, apalagi diremehkan dengan menjadikannya sebagai salah satu pilar dalam perjuangan Papua Merdeka.

Dengan demikian setiap lembaga atau pribadi yang mengkleim diri sebagai Pempimpin OPM, Presiden OPM, dan lain sebagainya secara otomatis dan Demi Hukum Revolusi dianggap gugur.

Segala langkah yang diambil WPRA saat ini dilandasi dengan Anggaran Dasar West Papua Revolutionary Army dan Undang-Undang Revolusi West Papua yang sudah dirampungkan belum lama ini. Kami maklumi bahwa selama perjuangan bangsa Papua tidak pernah ada landasan hukum atau Hukum Revolusi tertulis yang mengatur. Oleh karena itu sebagai bagian dari konsolidasi dimaksud, Tim Kerja UU Revolusi West Papua telah merampungkan Undang-Undang Revolusi West Papua, yang sebentar lagi akan diluncurkan dalam sebuah Upacara Militer di Markas Pusat Pertahanan WPRA.

Surat Undangan akan dikeluarkan secara resmi kepada para pemimpin Papua Merdeka di seluruh dunia, untuk datang dan menghadiri Upacara Militer Peresmian Undang-Undang Revolusi West Papua, yang akan disusul beberapa saat kemudian dengan Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pengurus Organisasi Papua Merdeka, yang akan berlangsung di Tanah Papua.

Setiap pribadi yang hendak memperoleh kedua dokumen ini, silahkan hubungi: trwp@papuapost.com atau wpra@papuapost.com.

Demikian sedikit catatan untuk diketahui.

Dari Kantor Sekretariat-Jenderal Tentara Revolusi West Papua

Amunggut Tabi, Leut.Gen. TRPB.

Exit mobile version