Mahasiswa Akper Wamena Alami Kesulitan

WAMENA (PAPOS)– Kondisi asrama mahasiswa Akademi Perawat (Akper) Jayawijaya saat ini cukup memperihatinkan, karena selain nampak tidak terurus, para penghuninya juga sulit untuk mendapatkan makan sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa di asrama tersebut, Bupati Jayawjaya, Wempi Wetipo, S.Sos, M.Par bersedia membantu memberikan kebutuhan mahasiswa setelah Rabu (13/5) kemarin melakukan peninjauan kondisi asrama dan menerima keluhan sejumlah mahasiswa putera daerah.

Sejumlah mahasiswa Akademi Perawat kesehatan di Kabupaten Jayawijaya sejak awal tahun ini, terpaksa harus menjadi tukang becak atau tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, akibatnya asrama yang mereka tempati tidak terurus dengan baik.

Tahun sebelumnya, mahasiswa Akper Wamena mendapat bantuan termasuk didalamnya bantuan makan dari pemerintah kabupaten, provinsi Papua dan Departemen Kesehatan namun bantuan tersebut mulai berkurangan, karena sistem manajemen yang salah terjadi di asrama tersebut.

Menurut Bupati, pekerjaan sampingan yang dilakoni mahasiswa terpaksa dilakukan setelah bantuan makanan yang biasa diterima dari kabupaten asal mereka tidak lagi dikucurkan. Sedangkan yang menghuni asrama tersebut ialah, mahasiswa dari kabupaten Tolikara, Yahukimo dan Puncak Jaya.

“Ada kesalahan manajemen, bagaimana kami bisa tahu kalau kalian tidak memberitahu kondisi yang kalian alami, saya lihat asrama ini kelihatan tidak baik karena tidak dirawat,” ujar Wetipo didampingi Asisten II Setda Jayawijaya, Gaad Tabuni dihadapan sejumlah mahasiswa Akper Wamena.

Dikatakan, seharusnya mahasiswa Akper dapat menjaga tempat tingalnya dengan baik, karena tempat tinggal mencerminkan kehidupan manusia yang ada didalamnya. Selain itu, mahasiswa Akper merupakan sumber daya manusia yang akan bergerak di bidang kesehatan, dimana kesehatan identik dengan kebersihan dan keindahan.

Untu itu, Bupati Wempi meminta para mahasiswa Akper Wamena dapat menujukan statusnya sebagai mahaiswa kesehatan. ”Bagaimana kalian dapat belajar dengan baik, jika tempat tingalnya seperti ini,” tegasnya.

Sementara itu, menjawab persoalan yang dialami para mahasiswa Akper, Wempi meminta para mahasiswa mengajukan surat kepemerintah setempat terkait kebutuhan yang ada dan peran serta kabupaten-kabupaten lain untuk mendukung mahasiswanya yang menjalani pendidikan di Wamena.(rico)

Ditulis oleh Rico/Papos
Kamis, 14 Mei 2009 00:00

Exit mobile version