GPK Kian Berulah

MULIA (PAPOS) –Kasus penembakan terhadap warga sipil terjadi lagi di Kampung Wandenggobak Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya, sekitar pukul 08.45 WIT, Selasa (10/3) kemarin. Akibatnya, dua orang warga sipil berprofesi tukang ojek meninggal dunia dan dua orang warga sipil lainnya menderita luka serius,
Kapolres Puncak Jaya AKBP B Chris Rihulay ketika dihubungi melalui telepon selularnya (HP) membenarkan adanya penembakan yang menyebabkan dua korban meninggal dunia dan dua orang lainnya luka serius ini.

“Telah terjadi hadangan dan penembakan terhadap masyarakat di kali semen Puncak Senyum Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya,” jelasnya.

Korban yang meniggal dunia atas nama Zainal (25) terkena luka tembak pada rusuk kanan tembus ke rusuk kiri dan luka tusuk pada telinga,dan Solihan (35) terkena luka tembak pada lengan kanan dan luka kena kampak pada rahang mulut.

Sedangkan dua warga sipil yang mengalami luka serius atas nama Lince Telenggen (19) yang kena tembak pada kening dan Yogile Kiwo (30) menderita luka tembak pada lengan kanan.

Lorban meninggal dunia dan korban luka serius masih ditangani pihak RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. “Dua korban meninggal merupakan tukang ojek dan dua orang korban luka serius merupakan penumpang dengan tujuan Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe mengatakan, kejadian insiden di Mulia itu telah menginjak wibawa pemerintah yang selama telah melakukan langkah pendekatan persuasif kepada kelompok penembak.

“Ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus terjadi apalagi kejadian ini telah memasuki daerah kota,” jelasnya kepada wartawan di Wamena, Selasa (10/3) kemarin.

“Kita tidak bisa mempertahankan langkah perseuasif lalu kita dibunuh terus apalagi ini mereka sudah masuk dikota dan sebagai bupati saya merasa tidak berhasil dengan visi misi saya dengan keamanan sebagai prioritas dengan membuka jalur darat” jelasnya lagi.

Dilatarbelakangi penembakan itu, Lukas mengatakan, ke depan pengamanan wilayahnya tidak lagi menggunakan pendekatan persuasive. “Saya dengan DPRD kami akan memberikan mandat kepada TNI/Polri untuk melakukan pengejaran hidup atau mati jadi tidak lagi ada pembiaran,” katanya.

Hal ini tidak bisa dibiarkan bukan lagi menyangkut soal hak asasi manusia (HAM). “Bagaimana kita mau membangun daerah ini kalau selalu terjadi kejadian seperti ini maka rapat akan kami lakukan bersama TNI / Polri besok (hari ini, Rabu 11/3) untuk memberikan mandate kepada TNI / Polri untuk lakukan pengejaran sampai ketemu baik hidup maupun mati” tegas Bupati.

Dan untuk bagaimana pengejaran dan penyisiran diserahkan semuanya kepada pihak TNI. “Mmereka yang lebih mengetahui strategi itu, sedangkan kami hanya bertugas menyiapkan perangkat hukumnya,” tuturnya.

Bupati Lukas juga mengatakan, pelaku kejahatan ini merupakan kelompok kejahatan yang luar biasa dan ini bukan TPN/OPM. “Kalau TPN/OPM buka caranya seperti ini” terangnya.(fredy)

Exit mobile version