Kasus HIV-AIDS Bertambah Menjadi 4305 – Karma: Fenomena Gunung Es, Diperkirakan 28 Ribu yang Terjangkit

JAYAPURA-Jika pada triwulan II (Juni 2008) jumlah kasus HIV-AIDS di Papua mencapai 4114, maka sesuai data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga triwulan III atau per September 2008, jumlah kasus HIV-AIDS di Papua bertambah menjadi 4305.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 3 bulan (Juni-September) terdapat penambahan 191 kasus. Dalam data resmi yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Bagus Sukaswara dijelaskan, dari 4305 kasus hingga triwulan III itu terdiri dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 2212 kasus, perempuan 2037 kasus dan tidak diketahui identitasnya 56 kasus.

Kemudian bila dilihat dari kelompok umur, kasus HIV-AIDS ini lebih banyak menyerang pada usia produktif, sebagaimana terlihat dalam keterangan berikut, dimana usia kurang dari 1 tahun sebanyak 23 kasus, usia 1-4 tahun sebanyak 50 kasus, usia 5-14 tahun 43 kasus, usia 15-19 sebanyak 355 kasus, usia 20-29 sebanyak 1.957 kasus, 30-39 sebanyak 1102 kasus, usia 40-49 sebanyak 380 kasus, usia 50-59 sebanyak 116 kasus dan usia diatas 60 tahun 19 kasus, sedangkan yang tidak diketahui usianya sebanyak 260 kasus.

Selanjutnya bila dilihat dari daerahnya, Kabupaten Mimika menempati urutan pertama dengan jumlah kasus HIV-AIDS mencapai 1.681 kasus, kemudian Merauke sebanyak 987 kasus, Nabire 552 kasus, Biak 442 kasus, Kota Jayapura 231 kasus, Kabupaten Jayapura 209 kasus, Jayawijaya 118 kasus, Yapen Waropen 66 kasus, Puncak Jaya dan Paniai masing-masing 19 kasus, Mappi 9 kasus, dan Keerom 2 kasus.

Dari data kasus penyebaran HIV-AIDS ini, ternyata didominasi karena perilaku seks yang berganti-ganti pasangan atau hetero seks yang mencapai 4044 kasus, homosek 11 kasus, biseksual 21 kasus dan lainnya.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua, drh. Constant Karma saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos mengatakan, penambahan jumlah kasus HIV-AIDS yang cukup signifikan ini merupakan bagian dari fenomena gunung es, dimana sebenarnya masih banyak lagi yang terjangkit HIV-AIDS, namun banyak yang belum terdeteksi.

“Angka kasus HIV-AIDS ini masih akan naik terus, dimana untuk Papua ini diperkirakan ada 28 ribu orang yang terjangkit HIV-AIDS. Di PNG saja sudah 18 ribu kasus yang positif,” tuturnya.

Menurutnya, dengan adanya penambahan ini berarti pemerintah sedang bekerja, sehingga ditemukan jumlah kasus yang baru. “Kalau bertambah berarti kegiatan VCT berjalan, kita bekerja sehingga ketahuan yang positif itu,” ujarnya.

Terkait meningkatnya jumlah kasus ini, pihaknya menghimbau agar semua komponen masyarakat terus menerus memberikan informasi yang benar dan tepat, sebab informasi yang benar dan tepat itu adalah awal dari pencegahan HIV. “Ini prinsip utama sekali,” tandasnya sambil menyatakan untuk upaya pencegahan ini perlu upaya yang lebih besar lagi dan VCT harus diperbanyak, supaya yang positif HIV menjadi cepat ketahuan, sehingga cepat mencapai angka yang sebenarnya. (fud)

Exit mobile version