Kondisi Kota Timika Normal

Kapolda Papua Irjen Polisi FX Bagus Ekodanto didampingi Direskrim Polda Papua Kombes Pol Paulus Waterpauw saat melayat di rumah duka Pasca tewasnya Simon Fader dan bentrok aparat dengan warga di Mapolsek Mimika Baru, Rabu (28/1) kemarin, situasi keamanan di kabupaten Mimika secara umum terkendali dan berangsur-angsur normal, dimana sebelumnya pada hari Minggu (25/1) dan Selasa (27/1) lalu, sempat mencekam.

KONDISI kota Timika sangat mencekam pada, Selasa (27/1) sejak pagi, saat massa long-march dan menyerang Polsek Mimika Baru, membuat sebagian besar warga lainnya memilih tinggal di rumah.
Keramaian agak terlihat di rumah kerabat jenasah Simon Fader yang sampai saat ini masih disemayamkan di Jalan Yos Sudarso depan Kantor Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).

Disekitar lokasi ini puluhan anggota Brimob berpakaian baju anti huru hara disiagakan, sementara di halaman rumah duka berdiri tenda besar dan berkumpul kerabat dan keluarga Simon Fader.

Dirreskrim Polda Papua Kombes Pol Paulus Waterpauw kepada wartawan di Kantor Lantas Mimika mengatakan, suasana kota Timika yang sebelumnya tegang berangsur-angsur mulai pulih.

”Situasi di kota Timika sudah berangsur-angsur pulih, kami harapkan agar warga dapat menahan diri agar tidak melakukan tindakan atau aksi yang mengganggu keamanan,” tegas Waterpauw.

Menurut Waterpauw, kasus yang terjadi di Timika membutuhkan penyelidikan dan waktu, sehingga Waterpauw meminta agar percayakan bahwa kasus ini agar dapat diungkap.

“Kasus ini akan ditindak lanjuti dengan mengumpulkan bukti dan penyidikan bersama tim Labfor dari Makassar yang akan membantu mengungkap pelaku penembakan oleh aparat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Polisi FX Bagus Ekodanto kepada wartawan, menegaskan kondisi Timika pasca bentrok sudah kembali normal. Dan terkait dengan kasus tersebut pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat yang mewakil warga Selasa 27/1 malam.

Dalam pertemuan tersebut tokoh masyarakat juga telah sepakat bahwa menjamin tidak ada lagi aksi atau tindakan yang mengatas nama keluarga atau kerabat khususnya masyarakat asal Maluku Tenggara (Key).

Selain itu, menurut Kapolda dalam kesepakatan tersebut, tokoh masyarakat juga meminta agar pelaku penembakan terhadap warga untuk ditangkap dan diproses sesuai hukum.

Kapolda Papua Ekodanto menghimbau agar warga tidak lagi melakukan tindakan atau aksi, bila ada warga atau kelompok yang tetap melakukan aksi maka, itu akan ditindak tegas oleh aparat dan diproses sesuai hukum.

MINTA Diotopsi
Kapolda Papua Irjen Polisi FX Bagus Ekodanto, kepada waratawan, Rabu (28/1) kemarin, meminta kepada keluarga korban agar jenazah Simon Fader untuk dilakukan otopsi.

”Proses otopsi sangat membantu untuk dapat mengungkap kasus terjadinya penembakan terhadap korban. Hasil otopsi dapat menjadi bukti dan kepastian terkait tertembaknya Simon Fader,” tegas Kapolda.

Namun menurut Kapolda, pihak keluarga menolak untuk melakukan otopsi, sehingga pihaknya juga tidak bisa memaksakan. Kapolda menambahkan, bahwa sesuai rencana hari ini (kemarin, red) jenasah Simon Fader akan dikebumikan.

Dari pantauan Papua Pos di rumah duka, tampak beberapa keluarga dekat Simon Fader masih shok dan diliputi suasana duka, dimana isak tangis terdengar dari beberapa kerabat.

Hingga berita ini diterima di meja Redaksi pukul 19.00 WIT menurut laporan wartawan Papua Pos di Timika, jenasah Simon Fader sampai sore kemarin masih disemayamkan di rumah duka. Informasi tentang pemakaman belum didapat kejelasan dari pihak keluarga.(**)

Ditulis Oleh: Husyen/Papos
Kamis, 29 Januari 2009
http://papuapos.com

Exit mobile version