Indonesia Berhasil Tangani Terorisme

SP/Ignatius Liliek
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Martin Alan Hatfull (kiri) berbincang dengan Pemimpin Umum, Wim Tangkilisan (kanan), Pemimpin Redaksi, Primus Dorimulu (kedua dari kanan) dan Wakil Pemimpin Redaksi, Chris Mboeik (ketiga dari kanan) saat berkunjung ke Kantor Harian Umum “Suara Pembaruan”, Senin (14/7).

[JAKARTA] Indonesia dinilai memiliki komitmen yang kuat dan memperlihatkan peningkatan kualitas yang signifikan dalam menangani terorisme. Penanganan terorisme yang dilakukan aparat kepolisian sejauh ini dinilai cukup berhasil. Hal ini terbukti dengan tertangkapnya sejumlah pelaku terorisme.
Demikian dikatakan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Martin Alan Hatfull saat berdialog dengan redaksi SP di Jakarta, Senin (14/7).

Ia mengatakan, aparat kepolisian memiliki komitmen dan determinasi yang tinggi dalam menangani kasus terorisme. “Walaupun saya baru beberapa bulan di sini, tapi saya melihat aparat kepolisian cukup serius menangani kasus terorisme tersebut. Buktinya, banyak pelaku teroris yang sudah ditangkap,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Inggris akan terus meningkatkan kerja sama dengan aparat keamanan Indonesia yang sudah terjalin baik selama ini. Dikatakan, selama ini kedua negara telah menjalin kerja sama yang baik di bidang keamanan, seperti pertukaran informasi, pelatihan sumber daya manusia, dan pengiriman tenaga ahli keamanan Inggris ke Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan aparat keamanan Indonesia. Pada masa mendatang, paparnya, kerja sama tersebut akan ditingkatkan lagi.
Sekalipun demikian, ia mengingatkan, dialog antarkedua negara perlu terus ditingkatkan karena terkadang kebijakan suatu negara bisa terdistorsi di mata negara lain. Karena itu, dialog ini perlu terus dilakukan. “Inggris dan Indonesia sudah melakukan dialog itu. Misalnya, kita mengirimkan sejumlah tokoh masyarakat di Inggris untuk datang dan belajar di Indonesia. Dengan demikian, kita bisa saling memahami apa sesungguhnya yang menjadi permasalahan dan kebutuhan masing-masing pihak,” tandasnya.

Dikatakan, dialog antara masyarakat yang berbeda budaya dan agama dapat mengurangi pandangan negatif satu sama lain. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya friksi bahkan timbulnya aksi terorisme.

Perubahan Iklim

Di sisi lain, Hatfull juga menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang lingkungan hidup. Langkah tersebut merupakan bagian dari kampanye mengatasi perubahan iklim (climate change) yang tengah digalakkan pemerintahnya.

Sejumlah proyek telah direncanakan untuk dilakukan, termasuk pembuatan peraturan yang memastikan kayu yang diimpor dari Indonesia oleh pengusaha Inggris tidak berasal dari kegiatan penebangan liar (illegal logging).

Menurut Hatfull, peraturan yang dibuat Uni Eropa menegaskan pembelian kayu yang berasal dari penebangan liar tidak dibenarkan. Oleh karena itu, dia mengharapkan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kayu terbesar di dunia bisa membuat peraturan yang memastikan kayu Indonesia tidak berasal dari tindakan ilegal tersebut.

Hatfull juga memuji komitmen yang ditunjukkan Pemerintah Indonesia terhadap upaya-upaya konservasi lingkungan. Pihaknya juga akan berusaha membantu program penghutanan kembali yang telah dicanangkan Pemerintah Indonesia. Dalam kaitan ini maka kedua negara akan menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang lingkungan hidup termasuk di dalamnya kampanye kesadaran lingkungan bagi masyarakat di sekitar hutan. Dengan demikian, mereka bisa memanfaatkan hasil hutan tanpa merusaknya. [SRA/B-14]

Last modified: 15/7/08

Exit mobile version