Bupati Gebze Tentang Penggalian dan Penebangan Kayu Ilegal di Merauke

Diduga Ada Oknum-Oknum yang Memback-Up

MERAUKE- Maraknya penggambilan pasir dan penebangan kayu secara secara ilegal akhir-akhir ini di Merauke menjadi perhatian serius Bupati Merauke Drs. Johanes Gluba Gebze. Menurutnya, penggalian dan penebangan kayu ilegal itu bisa bebas dilakukan karena ada oknum-oknum tertentu yang diduga memback-up.

“Saya tidak usah menyebutkan oknum-oknum tersebut karena tidak etis. Ada pengawalan-pengawalan tertentu tapi harapan saya untuk ditertibkan sesuai dengan jalurnya masing-masing,” teang Bupati Gebze saat mengumpulkan seluruh Muspida untuk menyikapi hal itu Operation Room Kantor Bupati, Sabtu (5/7).

Menurut Gebze, dirinya sudah beberapa kali menangkap langsung. ”Saya sudah tangkap. Makanya saya undang semuanya untuk menangani sesuai jalurnya. Jadi memang ada teman-teman yang memback-up sehingga menjadi dilemah bagi teman-teman untuk menghindari konflik,” kata Bupati.

Ada pula yang memiliki izin, namun izinnya di tempat lain tapi ambilnya ditempat lain pula. Disamping itu, pengangkutan pasir, tanah timbun maupun kayu hasil hutan ilegal itu dilakukan pada malam hari. ”Ada yang angkut malam. Kalau sudah angkut malam sudah pasti pencuri,” jelasnya.

Menurut Bupati Gebze, penggalian pasir dan tanah timbun serta penebangan hutan secara ilegal yang tidak terkendali itu akan sangat memberi pengaruh yang sangat besar. Selain akan menimbulkan kerusakan lingkungan juga tidak memberikan masukan bagi negara atau daerah.

Selain semua pihak diminta untuk melakukan penertiban sesuai jalurnya masing-masing, Gebze mengungkapkan pihaknya akan mengeluarkan intruksi untuk warga yang akan memanfaatkan hutan untuk mengurus perizinan. ”Kami akan berikan izin sesuai dengan prosedur bila melakukan pengurusan dari pada terus melakukan pencurian,” tandasnya. (ulo)

Exit mobile version