Aparat Hadang Massa Pendemo

TEMPO Interaktif, Jayapura:300 personel gabungan TNI/Polri bersenjata lengkap menghadang tiga truk bermuatan massa di wilayah Arso Tujuh, perbatasan Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura. Massa itu hendak berdemo ke Kota Jayapura pada hari ini.

Menurut juru bicara Front Pepera Papua Barat, Arkilaus Baho, aparat gabungan ini menghadang massa karena massa tak diperbolehkan untuk unjuk rasa di Kantor Gubernur Papua di Dok II Kota Jayapura pada hari ini. “Aparat minta hanya perwakilan saja yang boleh mengikuti demo damai hari ini,” katanya, Selasa (22/4).

Sementara di Distrik Abepura, Kota Jayapura, tujuh pendemo dari Front Persatuan Perjuangan Rakyat (Pepera) Papua Barat ditangkap dan kini dimintai keterangannya oleh polisi di Kantor Polresta Jayapura.

Menurut Kapolresta Jayapura Ajun Komisaris Besar Robert Djoenso, mereka ditangkap karena melakukan demo tanpa ada izin resmi dari kepolisian dan bahkan mereka telah melakukan orasi politik di depan massa di wilayah Abepura, Kota Jayapura.

“Demo mereka berkaitan tuntutan soal kedaulatan negara. Memang sebelumnya surat izin mereka ditolak pihak kepolisian, sebab sesuai UU Nomor 9 tentang unjuk rasa yang berkaitan meronrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, jelas tidak diperbolehkan. Tapi kenyataannya, mereka tetap saja berdemo,” katanya.

Menurut Arkilaus, surat ijin demo untuk hari ini telah diajukan terlebih dulu ke pihak kepolisian. “Mereka terlalu represif dalam menghadapi massa. Kenapa harus memakai senjata lengkap dalam hal ini?” tanyanya.

Arkilaus mengatakan demo damai dan seruan mogok sipil nasional yang mereka lakukan kali ini bertujuan agar pemerintah Indonesia, Belanda, Amerika dan PBB segera mengembalikan kedaulatan Papua Barat yang jatuh pada tanggal 1 Desember 1961 lalu, sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden RI di tahun 2009 nanti. “Juga kami akan boikot Pemilu 2009, jika tuntutan kami tidak dijawab,” katanya.

Arkilaus juga mengatakan demo damai ini dilakukan serentak oleh Front Pepera Papua Barat yang ada di seluruh wilayah Papua, Jawa dan Bali. “Para anggota kami yang melakukan demo di Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat, juga tengah dihadang aparat dan tak diperbolehnya berdemo. Tapi di Bali, Jakarta, dan Jogja demonya tengah berlangsung,” katanya.

Cunding Levi

Exit mobile version