Perang di Kwamki Didalangi

TIMIKA-Bentrokan antarsuku di Kwamki Lama, Mimika, Papua, belum reda. Perang kubu atas dengan kubu tengah Rabu kemarin berlanjut lagi. Insiden itu meletus pukul 08.00 hingga 14.30 WIT di lokasi Jalur IV Kwamki Lama. Lokasi pertikaian pindah karena Jalan Kanguru -lokasi perang sebelumnya- telah diblokade aparat gabungan Polri-TNI.

Hingga perang berakhir sore kemarin, tidak ada korban tewas. Tetapi, dari data yang dihimpun Radar Timika (Grup Jawa Pos), sedikitnya sembilan orang luka. Mereka terkena tembakan senjata angin dan anak panah.

Semula, tersiar kabar bahwa ada korban tewas dari kubu atas. Tetapi, panglima perang kubu atas Negro Kogoya membantah kabar itu. “Dari pihak kami, tidak ada korban mati,” katanya ketika dikonfirmasi Radar Timika melalui telepon seluler kemarin sore. “Jika ada korban jiwa, usai perang, kedua kubu tentu saling buang suara untuk menyampaikan yang mati di medan perang,” tambahnya.

Direktur Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Dr Paulus S. Sugiharto SPb mengatakan, jumlah korban perang yang dievakuasi ke RSMM kemarin 20 orang. “Saat ini satu korban masih dirawat di RSMM,” katanya kepada Radar Timika (grup Rakyat Aceh).

Radar Timika kemarin menyaksikan langsung seorang warga kubu tengah yang betisnya ditembus anak panah. Namun, identitas korban tidak diketahui karena segera diamankan rekan-rekannya.

Seperti sehari sebelumnya, 350 personel aparat gabungan yang mengamankan tidak mampu menghentikan perang. Mereka hanya menyaksikan dari jarak tertentu.

Aparat hanya bisa melokalisasi wilayah perang agar tidak meluas. Ketika perang usai, aparat gabungan tetap siaga di lokasi batas antara kubu tengah dan kubu atas di sekitar Kios Panjang, Check Point 1 Mile-28, dan beberapa titik lain.

Kapolda Papua Irjen Pol Tommy Yacobus menduga ada aktor yang mendalangi perang antarsuku di Kel. Harapan, Kwamki Lama, Distrik Mimika Baru, Kab Mimika, Papua, sejak sekitar dua bulan lalu. “Ada indikasi kuat, ada oknum yang menggerakkan sehingga terjadi perang lagi,” katanya kepada wartawan kemarin.

Kapolda menegaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Dia berjanji menangkap para aktor atau dalang perangnya untuk diproses secara hukum.

Soal perang yang masih terjadi kemarin, jenderal bintang dua itu menyatakan bahwa polisi bukan hendak melegalkan tindak pidana. Tetapi, aparat menghindarkan kemungkinan meluasnya bentrok. “Saya tidak mau anggota saya terlibat benturan dengan masyarakat yang bertikai,” ujarnya. (vis/jpnn)

http://rakyataceh.com/ ID berita: 899 Jumat, 5 Januari 2007

Exit mobile version