Judul Asli: Cycle of War
Source: Princeton Economics
Undully Free Translation by PMNews
Pada konferensi kami di seluruh dunia kami telah mendiskusikan Sikus Perang dan bagaimana ini begitu akurat mendemonstrasikan bahwa nampaknya sepertinya begitu acak, ternyata merupakan chaos yang sangat beraturan.
Dalam bukunya Siklus (New York, 1971) Edward Dewey memberikan satu pasal kepada "Pola-Pola Perang". Penelitiannya diinspirasi oleh sebuah index internasional "War Battles" dan Perang Sipil (Cicil War Battles), yang telah dibuat oleh Raymond Wheeler pada tahun 1930-an. Wheeler menjadi profesor psikologi dari Universitas Kansas dan presiden "Kansas Acedemoy if Scienses", dan menjadi terkenal karena studi-studinya tentang siklus perubahan iklim. Menurut Dewey,
"...Index perang dipakai oleh Professor Wheeler untuk menunjukkan hubungan antara perubahan suhu dalam iklim bumi dan kegiatan-kegiatan perang manusia. Periode-periode panas, menurut catatannya, ialah waktu-waktu kediktatoran terjadi dan ada perang-perang internasional, sementara periode-periode dingin menghasilkan pemberontakan dan demokrasi. Kompilasinya dibuat tanpa konsep siklus, tetapi ia memang mencatat bahwa ada perulangan kejadian kekeringan dan perang sipil dalam tempo waktu sekitar selang waktu 170 tahun dan setiap sepertiga dari periode kekeringan-perang sipil ini lebih ditampilkan, sehingga menciptakan siklus yang lebih panjang, 150 tahun.."
(Dikutip dalam artikel dan diterjemahkan PMNews)
Siklus Perang akan Tiba pada tahun 2014
Ini kemungkinan besar akan diawali dengan seperatisme dan kerusuhan sosial secara internal. Tidak dapat diragukan lagi meningkatkan gerakan-gerakan separis hampir di seluruh negara di Eropa. Akan tetapi para politisi sedang mengancam anggota-anggotanya yang sedang berpikir untuk meninggalkan mereka.
Benar, model in menunjukkan PD I, PD II dan perang Vietnam semuanya "spot on." Kali ini, fokus utamannya ialah di Barat/ Timur Tengah daripada Asia. Rusia masih menjadi resiko uama. Ada nampak sejumlah hal yang mengagetkan ke depan. Perang sudah begitu regular dalam kehidupan manusia, tetapi ini SELALU dikaitkan dengan hal-hal ekonomi. Untuk memperbaiki rekor ini, sejauh ini nampaknya tidak ada PERANG DUNIA yang akan terjadi. Yang akan tampil ialah separatisme dan kerusuhan sosial yang sedang muncul.
Selalu diperdebatkan tentang "the chicken or egg" dan siapa yang datang pertama. Dalam hal ini invasi barbarian benar-benar telah mulai pada puncaknya pada Kekaisaran Romawi di mana Marcus Aurelius (161-180AD) sedang berperang di perbatasan dengan Jerman di mana ia tulis Meditasinya. Itulah puncak dari Kekaisaran Romawi dan awal dari keruntuhannya dan dimulai dengan kejatuhan kepalanya sendiri. Begitu ekonomi runtuh, kaum barbarian mulai mencium bau darah. Itu pada saat kaum barbarian ada di gerbang kota.
Kaum barbarian "sacked" (memecat) Roma pada 410AD. Istilah "vandalize" menunjukkan kepada Vandals dari Utara Afrika yang men-"sacked" Roma. Mereka merobek-robek "Copper" lepas dari atap dari setiap rumah ibadah. Apa yang mereka lakukan terhadap Roma ialah pemerkosaan nilai-nilainya. Dari sinilah istilah ini lahir dan kini masih ada berabad-abad lamanya sehingga kita sebut "vandalisme" dalam merusak. Orang-orang Vandals akan selalu diingat atas apa yang tlah mereka lakukan terhadap Roma, apa yang mereka lakukan TIDAK AKAN PERNAH terjadi tetapi untuk keruntungan ekonomi itu terjadi. Ini resiko dari sejarah yang sayangnya kita tidak pernah belajar.
Banyak orang telah tulis dan bertanya "Political-Economy Model" berdiri bagus bagi pihak Barat saat ini. Jawaban atas pernyataan itu ialah bahwa pembelokkan bersejarah nampaknya jatuh pada 2016. Bretton Woods terjadi pada tahun 1944. Ditambahkan 72 tahun menibakan kita ke tahun 2016. Model in tidak begitu menyenangkan dalam memprediksi perubahan politik dengan votalitas frekuensi yang sama.
Revolusi Rusia pada 1917 terjadi tepat pada targetnya dengan keruntuhan Tembok Berlin 72 thaun kemudian yaitu tahun 1989. Ini begitu sangat mengingatkan bahwa gelombang Model Keyakinan Ekonomi (Economic Confidence Model) akan mencapai "peak" (titik puncak) pada 2015.75, akan begitu penting. Ini kerangka waktu yang selama ini kami cari selama 30 tahun terakhir untuk melihat Krisis "Sovereign Debt". Kecenderungan-kecenderungan tertentu tidak dapat bertahun melampaui 72 tahun tanpa berubah. Kali ini perubahan akan datang dengan menyeret politisi dari gua-gua kursi mereka. ...
Siklus sebelumnya mulai 1872 dan itu berujung kepada apa yang dikenal sekarang sebagai "depresi panjang" abad ke-19 semua orang menyatakan depresi ini berlangsung selama 26 tahun. Itulah sebabnya model estat yang sesungguhnya ialah 78 tahun. Begitu dekat hubungannya dengan goncangan politik yang selalu membawa perubahan struktural. Konsekuensinya, kami melihat ke tahun 2014 sebagai awal dari kebangkitan separatisme dan kerusuhan sosial di seluruh barat. Lalu kita akan lihat tahun 2016 dan mulailah keruntuhan ekonomi yang begitu jahat. Kami akan dapat melihat hal-hal menjadi begitu buruh selama fase 2016-2010. Ini mungkin menjadi dasar dari kehancuran ekonomi Eropa.
Kalau semua orang Papua perhatikan dan menyesuaikan barisannya, maka kita bisa petik sesuati dari fenomena global sebagaimana digambarkan.
ah yang beneeeeeerr.. bisa bisa aj kau kawan 😀
prediksi mulai tahun 2014 papua merdeka mulai tenggelam dan masyarakat papua sedang berlomba agar bisa memajukan papua bersama indonesia. sementara para aktivis opm akan bunuh diri secara perlahan karena frustasi apalagi amp yg punya nyali sebesar upil akan menutup mulanya dgn lain pel kotor dan membuka bokong baunya lebar lebar. opm akan musnah seiring bergulirnya waktu tinggal tunggu waktunya saja.