Eduard Okoseray Korban Penembakan di Kampung YongsuJayapura (Sulpa) – Penyergapan dan penyisiran yang dilakukan aparat Jumat (29/11) dan Sabtu (30/11) di kampung Youngsu Sapari, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura yang mengejar kelompok bersenjata “Raja Cycloop” Cs dinilai sebagai rekayasa TNI/POLRI untuk mengacaukan perjuangan TPN/OPM yang selama ini selalu mengedepankan penyelesaian dengan jalan damai.
Hal itu dikatakan juru bicara TPN/OPM Jonah Wenda melalui surat edaran dengan kop surat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang diterima SULUH PAPUA, Sabtu (07/12). Dalam rilis yang ditandatangani juru bicara TPN/OPM tersebut disebutkan beberapa poin, seperti, pertama, di kampung Yongsu tidak ada kelompok sipil bersenjata dengan nama “Radja Cycloop, seperti yang disampaikan oleh pihak Kepolisian Indonesia, dimana nama Radja Cycloop adalah nama yang digunakan pihak TNI-Polri, yang dianggap untuk mengacaukan perjuangan damai Papua Merdeka yang selama ini dilakukan dengan cara-cara damai.
Kedua, sejumlah senjata rakitan yang ditemukan dalam operasi yang dilakukan oleh TNI/POLRI di kampung Younsu yang dikatakan bahwa senjata-senjata rakitan tersebut adalah milik TPN/OPM adalah tidak benar, dimana sebelumnya telah ada kesepakatan antara TPN/OPM dan utusan khusus Presiden RI, Farid Muhamad bahwa penyelesaian masalah Papua Barat diselesaikan dengan cara-cara damai. Dan sudah hampir 2 tahun belakangan ini belum ada jawaban soal penyelesaian masalah Papua Barat, oleh pemerintah Indonesia, dan situasi di Papua Barat sama sekali tidak ada perubahan, malah yang terjadi, TNI/POLRI melakukan banyak pendekatan kekerasan, yang mengakibatkan kematian masyarakat sipil, baik Papua, maupun non Papua.
Ketiga, penyerangan di Kampung Youngsu adalah permainan pihak TNI/POLRI, untuk mengacaukan kegiatan damai yang dilakukan bangsa Papua Barat, untuk memperingati hari atribut bangsa Papua Barat, 1 Desember.
Karena itu, TPN/OPM mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menarik seluruh pasukannya dari wilayah Papua Barat dan segera membuka ruang untuk berunding dengan bangsa Papua Barat.
Diberitakan sebelumnya, pihak Kepolisian pada Jumat (29/11) dan Sabtu (30/11) lalu, di kampung Youngsu Sapari, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura melakukan penggebrekan terhadap kelompok sipil bersenjata “Radja Cycloop” diwilayah itu. Insiden itu akhirnya menewaskan Eduard Oktoseray. Kepolisian juga menyita senjata api rakitan yang diduga digunakan Radja Cycloop yang beroperasi di wilayah tersebut.
Terkait dengan surat bantahan dari pihak TPN/OPM melalui juru bicaranya, Jonah Wenda, pihak Kepolisian dari Polda Papua belum bisa dimintai klarifikasi terkait surat bantahan tersebut. (d/k7/r5)
Senin, 09-12-2013, Sulpa