Paulus WaterpauwJAYAPURA — Polda Papua menyampaikan penyesalannya terhadap aksi kerusuhan, ketika demo KNPB mendukung pendirian kantor perwakilan OPM di Port Moresby ibukota Papua New Guinea (PNG) di Expo, Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Selasa (26/11).
Penyesalan itu diungkapkan Wakapolda Papua Brigjen (Pol) Drs. Paulus Waterpauw didampingi Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare, S.IK., ketika menyampaikan keterangan di Mapolres Jayapura Kota, Selasa (26/11).
Agar tak terjadi lagi korban material maupun korban jiwa dalam waktu mendatang, terang Wakapolda, pihaknya mendesak KNPB segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang mengakibatkan timbulnya korban material maupun jiwa, khususnya warga sipil yang tak ada kaitannya dengan peristiwa tersebut.
Dikatakan, pihaknya menyampaikan kepada KNPB untuk tidak melakukan aksi demo, karena aparat keamanan tidak akan pernah memberikan izin. Apabila KNPB tetap ngotot demo, maka aparat akan menindak tegas dengan melakukan pembubaran paksa dan proses hukum.
“Kami paham tujuan kalian untuk memisahkan diri dari NKRI, tapi tak boleh mengganggu Kamtibmas,”tegas Wakapolda.
Langkah-langkah hukum terhadap pendemo, Wakapolda menambahkan, pihaknya telah menahan 28 aktivis KNPB di Mapolres Jayapura Kota, guna proses hukum lebih lanjut.
Ditanya tentang Ketua Umun KNPB Buchtar Tabuni dan Juru Bicara KNPB Wim Rocky Medlama, Wakapolda mengatakan, pihaknya segera memanggil Buchtar Tabuni untuk mempertanggungjawabkan aksi demo tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak Lapas Abepura terkait status Buchtar Tabuni, karena sebelumnya yang bersangkutan terlibat kasus pengerusakan dan penghasutan ketika demo KNPB beberapa waktu lalu,” ujar Wakapolda.
Kata Wakapolda, pihaknya juga menyita sejumlah senjata tajam, senjata api dan bom molotov yang ditemukan di rumah penduduk dan di Asrama Mahasiswa Rusunawa, Waena. Masing-masing 1 baju loreng milisi, 2 unit TV, 3 lembar bendera Bintang Kejora, 1 buku IPWP dan Pengadilan Makarm 1 kartu keluarga, 1 KTP, 1 Laptop merk Axio, 1 botol besar bom molotov, 2 botol kecil bom molotov, 6 unit HP, 3 buah korek gas, 1 tas, 1 dompet wanita, 3 pisau, 3 parang, 2 sabit, puluhan busur dan anak panah, 1 bendera KNPB bertuliskan Lawan, 1 spaduk bertuliskan Kami rakyat Papua Barat menyampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah Vanuatu untuk Membawa Masalah Papua Barat ke Forum PBB
“Kami menghimbau kepada warga untuk menjalankan aktivitasnya seperti biasa,”
imbuh Wakapolda.
Sementara itu, Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare, S.IK., menyatakan tak ada korban jiwa di kubu KNPB, karena semua korban jiwa telah didata di RS Dian Harapan dan RS Bhayangkara. Namun dari pihak Kepolisian menderita cedera di bahu setelah terkena lemparan batu dari massa KNPB.
“Tim medis RS Dian Harapan menyampaikan 4 korban telah dirawat, sedangkan Syamsul Ma’arif (korban penusukan) berhasil dioperasi selama empat jam karena mengalami perdarahan,” tutur Kapolres. (Mdc/don/l03)
Rabu, 27 November 2013 06:36, Binpa