JAYAPURA—Kasus penembakan seorang perwira TNI bernama Kapten Chk Onggeleng D Elieser Borgani, Anggota KumdamXVII/Cenderawasih yang dilakukan Brigpol YT (28), Anggota PJR Dit Lantas Polda Papua di belakang SPBU Sentani Kota, Minggu (24/11) sekitar pukul 21.00 WIT, ternyata motifnya masalah internal keluarga. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK ketika dikonfirmasi, Senin (26/11).
Dia mengatakan pelaku mempunyai hubungan keluarga dengan korban merasa iri karena korban selalu mendapat perlakuan istimewa dari orang tua pelaku. Kemudian terjadi pertengkaran mulut antara pelaku dan korban sehingga korban mendorong pelaku. Setelah itu tersangka masuk ke dalam kamar mengambil senjata api jenis Revolver S & W miliknya dan menembakan kea rah lantai sebanyak 1 (Satu) kali serta kearah korban sebanyak 1 kali yang mengenai paha sebelah kiri korban.
Pasca kejadia, kata dia, korban sempat dilarikan ke RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura. Kemudian dirujuk ke RSMartne Indey guna mengeluarkan proyektil yang bersarang paha korban. Kata dia, saat ini tersangka sudah diamankan di Polres Jayapura Kota guna dimintai keterangan atas kejadian tersebut.
“Untuk menyelesaikan masalah ini sudah dilakukan koordinasi antara pimpinan TNI dan pimpinan Polri,” tukasnya.
Ditambahkannya, tersangka kini sudah diamankan di Dit. Propam Polda Papua guna dimintai keterangan atas kejadian tersebut. Selanjuntnya menyita barang bukti 1 pucuk senjata api jenis Revolver S & W, 3 butir amunisi dan 2 buah selongsongan.
Polisi ini gampang memainkan senjata api, kata dia, pihaknya segera mengecek kemungkinan besar senpi ditarik sekaligus menunggu hasil tes psikologi terhadap pelaku, karena sebelum menggunakan senpi seseorang anggota haris dites psikologi.
Hal senada diungkapkan Kapolres Jayapura AKPB Roycke Harry Langie, SIK.MH melalui Kasat Reskrim Polres Jayapura AKP Steyven J. Manopo, SIK membenarkan hal ini.
“Pelaku saat ini sedang diproses pidana dan masih tetap kita yang tangani,” ujarnya kepada Bintang Papua Senin sore (26/11) ketika dihubungi melalui telepon celularnya.
Dikatakannya, pihaknya juga sudah melakukan donor darah untuk kepentingan medis korban yang saat ini tengah dirawat.
“Yang perlu diklarifikasi adalah kejadian ini bukan masalah institusi tapi masalah keluarga,” tegasnya.
Ketika disinggung apakah pelaku dalam kondisi mabuk ketika menembak, Kapolres membantah hal tersebut.
“Pelaku tidak dalam kondisi mabuk,” tukasnya.(mdc/dee/don/l03)
Selasa, 27 November 2012 10:07, Binpa