Senin, 23 Januari 2012 22:05
JAYAPURA- Lagi-lagi, aksi penembakan oleh kelompok tak dikenal (OTK)
kembali terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat 20 Januari sekitar
pukul 19.20 WIT, tepatnya di Kampung Karobate Ujung Bandara Mulia.
Akibatnya satu warga sipil dikabarkan tewas tertembak.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, warga di sekitar lokasi saat itu
sedang berada di rumah, kemudian dikagetkan dengan suara tembakan sebanyak
3 kali. Warga kemudian keluar rumah untuk mengecek sumber suara tembakan.
Namun yang ditemukan adalah sesosok mayat yang tergetak dengan luka
tembakan di kepala belakang tembus leher depan. Akibatnya Warga pun
ketakutan dan hingga Sabtu siang memilih tidak beraktivitas.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw ketika dikonfirmasi
membenarkan adanya aksi penembakan itu. ‘’Tadi malam ada aksi penembakan
yang membuat salah seorang warga sipil bernama Rofiq pekerjaan swasta
tewas ditempat,. Ia ditembak di kepala bagian belakang tembus leher dan
tewas ditempat,’’kata Waterpauw.
Lanjutnya, pihaknya belum mengetahui secara pasti motif dan kronologis
aksi penembakan. ‘’Warga hanya mendengar suara tembakan sebanyak 3 kali,
lalu keluar mengecek dan menemukan Rofiq yang sehar-harinya pedagang
kelontongan sudah tewas tergeletak,’’terangnya.
Menurut Jenderal berbintang satu orang Papua asli ini, pihak kesulitan
meminta keterangan warga. ‘’Warga takut memberikan keterangan menjadi
salah satu kendala kami untuk mengungkap kasus penembakan ini, tapi yang
jelas tim penyidik sudah melakukan olah TKP,’’ujarnya.
Jadi, sambungnya belum bisa dipastikan siapa kelompok yang melakukan aksi
penembakan. ‘’Bisa saja ini kelompok orang tak dikenal, tapi dilokasi
kejadian selama ini juga dikenal sebagai tempat kelompok OPM Yambi
melakukan aktivitasnya, ‘’ungkapnya. Ditanya tentang aktivitas warga yang
sempat lengang karena Mulia mencekam, Wakapolda menyatakan hal itu tidak
benar. ‘’Memang malam itu warga semapt takut keluar rumah, tapi Sabtu ini
aktivitas mereka sudah berjalan normal karena situasi sudah
kondusif,’’paparnya.
Sementara itu jenazah Rofiq hari ini diterbangkan dari Mulia ke Jayapura
dengan pesawat Trigana, untuk kemudian diberangkatkan ke kampung
halamannya di Sumatera.
Direktur Imparsial Poengky Indarti mengatakan, Polri harus bertanggung
jawab atas serangkaian aksi penembakan di Puncak Jaya yang menewaskan
warga sipil maupun anggota Polri sendiri. Sebab, Polri yang diberikan
kewenangan melindungi masyarakat serta mengusut pelaku criminal. ‘’Sudah
banyak korban yang jatuh baik warga sipil maupun anggota Polisi, tapi
hingga saat ini tidak satupun pelaku yang tertangkap. Polisi harus
bertanggung jawab atas semua itu, karena sesuai amanat UU, mereka yang
memiliki kewenangan untuk melakukan pengusutan,’’ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, anggota Polisi yang ditugaskan di Puncak Jaya
juga semestinya harus dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dalam
melaksanakan pengamanan. ‘’Mestinya setiap anggota Polisi yang ditempatkan
disana harus dilihat kapasitas dan kualitasnya, supaya mampu memahami
kondisi daerah,’’paparnya.
Ia juga menyatakan, evaluasi terhadap Kapolda Papua juga perlu dilakukan,
karena terkesan tidak mampu menghentikan serangkaian aksi kekerasan di
Puncak Jaya. ‘’Melihat banyaknya aksi kekerasan di Puncak Jaya terutama
tahun 2011, Kapolda harus bertanggung jawab, karena tak mampu mengelolah
keamanan disana dengan baik. operasi disana juga perlu direview karena
terbukti tak mampu menghentikan kekerasan, ’’imbuhnya.
Pasar gelap senjata juga mestinya menjadi perhatian Polri, karena diduga
para pelaku serangkaian kekerasan di Puncak Jaya memiliki senjata serta
amunisi yang cukup banyak. ‘’Mabes Plri mestinya memperhatikan dan
menghentikan peredaran senjata di pasar gelap, karena disinyalir kelompok
bersenjata di Puncak Jaya memperoleh senjata dari sana,’’paparnya.
Imparsial juga menyoroti Pemerintah Daerah Puncak Jaya dan juga harus
bertanggung jawab atas serangkaian kekerasan yang membuat jatuhnya korban
sipil. ‘’Kondisi Puncak Jaya kan masih tertib sipil, mestinya bupati juga
bertanggung jawab atas keamanan masyarakat, yakni berkoordinasi baik
dengan aparat Kepolisian,’’tukasnya.(jir/don/l03)