JAYAPURA – Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang belakangan semakin menghangat dibicarakan dengan pelaksanaan kajian oleh International Lawyer for West Papua (ILWP) di London, Inggris, memaksa salah satu pelaku sejarah Pepera, Ramses Ohe kembali mengeluarkan statemennya terkait sejarah Papua.
Saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Waena, Minggu (31/7), yang dengan tegas bahwa Pepera Tahun 1969 tidak bisa diganggu gugat lagi. “Kita sudah merdeka sejak Tahun 1945, sekarang yang kita butuhkan adalah bersatu padu himpun seluruh kekuatan kita untuk bangun Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” ungkapnya saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Waena, Minggu (31/7).
Apa yang telah diletakkan sebagai dasar atau pondasi oleh orang tua terdahulu, ditegaskan agar jangan dibongkar. “Mari kita bicara tentang apa yang orang tua belum capai, baik pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan apapun yang diperlukan oleh kita semua. Itu yang kita lihat. Sehingga keinginan yang tidak baik itu, bongkar pasang rumah itu kita buang dari kita semua,” lanjujtnya. Ramses yang menegaskan kembali bahwa ia sebagai pelaku sejarah pelaksanaan Pepera, yang membacakan sikap politik saat itu di hadapan Ortisan, bahwa Pepera tersebut sudah sah dan harga mati. “Dalam tempo tiga bulan, ketukan PBB jatuh, dan Belanda pergi dari Papua. Jadi tidak bisa bicara apa yang telah kita buat, sudah harga mati. Kalau mau bicara itu lagi, PBB mana yang mau akui lagi,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Selpius Bobii selaku Ketua Umum Eknas Front Pepera PB (Eksekutif Nasional Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat) menyatakan bahwa, agenda yang digelar oleh ILWP adalah forum ilmiah (seminar).
“Ada pihak-pihak yang menganggap itu pra referendum, bahkan ada yang menganggap itu final. Pemahaman itu perlu diluruskan,” ungkapnya saat menggelar jumpa pers di Asrama Tunas Harapan, Padang Bulan.
Dikatakan, kalaupun nanti forum yang digelar oleh ILWP mengasilkan sebuah rekomendasi berupa peninjauan kembali Pepera 1969, maka tidak bisa dilaksanakan begitu saja. “Itu harus dibawa ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), dan yang membawa harus sebuah Negara anggota PBB. Karena ILWP tidak punya kewenangan ketuk palu yang sifatnya mengikat,” lanjutnya.
Dewan Keamanan PBB, kata Selpius Bobii juga belum bisa mengetuk palu yang sifatnya final. “Karena apa yang menjadi kesimpulannya harus direkomendasikan ke PBB untuk dimasukkan dalam agenda pembahasan di PBB. Dan untuk masuk dalam agenda itu membutuhkan proses yang rumit,” lanjutnya lagi.
Dikatakan juga, bahwa dalam pembahasan di PBB, juga tidak bisa langsung diambil keputusan dengan mudah. “Di situ akan diadakan perundingan-perundingan, setelah perundingan tidak tercapai kata sepakat batu di voting,” ungkapnya.
Sehingga ia berharap agar tidak ada reaksi yang berlebihan oleh masyarakat Papua, yang memicu ketegangan. Demikian juga tentang isu-isu yang berkembang belakangan ini, seperti adanya demo tandingan pada 2 Agustus nanti, serta berbagai issu lainnya, dinilainya sebagai pembunuhan psikologis masyarakat Papua.
Sehingga ia berharap agar tidak ada penekanan yang berlebihan dari pihak aparat TNI dan Polri dalam menyikapi agenda 2 Agustus oleh ILWP di London. “Rakyat Bangsa Papua yang hendak melakukan demonstrasi atau kegiatan damai lainnya dalam menyambut kegiatan ILWP di London, harus dilakukan dengan bermartabat dan damai, hindari penyusupan-penyusupan yang memprovokasi massa aksi damai,” harapnya.
Sedangkan Mako Tabuni selaku Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), memastikan bahwa pada 2 Agustus besok, pihaknya akan menggelar aksi demo damai sebagaimana demo-demo sebelumnya. Yakni mengambil titik kumpul massa di Perumnas III, Expo, Lingkaran Abe, dan sejumlah tempat lainnya.
Bahkan pihak KNPB juga membatasi peliputan oleh wartawan, yakni dengan membagi Kartu Identitas (ID Card) kepada wartawan. “Kami tidak bertangungjawab apabila terjadi apa-apa pada wartawan saat meliput tanpa kartu identitas dari kami,” ungkapnya, yang Minggu (31/7) kemarin membagi-bagikan ID Card kepada wartawan.(aj/cr-32/don/l03)
Senin, 01 Agustus 2011 00:17
http://bintangpapua.com/headline/13182-pepera-tak-bisa-diganggu-gugat
Siapa saja yang merasa orang Papua jangan berkomen tardi “Bintang Papua“. Orang-orang Bintan g Papua dan BIN, BAIS, dan PAPINDO memainkan isu m urahan. Jangan terprovokasi dengan info-info murah an seperti di atas ini. Kita adalah bangsa yang ti dak mudah terbeli. Merdeka itu harga diri kita. Be rjuang terus tanpa terpengaruh dengan isu apapun d ari siapapun. Maju terus! Juta adalah bukan bangsa yang mudah dibeli! Lawan!
Siapa bilang Indonesia datang bangun Papua… yang dong bawah itu budaya kotor. Sampah saja… Denar cerita orang2 dulu.. Zaman Belanda semua rapi.. m au ke sekolah saja harus tunggu di Bus stop or Bus station..bukan macam skrang… angkutan umum berh enti sembarangan. Belanda sudah siapkan Papuadgn baik..dgn di bekali segala ilmu Civil atopun Milit ernya.. Heran saya… masuk Papua pulang dari rant au hanya sampah berserakan beda dgn t4 sy tinggal BERSIH SANGAT (BERSIHDARI KORUPSIM BERSIH DARI SA MPAH) dasar Indonesos datang budaya PANGKOTOR… k lo pemerintah skrg yg memimpin itu org Papua.. itu krn suara dari org2 yang kam sebut OPM itu.. dong itu yang berjuang sampe orang Papua bisa jadi pem impin di negerinya sendiri.. itu bukan krn Indones ia kasi inisiatif sendiri.. TOLONG JANG BODOK K… R O khobu nallo ya….
kumpul semua pelaku sejara h baru blg dong cerita.. siapa ygpaling…
TENANG SAJA NANTI KALAU SU TIBA SAATNYA,,
ZA SENDI RI YANG MENUJU TETE TUA RAMSES DE PU RUMAH DI WAEN A BARU ZA TAMPELENG DIA SAMPE DE KeNCING CELANA. HEHEHEHE….
Di bulan Ramadhan ini, di antara sesama manusia ti dak baik jika saling menghujat di kolom komentar i ni.
Perbanyaklah berdoa supaya seluruh orang Papua dan orang Jawa sehat-sehat selalu. Kalau tidak ada orang Jawa, kita tidak bisa makan tempe dan kalau tidak ada orang Papua, kita tidak bisa beli pinang. Funky Papua is O
betul kata Pace Ramses Perpera adalah sudah final dia saksi hidupnya dan Perpera didukung oleh selur uh negara dunia, yg ilegal adalah OPM dan seluruh kelompok Pro M yg selalu memprovokasi Rakyat berbu at radikal..Itu semua utk kepentingan pihak asing karena potensi alam Papua berlimpah dan para pro M dijadikan boneka oleh pihak asing…INI UPAYA KOL ONIALISASI BARU YG DI TERAPKAN PIHAK ASING…
final dengan manipulasi kebenaran. dasar bodoh..
pace Ramses ohee tau diri ka, tau su tua bangka ja ngan jual orang papua sendiri lagi ko sudah tua pa ra generasi muda mau berjuang tk harga diri orang papua sendiri klo rasa tidak kebagian dana otsus p i minta di jakarta dasar
Orang papua yang minta merdeka adalah papua goblo k yang tak tahu terima kasih , masyarakat indonesi a,tni,polri,papua indonesia. —–siap bunuh kamu orang yg minta merdeka?
ha. ha.ha
PEPERA YG TERJADI PADA TAHUN 1969 ADALAH PENUH KEC URANGAN.
DAN RAMSES OHE HANYALAH SEORANG PAPUA YG HANYA INGIN MENCARI NAMA DAN JABATAN.
DARI YG SA YA DENGAR DAN TAHU BAHWA ORANG TUA2 DULU YANG JUGA MERUPAKAN PELAKU2 SEJARAH TIDAK MENYETUJUI BERGAB UNGNYA PAPUA KE DLN NKRI. KATA MEREKA WAKTU ITU MI LITER INDONESIA JAHAT DAN MENGANCAM AKAN MEMBUNUH MEREKA, JADI MEREKA TERPAKSA PILIH BERGABUNG DG NK RI. DAN HAL ITU MASIH TERBUKTI SAMPAI KINI DI PAPU A KALAU MILITER INDONESIA ITU JAHAT.
ILUSI PAPUA MERDEKA HANYA MASA LALU. JANGAN SIA-SI AKAN MASA DEPAN PAPUA DENGAN TINDAKAN YG KONYOL DA N DESTRUKTIF, MARI BANGUN PAPUA LEBIH MAJU LAGI. J GN TERPENGARUH PROPAGANDA HITAM PIHAK YG SESAT DAN MENYESATKAN.
USUT PUNYA USUT SETELAH DIUSUT, TERNYATAPACE/MACE YANG PAK E NAMA MARTINIUS, G. TOBIATH, ELIZABETH, THEYS E, NARKOM MA SAKINO, TRUS freedom-Papua Makin Maju ni de pu posisi di Ja karta. So su pasti de b ukan orang Papua tapi jawa goblok ya ng tolol dan o tak mati!!! hehehe………
JADI KALO ADA KO
MENTA R2 GOBLOK & TOLOL YG TIDAK MENDUKUNG PAPUA MERDEKA DENGAN MENGGUNAKAN NAMA2 PAPUA/LAINNYA PASTI NANT I DARI ORANG INI DIA SUDAH. BICARA DIALEK PAPUA SA JA SU SALAH BARU MO BIKIN TAU2 TENTANG PAPUA LAGI. GOBLOK NI!!!!
HEHEHHEE…….
Wuei ramiyo himi, wai kontol/memek hunggou bah. wa u bya lande kaify ieko waneng hele horoye ya. nare obo-yoku mekhai k haime khoyea, wai wali lonte mekhai nekheye ya!!!
HAHAH
HAHAHHA………
pace albert,ramses yang semu, tolong mulai sekarang tolong dipikirkan tempat dimana pengikutmu mengungsi, dan siap pengikutmu dilabelin limba politik, perempuan jadi pelacur untuk sesuap nasi seperti yang terjadi di pengungsi Timur-timur, dan anda siap menerima imbalan rumah mewah seperti erico guteres yang sedang menikimati istana buatan indonesia. saran saya untuk yang mau ikut alber, mezet dan penghianat politik yang lainya tolong baca banyak artikel dan jeritan anak timur-timur yang bermimpi inda bersama indonesia ….!
SADARLAH KAMU PENGHIANAT BANGSA PAPUA, JIKA TIDAK NAMA JULUKAN BARU AKN DIANUGRAHI INDONESIA YAITU :PENGUNGSI….! WALAUPUN ANDA PILIH INDONESIA BUKAN UNTUK SEMENTARA WAKTU, SEPERTI HALNYA PENGUNGSI TIM-TIM Yang pilih indonesi selama hidup mereka dengan keturunannya akan disebut pengungsi tapi kalau kamu sudah siap silakan menjadi eric guteres papua untuk pimpinan barisan merah Putih dan silakan dijuluki pengungsi untuk kamu pengikutnya. sampai keturunanmu selama -lamanya. kasihan de lu yang tidak tahu diri dan ngaku-ngaku mau jadi orang lain…..! ngacaaaaaaaaaaaaaaaaaa ngaca….! kamu pikir indonesia mengasihi kamu,…? Pengungsih tim-tim dan masyarakatnya sendiri di jawa saja tidak diperhatikan apa lagi dengan kamu yang ras malanesya, hitam badaki, keriting…..lucu tapi nyata tidak mau belajar dari Tim-tim. tapi bisa dimaklumi karena sampai disitulah pemikiran kamu yang tidak berpikir jau…..!
MANUSIA SEPERTI OHEE ITU MANUSIA YANG TIDAK TAHU JATI DIRI DAN PIKIRANNYA SANGAT DANGKAL, TAPI BISA DI MAKLUMI SEBAB APA YANG DIPIKIRKAN ORANG SEPERTI ITU BUKAN BAGAINA DENGAN ANAK CUCU TETAPI SELALU BERPIKIR APA YANG SAYA DAPAT SEKARANG SEBELUM SAYA KE LIANG KUBUR, TAPI MEREKA LUPA KALAO APA YANG MEREKA DAPAT ITU TIDAK MUNGKIN MEREKA BAWA……HE…HEEEE..!
KAMU BILANG PEPERA TIDAK BISA DIGANGGU GUGAT ITU, EMANGNYA PEPERA ITU FIRMAN TUHAN KA…..? FIRMAN TUHAN SAJA KITORANG MELANGGAR APA LAGI DENGAN PEPERA YANG FIRMAN IBLIS YANG PENUH DENGAN PEMBOHONGAN ITU……! KALAU KAMU MAU MATERI LANGSUNG MINTA SAJA UANG OTSUS BANYAK TO OO! SEBELUM KEBURU KELIANG KUBUR, TAPI JANGAN KAMU JUAL ORANG PAPUA CIPTAAN TUHAN INI.
itu orng tua yang sdh mau mati di belanda,,, tpi ingat papua jdi pulkam… supaya bisa mati dgn aman di papua… klu mati belanda nti tdk ada yg menganis jdi pulkam supaya ada yg menagis…. dasar penghianat,, penjilat…ko terkutuk………………….
Ramses Orang Tua tapi Pikiran Dangkali, Kamu dengar ni nasihat anak muda :
1. Jangan Mengorbankan Kpentingan jangka panjang Bangsa Papua yang besar ni dengan sepiring nasi dari RI.
boh…… betul Pace…. ko pu kata-kata itu saya juga setuju,….pace Ramses itu de tra raba de pu rambut ka pa? de pu rambut keritin kah lurus, baru de belah orang indonesia sampe,…. mungkin dong su kasih de tidur deng perempuan jawa ka pa?…. hehehehe,…. pace ramses lebebae de stop komentar takaruan,… nanti de pu lidah putus.
1.tidak bisa ganggut gugat? bapa satu2nya orang yang tau sejarah?
sepertinya bp tdk terlalu tau sejarah tentang papua yang benar.
2.bersatu untuk membangun NKRI? bp buta atau pura2 buta? bisa
lihat pembngunan di papua tdk? sdh brp tahun integrasi papua &
NKRI ? pembangunan merata atau tdk? ini yang disebut keadilan
bagi seluruh rakyat indonesia?
3.siapa yang meletakan pondasi/dasar? semua orang papua k?
sejarah keluarga bapak dulu jangn dijadikan ukuran sebagai
sejarah seluruh orang papua” krn bukan bapak sj yang hidup
saat itu..”
ko pu muka itu… makanya perbaiki dulu ko pu otak baru komen2…
yg dari dulu dituntut cuma merdeka teyusss…. knp tra tuntut perbaikan sarana pendidikan macam sekolah atau kampuskah .. kalau torang su pintar baru tuntut referendum…merdekakah…. kacang itu yg penting kitorang su tau punya kemampuan baru teriak2 tho…
ko torang tidak lihat tim-tim kah… jadi apa sekarang disana..???
makanya itu otak di pakeee…. dasar otak nangka….
Kam semua goblok, tukang mabuk, tukang cuki dan tidak punya otak..kam pikir merdeka itu hanya tinggal minta saja. Sedangkan kamu sudah bunuh banyak juga warga muslim pendatang. Kita baku bunuh dulu. Setiap malam diselurh kam pu tanah papua ini akan terus dilancarkan tembak di tempat semua org papua yang taunya buat rusuh, mabok dan minta2 uang kepada warga muslim.
pace kam tw ap kam tra tw apa2 ko jang asal bicara tanah papua tumpah dara ku TETAP DALAM BINGKAI NKRI ko mw kaya tim tim ka yang merdeka dari pemerintah NKRI langsung jatuh miskin dpa jajah dari australi. OPM bodok besar mo tra tw apa2 kam bangsa papua seharusnya dapat menunjukan eksistensi deng cara damai tunjukan kal kitorang bangsa yang cinta damai nanti masalah deng pemerintah tong rundingkan sama2
patua ramses kalau sudah tidak ada uang jangan jual orang papua.pakai ketemu mentri segalah,kerja hidup mu ajah kaya binatang baru buat stekmen yang tidak betul,nama mu itu tidak tercatat di daftar pejauang indonesia.jadi mendingan sisahidup mu nikmati aja sambil tunggu mati
ha.ha.ha….
ko hny berani comentar sj, io mm bangsa ini bangsa yg BIADAB jd dr dulu penyelesaian mslh hny dgn gencatan senjata. Traberani DIALOG INTERNASIONAL jd, takut Papua merdeka kan????
za kasihan ko yg tulis bgt niii…ha.ha.ha
pace ramses ohe ko mati boleh ka????
ko lidah bercabang, mata uang, sok2 bcr pdhal org lain ada menderita krn sanak saudr dibunuh, dianiaya, dibatai dll, ko malah bela bangsa ini blg bersatu padu lg
ko mati sekarang jg boleh orang tua anjing niiii……………….
Sejarah masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejatinya sudah final, tidak perlu dipertanyakan dan diutak-atik lagi. Tidak ada manipulasi sejarah yang perlu diluruskan. Apalagi dunia internasional telah menjadi saksi setiap perundingan pengembalian Irian Barat hingga terlaksananya Pepera di bawah pengawasan PBB tahun 1969. PBB telah mengakui hasil Pepera dan sampai hari ini tidak pernah mempersoalkannya, sehingga dilihat dari sudut hukum internasional, tidak ada yang perlu diragukan mengenai keabsahan Papua sebagai bagian integral wilayah kedaulatan NKRI. Artinya, keabsahan resolusi Majelis Umum PBB nomor 2504 (XXIV) tentang hasil Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) merupakan keputusan final.
Berdasarkan cacatan sejarah, integrasi Papua kedalam NKRI berawal ketika Pemerintah Belanda menyerahkan wilayah Irian Barat kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) pada tanggal 1 Oktober 1962 sampai dengan 1 Mei 1963. PBB, selanjutnya merancang kesepakatan “New York Agreement” untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat Papua (Irian Barat) untuk melakukan jajak pendapat melalui Pepera pada tahun 1969, yang diwakili oleh 175 orang utusan dari 8 Kabupaten yang ada pada waktu itu. Dalam perjanjian New York tersebut, rakyat Irian Jaya diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan apakah akan tetap menjadi bagian dari Indonesia atau memutuskan hubungannya dengan Indonesia. Pelaksanaan Pepera yang turut disaksikan oleh utusan PBB, Australia dan Belanda, dilaksanakan secara demokratis dan konstitusional.
Hasil akhir dari Pepera tersebut ternyata rakyat Irian Barat menghendaki dan setuju bergabung dengan NKRI. Hasil Pepera tersebut kemudian dibawa ke sidang umum PBB dan pada tanggal 19 November 1969, Sidang Umum PBB menerima dan menyetujui hasil-hasil Pepera. Negara-negara dunia, termasuk anggota PBB saat itu tidak ada yang mempermasalahkan. Dengan demikian, jelas bahwa pelaksanaan Pepera telah diterima oleh masyarakat Internasional dan integrasi Irian Jaya kedalam NKRI juga telah diakui dunia internasional, sehingga merupakan keputusan final.
Mencermati proses dan hasil Pepera tersebut, maka ketidakabsahan Pepera yang masih terus dipertanyakan oleh kelompok separatis Papua sama sekali tidak berdasar dan tidak mempunyai argumen yang kuat menurut hukum internasional. Keinginan pihak-pihak tertentu di Papua yang kembali menyuarakan referendum dan meminta Pepera ditinjau kembali, hanyalah tuntutan mengada-ada, mengingat PBB hanya mengakui institusi dalam bentuk Negara dan bukan suatu gerakan. Kalaupun ada keinginan untuk menjadikan Papua Negara yang merdeka, maka hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan alasan bahwa Pepera harus dianggap batal demi hukum.
Menurut saya, OPM (Organisasi Papua Merdeka) sesungguhnya telah mengingkari sejarah dengan melakukan pembohongan publik. Karena, kembalinya Papua kedalam NKRI adalah melalui media, cara dan prosedur yang sah dan demokratis serta diterima oleh masyarakat internasional, dan bukan merupakan aneksasi. Kita berharap, kemurnian sejarah kembalinya Papua Barat ke pangkuan tanggal 1 Mei 1963 dan hasil Pepera tahun 1969 jangan dibelokkan dan dipolitisir, hanya untuk kepentingan kelompok atau individu, karena justru akan menyengsarakan rakyat Papua.
Bpk Ramses Yg terhormat katanya pelaku sejarah tetapi Kata tete saya Bpk adalah penjaga gudang obat di Malanesia Hospital (RS Dok II) kan aneh kalau cuma penjaga gudang obat yang merupakan pesuruh dan bisa menjadi pelaku sejarah, itu kan tipu,… lebih baik diam dan ikut perkembangan karna semua orang papua sekarang lagi susah…….. dan ingin untuk …… sendiri jd …..jangan ikut campur bilang NKRI harga mati mungkin untuk Bpk Ramses Ohe…… dan Keluarga…….. tapi kalau kami orang papua ,…memilih utuk Merdeka……