JAYAPURA [PAPOS]–Lagi-lagi kelompok separatis Orang Tak Dikenal [OTK] berulah di daerah kampung Nafri, Kamis [11/8] malam sekitar pukul 18.30 Wit dengan menembak mobil Kuda warna biru DS 1897 AG bagian depan. Mobil dikendarai oleh Yon Yoku bersama Eti Suebu.
Beruntung, penembakan yang dilakukan OTK sebanyak 8 kali tidak mengenai kedua korban yang tengah berada di dalam mobil. Begitu mendapat rentetan tembakan, korban Yon menancak gas menuju Mapolsek Abepura Kota untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Begitu mendapat informasi, aparat TNI-Polri langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun sebelum aparat tiba, pelaku berhasil melarikan diri, tanpa jejak.
Kapolres Jayapura Kota, AKBP H Imam Setiawan SiK saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan terjadinya penembakan dan kelihatannya para pelaku sudah terlatih menggunakan senjata api.
“Kelompok itu mengeluarkan tembakan sebanyak 8 kali dan tembakannya tidak terhambur. Dilihat dari arah tembakan, pelakunya benar-benar orang terlatih karena tembakan yang dilakukan hanya satu arah pada bagian depan kanan mobil,” jelas Kapolres di Mapolsek Abepura, Kamis [11/8] malam.
Menurut Kapolres, para pelaku mengeluarkan tembakan secara mendesak. Lantaran hari ini [Kamis, kemarin] TNI dan Polri tengah melakukan penyisiran serta melakukan pencarian terhadap para pelaku penembakan Nafri 2 Agustus lalu. Nah, saat dilakukan penyisiran diduga merek terdesak dan melakukan penembakan kembali terhadap warga.
Dengan adanya aks penembakan ini pihaknya akan tetap melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan yaitu dengan melakukan penyisiran oleh satuan TNI-Polri. “Yang jelas malam ini [ Kamis malam], kami tetap melakukan pencarian untuk mengungkap siapa pelaku penembakan tersebut,” tandasnya.
Ketika disinggung amunisi dari mana ? Kapolres mengataan soal amunisi belum bisa dipastikan karena penyidik masih melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Sebelum terjadinya aksi penembakan dari OTK di Nafri, ditempat yang sama sekitar pukul 05.00 WIT gabungan TNI-Polri melakukan penyisiran. Lokasinya disinyalir salah satu markas kelompok separatis OPM di darah Gunung Tanah Hitam. Penyisiran dilakukan guna mencari terhadap pelaku penembakan di tanjakan TPA Nafri Agustus lalu.
Dari data yang dihimpun Papua Pos dilapangan, saat melakukan penyisiran ke Markas kelompok separatis OPM. Aparat berhasil menemukan 1 lembar bendera Bintang Kejora, 1 unit Genset, 1 buah document penting dan 1 buah Handphone dan aparat menghanguskan markas kelompok separatis OPM tersebut.
Kapolres Imam Setiawan menyebutkan, penyisiran dilakukan oleh TNI-Polri sesuai pernyataan dari Dany Kogoya bahwa merekalah yang melakukan penambakan di Nafri itu.“Begitu kita melakukan penyisiran kita berhasil menemukan markas mereka yang ada di pegunungan,” ungkapnya
Hanya saja, saat dilakukan TNI-Polri melakukan penyisiran telah dipantau oleh mereka, sehingga para pelaku berhasil melarikan diri, meskipun saat itu dilakukan pengejaran. Berdasarkan laporan yang kita terima ditemukan beberapa dokumen yang mengarah dari TPN-OPM serta alat bukti lainnya.
“Selain menemukan dokumen dan alat bukti itu, kita juga melakukan memusnahkan markas yang biasa digunakan pelatihan penembakan dan rekruitmen kelompok-kelompok mereka,” ujar Kapolres
Kapolres menyebutkan, kelompok-kelompok yang mereka rekrut adalah orang-orang narapidana dari Lapas Abepura. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut, karena mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berperikemanuasiaan, seperti yang dilakukan tanggal 2 Agustus lalu menewaskan sebanyak 4 orang termasuk anggota TNI serta melukai sebanyai 9 warga .
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh atas isu-isu sms dari orang yang tidak dikenal dan meminta agar bekerjsama dengan pihak kepolisian dan aparat TNI untuk memberikan informasi atas hal-hal yang mencurigakana, seperti kasus di Nafri. [loy]
Written by Loy/Papos
Friday, 12 August 2011 08:43