JAYAPURA—Ancaman siap perang melawan TNI/Polri yang dilancarkan Panglima Komando Revolusioner Nasional Papua Barat TPN/OPM ‘Jenderal’ (TPN) Goliat Tabuni dari markas di Tingginambut, Puncak Jaya melalui suratnya, ternyata ditanggapi sebagai hal biasa oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu . Pangdam, bahkan menilai surat ancaman OPM itu hanya sebatas suatu isu dan bentuk propaganda Goliat Tabuini CS yang tidak perlu dirisaukan oleh TNI sebagai alat pertahanan dan keamanan negera. “Itu isu dan propaganda mereka. Kita hanya melaksanakan sesuai tupoksi TNI secara profesional saja. Masyarakat yang menilai,” tukas Pangdam dalam SMS (Short Message Service) menjawab Bintang Papua, Senin (8/8), kemarin. Saat itu Pangdam, dikonfirmasih terkait beredarnya surat ancaman milik OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang mengancam akan siap berperang melawan TNI-Polri jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Secara lebih lanjut, ketika ditanyai himbauannya bagi masyarakat, Pangdam menuturkan bahwa masyarakat diharapkan tetap tenang dan dapat bekerja sama dengan aparat TNI dan waspada. “Saya harap kita dapat mempertahankan suasana yang kondusif. Kasih dan damai itu indah,” tandasnya dalam SMS Pangdam selanjutnya yang juga mengakhiri pembicaraan.
Soal pertanyaan apakah dengan ancaman ini, mungkin saatnya TNI melakukan operasi militer di sekitar lokasi yang dianggap Markas OPM, Pangdam tidak menjawabnya.
Sebelumnya, Panglima Komando Revolusioner Nasional Papua Barat (TPN/OPM) ‘Jend’ (TPN) Goliath Tabuni dari markasnya di Tingginambut Puncak Jaya dengan seorang perantara seorang kurirnya Jumat (07/08) mengirimkan surat terbuka dan pernyataan resminya ke email Redaksi Bintang Papua. Dalam suratnya itu, Goliat menebar ancaman siap angkat senjata melawan TNI/Polri jika sejumlah permintaan mereka tidak dipenuhi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPR Papua yang membidangi masalah politik dan HAM Ir Weynand B Watori menegaskan, ancaman dari Goliath Tabuni Cs tersebut adalah bagian dari akumulasi tidak terbukanya ruang dialog antara orang asli Papua dan pemerintah Indonesia.
“Jadi akhirnya orang kemudian merasa terancam ya dia juga melakukan ancaman karena ruang dialog itu tak ada,” katanya.
Karena itu, lanjutnya , ancaman siap angkat senjata melawan TNI/Polri jika sejumlah permintaan mereka tak dipenuhi bukan hanya dilakukan Goliath Tabuni Cs, tapi ada kelompok atau orang lain akan melakukan ancaman serupa, apabila dia merasa tak adanya ruang dialog untuk menyelesaikan suatu masalah.
Menurutnya, di era demokrasi ini setiap orang boleh menyampaikan pendapat termasuk Goliath Tabuni.
“Jadi bagi saya silahkan saja kalau beliau berpendapat seperti itu. Itu kan pandangan dan pikirannya bahwa beliau akan mengancam perang melawan TNI/Polri apabila tuntutan mereka tak dipenuhi,” katanya. Mathius Murib berpendapat munculnya ancaman Goliat Tabuni CS ini dilatari beberapa hal. Pertama, ia semakin berani mengkampanyekan niat dan rencana serta strateginya secara terbuka di media massa, setelah membisu puluhan tahun lalu. Di era demokrasi ini memang setiap orang bisa dan berhak menyampaikan pendapat, termasil aspirasi politiknya.
Kedua, perjuangan apapun seharusnya masuk dalam mekanisme hukum nasional dan internasional, secara bermartabat dan simpatik. Ketiga, keputusan angkat senjata dan perang tentu berpotensi melanggar HAM itu tentu ada mekanismenya, dan tak relevan dan tidak simpatik untuk saat ini.
Untuk itu ia menyarankan kepada TPN/OPM segera gencatan senjata lalu harus bisa berdialog atau gelar perundingan dengan pemerintah Indonesia secara damai. (dee/mdc/don/l03)
Senin, 08 Agustus 2011 23:33
Betul sekali Pak itu propaganda murahan OPM ..Raky at Aceh saja yang persenjataan nya lengkap tidak m ampu menghancurkan TNI POLRI apalagi ini yang hany a memiliki beberapa PUCUK senjata ,Tombak ,Panah , Ketapel ha ha ha mana bisa .
Dan juga kepada Bintang Papua jangan terlalu memberitakan seputar kegi atan ,Gerakan Ancaman yang di lakukan para PEMBERONTAK masih banyak berita Top di Papua yang layak u ntuk diangkat dan Informasikan ke Mayarakat Papua , walaupun demikian kami pembaca tahu persis BP h anya mencarikan berita yang HO
T untuk menaikan opl ah penjualan nya …tapi BP harus melihat manfaat dan kerugian nya bagi orang lain ..timbulnya rasa Cemas , Ketakutan , bukan hanya yang ada di Papua tapi Keluarga yang di Indonesia lain berharap cem as , belum lagiPandangan DUNIA bahwa PAPUA tidak aman akan menghambat roda pembangunan
Goliat Tabuni hanya gertak sambal saja dengan menjual nama TPN-OPM. Mana mungkin hidup di hutan bisa bikin surat…? Orang-orang TPN-OPM hanya bisa menyerang dan bikin rusuh, mereka semua BUTA HURUF…!! !
TERNYATA PACE WEYNAND OPM BERDASI. BAGAIMANA MAU BERDILAOG DG ORANG DALAM HUTAN YG KERJANYA HANYA MEMBUNUH. SAYA SELAKU PUTRA DAERAH PAPUA SETUJU JI KA PACE TABUNI CS SEGERA DIHABISI DGN CARA MELAKUK AN OPERASI TNI UNTUK MENUMPAS PARA PEMBERONTAK. DI A PAMBOHONG SEKALI
COBA HITUNG-HITUNG JKA PAPUA MERDEKA DARI PADA BE RSAMA NKRI.MERDEKA JAUH LEBIH BANYAK ONGKOS RUGINY A DIMNA KALAU SEUMPAMA PAPUA MERDEKA MAKA SEMUA FASILITAS AKAN HANCUR DAN RUMAH PARA PENDATANG AKA N DIBAKAR LALU DITINGGAL. TARA MUNGKIN PARA PENDAT ANG MEMBIAARKAN RUMHNYA UTUH DITEMPATAI PARA OPM S EBELUM ANGKAT KAKI DARI TANAH PAPUA. MAKA SAMA SA JA PAPUA MUALAI DARI NOL LAGI. LALU MASUKLAH ORANG ASING MASUK KE PAPUA YG PURA2 INGIN MEMBANTU TERN YATA HASILNYA SEMUANYA DIBAWA KENEGARANYA. LIHAT C ONTOH TIMOR TIMUR DIMANA AUSTRALIA TELAH MULAI ME NGIKIS SEMUA HARTA TIMUR LESTE SEBAGAI BAGIAN KONP ENSASI UNTUK KEMERDEKAAN. LALU BAGIMANA DENG PAPUA ? APA OPM YG HANYA MODAL KOTEKA BISA MEMBANGUN LEB&n bsp;IH BAIK LAGI? MARI BERPIKIR JERNIH, LEBIH BAIK BER SAMA NKRI DARI PADA OPM.
b]HAI PACE, MACE, KAKAK, ADEK, OM, TENTE DAN SEMUANYA AKU MAU BILANG KITORANG BODOH. HANYA KARENA SEKELOMPOK ORG DALAM HUTAN KITA BISA SALING MAKI. KITA TARA BISA MAJU KALAU HANYA MABUK DAN PAMALAS. LIHAT PARA PENDATANG SEMUA BERHASIL KAREN A MEREKA RAJIIN. HASILNYA MEREKA PU RUMAH DAN MOBI L BAGUS.MEREKA SELALU MAKAN ENAK2 SAJA. SEDANGKAN KITA ORG PAPUA HANYA BISA CEMBURUH MELIHAT KEBER HASILAN PARA PENDATANG.NAH, SEKARNG APA KITA MAU MALAS DAN MABUK SETIAP HARI? TERPULANG PADA PACE, MACE, KAKAK, ADEK, OM, TENTE
Terkait adanya ancaman Panglima Komando Revolusioner Nasional Papua Barat (TPN/OPM) ‘Jend’ (TPN) Goliath Tabuni yang menebar ancaman siap angkat senj ata melawan TNI/Polri adalah bentuk propaganda yang ingin membuat suasana di Papua tidak kondusif. Untuk itu masyarakat diharap tenang dan tidak
muda h terhasut atas ajakan para separatisme, karena ap arat keamanan TNI dan Polri siap menumpas gerakan pengacau keamanan.
ANCAMAN OPM TAK USAH DITANGGAPI, KARENA JENDERAL O PM ITU SEDANG STRESS BERAT. DIA DAN SEKRETARISNYA LAGI FRUSTASI ALIAS PUYENG. KARENA DIA BARU SADAR KALAU UPAYANYA SELAMA INI GAGAL TOTAL. RAKYAT PAPU A TAK MENDUKUNG OPM. DUNIA INTERNASIONAL TAK PEDUL I. KONGRES ILWP GAGAL TOTAL. AKHIRNYA DIA MINUM DA N MABUK. NGOMONG MAU LAWAN APARAT. GOLIATH TABUNI MEMBAMBI BUTA AKIBAT KEBANYAKAN MAKAN BABI PANGGAN G. RAKYAT PAPUA GAK PERLU TERPENGARUH OPM. ANGGAP AJA ORANG GILA GAK PAKAI BAJU YANG FRUSTASI……. …..
Harus kita sadar, termasuk orang2 Papua bahwa NKRI harga mati. Kalau ada orang Papua merasa dipinggi rkan, tolong introspeksi diri, sebetulnya negara berikan otonomi khusus agar bisa bangun negeri send iri lebih baik,tetapi SDM-Papua tidak siap, bahka n lebih suka para pejabat didaerah jalan-jalan ke LN atau Jakarta. Sadarlah banyak orang Papua memil iki etos kerja rendah. Oleh karenanya jangan katak an pisah dari NKRI, ingat kamu keluar dari mulut b uaya, kamu masuk ke mulut singa, habis kau. Sadarl ah NKRI itu rumahmu yang indah, yang harus kita ba ngun, makeup, poles yang inda